Puncak Suroloyo

gunung di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Puncak Suroloyo

Puncak Suroloyo adalah salah satu puncak tertinggi di Pegunungan Menoreh[2] yang memiliki ketinggian 981 mdpl. Selain Puncak Suroloyo, titik-titik tertinggi di Pegunungan Menoreh antara lain Gunung Ayamayam (1020 mdpl), Gunung Trajumas (1020 mdpl), Gunung Kendil (999 mdpl), dan Gunung Kunir (975 mdpl).[3] Dari Puncak Suroloyo, wisatawan bisa melihat Yogyakarta dari atas awan dan bisa melihat langsung keindahan Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.[2][4] Di Puncak Suroloyo terdapat tiga buah gardu pandang yang secara umum disebut pertapaan, masing-masing memiliki nama Suroloyo, Sariloyo dan Kaendran.[5] Selain itu, Bukit Suroloyo juga merupakan tempat yang menyimpan cerita legenda.[5] Legenda ini mengkisahkan seorang Raden Mas Rangsang yang kemudian hari bergelar Sultan Agung Hanyokrokusumo, bertapa untuk menjalankan wangsit yang datang padanya.[5]

Fakta Singkat Titik tertinggi, Ketinggian ...
Puncak Suroloyo
Thumb
Pemandangan dari Puncak Suroloyo
Titik tertinggi
Ketinggian981 m (3.219 ft)[1]
Geografi
Thumb
Puncak Suroloyo
DaerahID
PegununganPegunungan Menoreh
Peta topografiBAKOSURTANAL Sendangagung
Geologi
Usia batuanMiosen-Oligosen
Tutup

Lokasi

Terdapat dua puncak di objek wisata Suroloyo, yaitu puncak Suroloyo dan Sariloyo. Kedua puncak tersebut terletak di desa Gerbosan, Kecamatan Samigaluh, berjarak kurang lebih 45 km dari Yogyakarta atau 5 km dari kota Wates. Objek wisata ini berada di puncak tertinggi di Kabupaten Dati Il Kulon Progo (kurang lebih 900m di atas permukaan air laut) dan merupakan wilayah perbatasan antata Provinsi D.I. Y dengan provinsi Jawa Tengah dan antara Kabupaten Dati Il Kulon Progo dengan Kabupaten Dati II Magelang. Di lingkungan puncak Suroloyo terdapat hamparan perkebunan teh yang mempu memberikan kenyamanan dan kesejukan tersendiri, pada malam hari bisa menikmati pemandangan semua kota yang mengelilinginya.

Legenda

Legenda mengenai Puncak Suroloyo bermula dari seorang pujangga bernama Ngabehi Yasadipura dari Keraton Surakarta yang dalam kitabnya berjudul Cabolek.[6] Ia mengisahkan bahwa Raden Mas Rangsang, Putra Mahkota Kerajaan Mataram Islam, pernah menerima wangsit untuk menjadi penguasa tanah Jawa.[6] Raden Mas Rangsang harus berjalan kaki dari keraton di wilayah Kotagede menuju ke arah barat.[6] Setelah menempuh perjalanan dengan jarak sekitar 40 kilometer di wilayah Pegunungan Menoreh, ia jatuh pingsan karena kelelahan.[6] Dalam pingsannya, Raden Mas Rangsang mendapat wangsit yang kedua.[6] Wangsit tersebut memerintahkan agar Raden Mas Rangsang, yang ketika besar bergelar Sultan Agung Hanyakrakusuma, untuk melakukan tapa kesatrian di tempat itu.[6] Ini dilakukan sebagai syarat agar dia bisa menjadi penguasa yang adil dan bijaksana. Tempat itulah yang sekarang disebut dengan Puncak Suroloyo.[6] Selain itu, puncak ini juga diselimuti mitos sebagai pusat atau titik tengah Pulau Jawa. Sebagian masyarakat Jawa percaya, jika ditarik lurus dari utara ke selatan, serta dari barat ke timur di atas pulau jawa, maka akan bertemudi puncak Suroloyo.

Tempat Ritual

Di puncak Suroloyo, terdapat beberapa tempat wisata yang dulu dianggap keramat yaitu, Sendang Kawidodoran dan Sendang Kadewatan. Konon puncak Suroloyo merupakan lokasi Raden Mas Rangsang alias Sultan Agung Hanyokrokusumo mencari wangsit sebelum berkuasa menjadi raja Mataram. Mungkin karena inilah lokasi ini sering digunakan sebagai tempat melakukan ritual untuk mencari wangsit, terutama pada bulan Suro (Muharam). Jika malam tahun baru Jawa 1 Suro tiba, bisa dipastikan tempat ini akan ramai karena adanya tradisi upacara jamasan pusaka desa setempat, pemberian Kraton Yogyakarta. Pusaka tersebut adalah Tombak Kyai Manggolo Murti dan Songsong Kyai Manggolo Dewo yang disimpan oleh sesepuh Dusun Keceme. Suasana mistis semakin terasa ketika kami menemukan sebuah arca Dewa Siwa yang berdiri di atas Nandini. Arca yang merupakan pahatan baru (bukan peninggalan purbakala) ini digunakan untuk tempat sembahyang umat Hindu, dapat dilihat dari beberapa batang dupa menancap di sekitar arca ini.

Wisata

Ringkasan
Perspektif

Ada tiga pendopo di Puncak Suroloyo.[7] Pendopo pertama ialah Pertapaan Suroloyo.[7] Lokasinya Pertapaan Suroloyo berada di paling bawah dibandingkan dengan dua pendopo lainnya.[7] Dari sini wisatawan dapat melihat Candi Borobudur.[7] Pendopo kedua bernama Pertapaan Sariloyo yang terletak 200 meter ke arah barat.[7] Dari Pertapaan Sariloyo, wisatawan bisa memandang Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro. Untuk mencapai pendopo ketiga, wisatawan harus naik tangga sekitar 200 meter lagi.[7] Pendopo ini diberi nama Pertapaan Kaendran.[7] Dari tempat ini secara samar-samar akan terlihat warna biru berbatas dengan abu-abu yang merupakan Pantai Glagah di Kulonprogo.[7] Semua pertapaan ini berada dalam satu area berdekatan di kawasan Puncak Suroloyo.[7] Puncak Suroloyo merupakan satu titik temu antara empat gunung, yakni: Merapi, Sindoro, Sumbing dan Merbabu.[7]

Di puncak ini terdapat tiga gardu pandang yang mempunyai nama sendiri-sendiri yakni Suroloyo, Sariloyo dan Kaendran. Dari tempat ini pengunjung dapat melihat relief bumi wilayah Jawa Tengah berupa perkebunan, perkampungan, persawahan dan juga Candi Borobudur yang walaupun berjarak puluhan kiloneter namun dapat terlihat dengan jelas. Jika ingin berkunjung ke tempat ini, waktu terbaik adalah ketika matahari terbit sampai sekitar pukul 09.00 WIB. Pada saat itu pemandangan terlihat bersih dan jelas. Karena lokasi yang jauh, sebagian orang memilih untuk menginap di tempat ini agar bisa menikmati pemandangan indah Suroloyo.[8]

Perjalanan menuju Puncak Suroloyo

Thumb
tangga menuju Puncak Suroloyo

Ada dua jalur yang bisa dipilih sebelum menuju Puncak Suroloyo, pertama adalah rute Jalan Godean - Sentolo - Kalibawang dan rute kedua melalui Jalan Magelang - Pasar Muntilan - Kalibawang.[5] Untuk mencapai puncak Suroloyo, harus melewati perjalanan yang naik turun dengan kelokan tajam serta tanjakan yang curam.[5] Jalan menuju Puncak Suroloyo bisa dilalui motor, namun untuk mobil harus berhati-hati karena lebar jalan sebesar 3 meter.[7] Jika sudah melewati jalan sempit berkelok, jalan yang perlu ditempuh adalah tangga menuju ke Puncak Suroloyo.[7] Untuk mencapai Puncak Suroloyo harus melewati sebanyak 252 anak tangga.[7]

Referensi

Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.