Loading AI tools
sekolah di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Pondok Pesantren Al-Quran Babussalam (Ponpes Al-Quran Babussalam) adalah sebuah pondok pesantren di kawasan Bandung Utara di Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Ponpes Al-Quran Babussalam ini mengimplementasikan kurikulum integral. Kurikulum integral Ponpes Al-Quran Babussalam adalah suatu kurikulum berisikan uraian bidang studi terdiri atas kelompok "ilmu akal" (kurikulum Kementerian Pendidikan Nasional) dan "ilmu wahyu" (kurikulum kepesantrenan) yang disajikan secara kait-berkait menjadi satu kesatuan secara utuh dan menganut sistem "long life education". Disebut "ilmu akal" karena manusia dalam memperoleh ilmu-ilmu tersebut melalui potensi daya pikir dan menggunakan metode tertentu terhadap objek kajiannya. Dinamakan "ilmu wahyu" karena cara memperolehnya hanya bersandar kepada informasi berdasarkan otoritas syariat yang diberikan berdasarkan Al-Quran dan As-Sunnah.[1] Implementasi kurikulum integral Ponpes Al-Quran Babussalam disampaikan pada peserta didik dengan landasan ma'rifatullah. Artinya setiap ilmu yang diberikan kepada peserta didik selalu membuat peserta didik makin takwa kepada Allah SWT, salah satu caranya adalah dengan mengaitkan setiap ilmu dengan Allah, manusia dan alam.
Pondok Pesantren Al-Quran Babussalam | |
---|---|
Informasi | |
Jenis | Pesantren Al-Quran Lintas Mazhab |
Didirikan | 1981 |
Afiliasi | Islam |
Pimpinan Umum | Drs. KH. Muchtar Adam (Ajengan Muchtar) |
Alamat | Jl. Ciburial Indah No. 1-6, Dago Atas , , |
Situs web | |
Ponpes Al-Quran Babussalam di deklarasikan pada 12 Rabiul Awwal 1401 H (18 Januari 1981 M) di Desa Ciburial, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Indonesia, di atas tanah wakaf seluas 500 m². Setelah 29 tahun, tanah wakaf di Desa Ciburial bertambah menjadi 40.000 m² dan telah memiliki 7 (tujuh) cabang di seluruh Indonesia. Ponpes Al-Quran Babussalam didirikan oleh Drs.KH.Muchtar Adam dan Yayasan Babussalam sebagai badan hukum yang memayungi dengan akta Notaris Koswara No.6 tanggal 6 Juli 1981.[2]
Gagasan Drs.K.H.Muchtar Adam mendirikan gerakan dakwah melalui Ponpes Al-Quran Babussalam di Bandung bukan secara kebetulan, namun melalui proses kreatif setelah berinteraksi dengan tokoh-tokoh Islam dan aktivis dakwah Islam Jawa Barat pada jamannya, seperti K.H.E.Z. Muttaqien (MUI Jawa Barat dan Rektor Universitas Islam Bandung), K.H.Hambali Ahmad (Pimpinan Pesantren Muhammadiyah Bandung), H.A.Sobandi, K.H. Rusyad Nurdin dan Mayor Jendral Sudirman (Komandan Seskoad di Bandung).
Ide dasar yang menjiwai pendirian dan perkembangan Ponpes Al-Quran Babussalam adalah QS. An-Nisaa’ (4): 9
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang sekiranya meninggalkan anak-anak yang lemah-lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka, maka hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar."[3]
Berdasarkan pemahaman terhadap ayat tersebut, proses kreatif Drs.KH.Muchtar Adam dalam gerakan dakwah Islam telah memilih sasaran dakwah utamanya dari kalangan akar rumput. Sangat wajar bila pendirian Ponpes Al-Quran Babussalam selalu berada di lokasi pedesaan. Saat ini santri Ponpes Al-Quran Babussalam di Bandung (Jawa Barat) mencapai 80% datang dari kaum miskin dan tertindas. Bahkan untuk Cabang Selayar (Sulawesi Selatan), Cabang Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Cabang Alor (Nusa Tenggara Timur), dan Cabang Aceh Besar (Aceh) santrinya 100% dari kaum miskin dan tertindas. Khusus untuk Cabang Wakatobi dan Cabang Aceh Besar, seluruh kebutuhan hidup dan pendidikan santri ditanggung oleh Ponpes Al-Quran Babussalam.
Kuatnya keinginan Drs.KH.Muchtar Adam untuk menjadikan Ponpes Al-Quran Babussalam sebagai tempat menyemai bibit unggul umat Islam bukan tanpa risiko. Bahkan ada salah satu tokoh yang memandang kuliah ma’rifatullah yang diajarkan Drs.KH.Muchtar Adam dipandang sesat. Memang banyak para tokoh memandang Ponpes Al-Quran Babussalam dengan sebelah mata. Boleh jadi, penyebabnya karena informasi yang tidak utuh, tidak mampu menangkap fenomena dinamika intelektual yang terus berlangsung di Ponpes Al-Quran Babussalam. Mereka tidak menyelami ruh atau menyingkap misteri intelektual para ustadz dan muballigh Ponpes Al-Quran Babussalam.
Ponpes Al-Quran Babussalam yang berada di sebuah desa kecil di Kawasan Bukit Pakar Bandung Utara memang mulai menggeliat. Properti yang paling berharga adalah Perpustakaan Babussalam. Di dalamnya tersimpan koleksi tafsir al-Quran karya ulama klasik dan modern yang berafiliasi kepada ulama Sunni atau lebih dikenal dengan Ahlus-Sunnah wal Jama'ah (mazhab Syafi’i, mazhab Maliki, mazhab Hanafi, dan mazhab Hambali. Sehingga dinamika pemikiran tafsir dan fiqh lintas madzhab terus berkembang.
Dampaknya kepada rekruitmen subyek pendidik dirasah Islamiyah, yaitu syarat minimal harus bisa membaca kitab kuning dan memiliki wawasan fiqh lintas madzhab. Hal ini dilakukan karena tuntutan implementasi kurikulum integral Ponpes Al-Quran Babussalam menghendaki demikian, sekaligus untuk memantapkan sebagai sekolah kader umat yang bertujuan terwujudnya generasi qur’ani dengan spesialisasi ilmu berakar pada al-Quran yang mumpuni serta pengetahuan tentang literatur pemikiran timur dan barat.
Pendidikan di Ponpes Al-Quran Babussalam berintikan al-Quran. Setiap santri fardhu ‘ain mempelajari al-Quran dan mampu menjabarkan al-Quran dalam lingkup ilmu dan pengetahuan yang dipelajari. Sehingga berdampak pada peningkatan kualitas spiritual dan akhlakul karimah sebagaimana firman Allah dalam QS. 3: 190-194. Dari sinilah lahir moto pendidikan di Ponpes Al-Quran Babussalam yaitu: “Intelektualisme, Spiritualisme, dan Akhlakul Karimah”.[4]
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.