Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif

Puasa Ester

Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Remove ads

Puasa Ester (Ta'anit Ester, bahasa Ibrani: תַּעֲנִית אֶסְתֵּר) adalah salah satu puasa minor dalam tradisi Yahudi, yang dilaksanakan dari fajar hingga senja pada hari ke-13 bulan Ibrani Adar, yaitu sehari sebelum perayaan Purim.

Fakta Singkat Nama resmi, Dilakukan oleh ...

Puasa ini dipandang sebagai peringatan atas puasa tiga hari yang dijalani oleh orang-orang Yahudi pada kisah Purim, sebagaimana tercatat dalam Kitab Ester. Namun, para ahli rabinik menjelaskan bahwa praktik puasa ini bukanlah kewajiban sejak zaman Ester, melainkan tradisi (minhag) yang berkembang pada masa Gaonic (abad ke-7-11 M).[1][2]

Remove ads

Latar Belakang Kitab Suci

Dasar penetapan Puasa Ester sering dikaitkan dengan ayat berikut:

"Supaya hari-hari Purim itu dirayakan pada waktu yang ditentukan, seperti yang diwajibkan kepada mereka oleh Mordekhai, orang Yahudi itu, dan oleh Ester, sang ratu, dan seperti yang diwajibkan mereka kepada dirinya sendiri serta keturunan mereka, mengenai hal berpuasa dan meratap-ratap." (Ester 9:31)

Meski demikian, ayat tersebut sebenarnya mengacu pada empat puasa yang berkaitan dengan perkabungan atas kehancuran Bait Suci di Yerusalem, bukan pada puasa menjelang Purim. Tradisi Ta'anit Ester baru disebutkan pada periode Gaonic, ketika otoritas rabinik mulai menginstitusionalisasikannya sebagai bagian dari liturgi Purim.

Remove ads

Waktu Pelaksanaan

  • Tanggal tetap: 13 Adar.
  • Adar II: jika dalam tahun kabisat Yahudi terdapat dua bulan Adar, puasa hanya dilaksanakan pada Adar II.
  • Jika jatuh pada Sabat: puasa dipindahkan ke hari Kamis sebelumnya. Hal ini terjadi, misalnya, pada tahun 2004, 2007, 2010, 2011, 2013, 2014, dan 2017.[3]

Contoh penanggalan Gregorian

  • 2018 → 28 Februari
  • 2022 → 16 Maret
  • 2023 → 6 Maret
  • 2024 → 21 Maret

Status Hukum

Puasa Ester tidak termasuk empat puasa besar yang ditetapkan para nabi (Yom Kippur, Tisha B’Av, Puasa 17 Tammuz, Puasa 10 Tevet). Oleh karena itu, status hukumnya lebih ringan (kal).

  • Pengecualian: ibu hamil, ibu menyusui, anak kecil, orang sakit atau lemah tidak diwajibkan berpuasa.
  • Hal ini sejalan dengan prinsip pikuach nefesh, yaitu bahwa menyelamatkan jiwa lebih penting daripada kewajiban berpuasa.

Dalam tradisi rabinik, puasa ini dianggap sebagai kesempatan untuk mempersiapkan diri secara spiritual menghadapi Purim, yang merupakan perayaan sukacita.

Kesalahpahaman Tradisional

Menurut tradisi rabinik, tiga hari puasa yang disebutkan dala Ester pasal 4 sebenarnya berlangsung pada tanggal 14, 15, dan 16 Nisan, yakni malam sebelum Paskah Yahudi (Pesach) dan dua hari pertama perayaan tersebut.[4]

  • Ester meminta bangsanya berpuasa meski bertepatan dengan hari raya, dengan alasan lebih baik melanggar Paskah sekali saja daripada kehilangan kesempatan merayakan untuk selamanya.
  • Sementara itu, 13 Adar dipandang sebagai hari puasa bagi orang-orang Yahudi sebelum berperang melawan musuh mereka, sebuah praktik umum dalam tradisi kuno untuk memohon belas kasihan ilahi.

Karena puasa pada hari Paskah dianggap tidak pantas, tradisi Puasa Ester kemudian dialihkan ke-13 Adar, malam sebelum Purim.

Remove ads

Praktik Ibadah

Puasa ini diiringi dengan:

  • Bacaan doa khusus seperti Selichot.
  • Penambahan doa Avinu Malkeinu dalam liturgi.
  • Pada ibadah pagi (Shacharit), dibacakan Taurat (Keluaran 32:11-14 dan 34:1-10), yang juga dibacakan pada puasa minor lainnya.

Signifikansi

  • Melambangkan solidaritas dengan bangsa Yahudi pada zaman Ester yang berpuasa menghadapi ancaman pembinasaan.
  • Menjadi pengingat bahwa keselamatan bangsa Yahudi dalam kisah Purim dikaitkan dengan pertobatan dan doa, bukan hanya kekuatan militer.
  • Mempersiapkan umat Yahudi secara spiritual sebelum memasuki perayaan Purim yang penuh sukacita.

Lihat pula

Referensi

Pranala luar

Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.

Remove ads