Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Prazikuantel
senyawa kimia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Prazikuantel (Bahasa Inggris: praziquantel, disingkat PZQ) adalah obat yang digunakan untuk mengobati sejumlah jenis infeksi cacing parasit. Secara khusus praziquantel digunakan untuk penyakit skistosomiasis, klonorkiasis, opistorkiasis, infeksi cacing pita[2] sistiserkosis, ekinokokosis, dan infeksi fluke lainnya. Prazikuantel tidak boleh digunakan untuk infeksi mata.[3] yang diambil melalui mulut.[2]
Efek sampingnya mungkin termasuk koordinasi yang buruk, sakit perut, muntah, sakit kepala, dan reaksi alergi. Meskipun dapat digunakan selama kehamilan, tetapi tidak dianjurkan untuk digunakan selama menyusui. Praziquantel ada dalam kelas obat anthelmintik. Praziquantel berfungsi sebagian dengan memengaruhi fungsi pengisap cacing.
Praziquantel disetujui untuk penggunaan medis di Amerika Serikat pada tahun 1982. Praziquantel termasuk dalam daftar Obat Esensial Organisasi Kesehatan Dunia, obat-obatan paling efektif dan aman yang dibutuhkan dalam sistem kesehatan. Biaya grosir di negara berkembang adalah sekitar US$ 0.4-18,15 atau sekitar Rp 6.000-263.000 per hari. Di Amerika Serikat, biaya perawatan khas $100-200 Dolar[4] atau sekitar Rp 1.500.000-3.000.000.
Remove ads
Penggunaan medis
Praziquantel digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh infeksi dengan beberapa jenis parasit internal / gastrointestinal, dan eksternal, termasuk:
- Hydatid disease disebabkan oleh infeksi berbagai organ dengan stadium larva cacing pita pada genus Echinococcus.
- Cysticercosis disebabkan oleh infeksi otak dan / atau otot dengan telur dan larva cacing pita babi Taenia solium (meskipun telah dinilai kurang efektif daripada albendazole pada pengobatan neurocysticercosis).[5]
- Pada anjing dan kucing, yang saluran pencernaannya terinfeksi cacing pita Dipylidium caninum atau Taenia taeniaeformis , masing-masing;
[6][7]praziquantel juga sering digunakan dalam kombinasi tetap pyrantel embonate terhadap cacing gelang ( ascarids): Toxocara cati dan Toxascaris leonina [6][7]
- Schistosomiasis disebabkan oleh trematoda dari genus Schistosoma.[8] Pada 2005, praziquantel adalah pengobatan utama untuk manusia schistosomiasis, yang biasanya efektif dalam dosis tunggal.[9]
- Clonorchiasis disebabkan oleh kebetulan hati Tiongkok Clonorchis sinensis.[10]
Remove ads
Dosis
Prazikuantel diberikan sesuai resep dan anjuran dokter. Dosis obat disesuaikan dengan jenis penyakit dan kondisi tubuh pasien. Umumnya, prazikuantel dikonsumsi 3 kali dalam sehari sebanyak 20 mg/kg dengan rentang pemberian obat 4-6 jam.[11] Dalam kondisi pasien tertentu atau di wilayah yang terkena wabah, dosis obat bisa dinaikkan menjadi 60 mg/kg.[12]
Efek samping
Pada saat dan setelah mengonsumsi prazikuantel, pasien mungkin akan mengalami keluhan-keluhan seperti sakit perut, diare, pusing, tidak enak badan, demam, gatal-gatal, ruam pada kulit, berkeringat, kelelahan, kejang-kejang, peningkatan sel darah putih, kehilangan selera makan, nyeri otot, gatal-gatal, detak jantung tak teratur, mengantuk, kepala terasa pening, muntah-muntah dan tubuh terasa lemah.[13]
Peringatan
Ringkasan
Perspektif
Di bawah ini adalah hal-hal yang harus diperhatikan sebelum mengonsumsi prazikuantel:[14]
- Pasien yang menderita alergi obat-obatan disarankan untuk terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter atau apoteker.
- Konsumsi obat-obatan lain sejenis rifampin harus dihentikan empat minggu sebelum mengkonsumsi prazikuantel dan bisa dilanjutkan kembali setelah pengobatan selesai.
- Beberapa jenis vitamin, nutrisi pelengkap dan produk herbal bisa berinteraksi dengan prazikuantel seperti halnya obat-obatan untuk penyakit kejang-kejang atau epilepsi. Pengurangan dosis dan pengawasan biasanya dilakukan dalam kondisi seperti ini.
- Dokter mungkin akan melarang konsumsi prazikuantel jika pasien mengalami ocular cysticercosis atau sejenis infeksi cacing yang menyebabkan kista pada mata.
- Beri tahu dokter jika pasien sering menderita penyakit pada ginjal, liver, memiliki benjolan pada tubuh atau sering mengalami kejang-kejang.
- Untuk pasien wanita, sebaiknya beri tahu dokter jika pasien sedang hamil, merencanakan kehamilan atau tengah menyusui. Ibu menyusui sebaiknya tidak menyusui anaknya pada saat mengonsumsi prazikuantel. Pemberian ASI bisa dilanjutkan 72 jam (3 hari) setelah rpazikuantel usai dikonsumsi.
- Prazikuantel menyebabkan kantuk. Pasien sebaiknya tidak mengemudi atau mengoperasikan mesin selama masa pengobatan.
Remove ads
Referensi
Pranala luar
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads
