Loading AI tools
hari raya keagamaan Kristen Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Pekan Suci atau Minggu Suci (juga disebut Minggu Sengsara; bahasa Latin: Hebdomada Sancta, atau juga disebut Hebdomas Maior (Pekan/Minggu Besar); bahasa Yunani: Μεγάλη Εβδομάδα, /Megali Evdomada/ (Pekan/Minggu Besar); bahasa Inggris: Holy Week) dalam agama Kristen adalah satu pekan sejak Minggu Palma hingga Sabtu Suci/Sabtu Sepi/Sabtu Sunyi, yang kemudian diikuti dengan hari Paskah yang selalu jatuh pada hari Minggu.[1] Istilah "Pekan Suci" lebih umum digunakan daripada "Minggu Suci", karena ada kerancuan antara "minggu" sebagai pekan dan "minggu" sebagai hari (sedangkan yang dimaksud di sini adalah "pekan", bukan hari Minggu).
Pekan Suci | |
---|---|
Jenis | Kekristenan |
Kegiatan | Minggu Palma, Senin Suci, Selasa Suci, Rabu Suci, Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Suci dan Minggu Paskah |
Tanggal | Pekan terakhir masa Prapaskah |
Tahun 2023 |
|
Tahun 2024 |
|
Tahun 2025 |
|
Tahun 2026 |
|
Frekuensi | tahunan |
Terkait dengan | Masa Paskah |
Pekan Suci dalam tahun Kristen adalah masa satu minggu tepat sebelum hari Paskah. Rujukan tertua terhadap kebiasaan untuk menandai minggu ini secara keseluruhan dengan perayaan-perayaan khusus ditemukan dalam Konstitusi Rasuli (ayat 18, 19), yang berasal dari paruhan yang belakangan dari abad ke-3 M. Dalam teks ini orang-orang Kristen diperintahkan untuk berpantang anggur dan daging selama hari-hari ini, sementara pada hari Jumat dan Sabtunya mereka berpuasa penuh. Dionisius Alexandrinus dalam surat kanoniknya (260 M), merujuk kepada keenam hari puasa itu dan menyiratkan bahwa pada masanya itu masyarakat telah terbiasa untuk melaksanakannya.
Ada yang menyatakan bahwa perintah untuk berpantang melakukan kegiatan dalam masyarakat selama tujuh hari tepat sebelum Minggu Paskah dan juga tujuh hari sesudahnya berasal dari dari Konstantin. Namun, Codex Theodosianus, jelas memerintahkan bahwa semua tindakan yang berkaitan dengan hukum harus dihentikan dan pintu-pintu gedung pengadilan ditutup selama 15 hari itu (1. ii. tit. viii.). Tentang hari-hari tertentu dari "minggu yang besar" itu, yang pertama menjadi sangat menonjol sudah tentu adalah hari Jumat Agung. Berikutnya adalah Sabbatum Magnum (Sabtu Sunyi atau Malam Paskah) yang dirayakan oleh umat yang tidak tidur semalaman. Di kalangan gereja perdana hari ini dihubungkan dengan pengharapan akan advent yang kedua Yesus Kristus yang diyakini akan terjadi pada suatu Minggu Paskah.[2]
Ada pula teks-teks lain yang merujuk kepada tradisi-tradisi Gereja Perdana; yang paling penting adalah Ziarah Etheria (juga dikenal sebagai Ziarah Egeria) yang memberikan uraian terinci tentang perayaan lengkap Pekan Suci di kalangan gereja perdana.
Di kalangan Gereja Ortodoks Timur dan Gereja-gereja Katolik Yunani, empat puluh hari masa Puasa Agung berakhir pada hari Jumat sebelum hari Minggu Palma. Dua hari setelah Jumat tersebut, yaitu Sabtu Lazarus dan Minggu Palma itu sendiri merupakan transisi dari masa 40 hari Puasa Agung ke Pekan Suci dan tidak masuk di antara dua hal tersebut.
Pada Pekan Suci, ibadat-ibadat Orthros (Matin) untuk setiap hari diadakan pada malam sebelumnya. Jadi, ibadat Matin hari Senin diselenggarakan pada malam hari Minggu Palma, dan seterusnya. Ibadat-ibadat Minggu malam hingga Selasa malam sering kali disebut ibadat Matin Mempelai Pria, karena tema mereka tentang Kristus sebagai Sang Pengantin Pria. Menjelang akhir ibadat Pengantin Pria pada Selasa malam, Nyanyian Kassiani diyanyikan. Nyanyian ini, (yang ditulis pada abad ke-9 oleh Kassiani sang biarawati) mengisahkan tentang perempuan yang membasuh kaki Kristus di rumah Simon si orang Farisi. (Lukas 7:36-50) Banyak dari nyanyian ini ditulis dari perspektif perempuan yang berdosa.
Komposisi musik Bizantium mengungkapkan puisi yang sangat kuat sehingga membuat banyak orang berdoa sambil meneteskan air mata. Nyanyian ini dapat berlangsung hingga 25 menit dan secara liturgis dan musik merupakan titik puncak dari keseluruhan tahun. Di banyak tempat di Yunani, ibadat Matin Pengantin Pria pada Selasa Agung populer di kalangan para pekerjaan seks dan mereka yang terlibat dalam pelacuran, yang pada hari-hari lain mungkin tidak muncul di gereja. Mereka datang dalam jumlah yang besar untuk mendengarkan Nyanyian Kassiani, karena nyanyian ini secara tradisional juga dihubungkan dengan perempuan yang telah melakukan banyak dosa.
Di banyak gereja, khususnya di Gereja Ortodoks Yunani, ibadat Perminyakan diselenggarakan pada hari Rabu malam. Pada Rabu malam pada pekan suci, Liturgi Prasidikara dilaksanakan dan menjadi simbol tema baru dalam rangkaian pekan suci.
Liturgi Suci Perjamuan Terakhir diselenggarakan pada pagi hari Kamis Putih yang digabungkan dengan Vesper serta Liturgi St. Basil. Terdapat sebuah kebiasaan pada beberapa gereja yakni meletakkan kain linen putih di atas altar gereja yang mengingatkan dan merenungkan kejadian perjamuan terakhir. Setelah pelaksanaan liturgi, biasanya seorang imam atau hegoumenos akan melaksanakan Pembasuhan kaki terhadap dua belas orang pendeta (oleh para imam) atau dua belas orang anggota biara (oleh hegoumenos).
Ibadat Matin hari Jumat Agung, bersama dengan Dua Belas Pembacaan Injil, diselenggarakan pada malam hari Kamis Putih; Ibadat Vesper (doa malam) pada Jumat Agung (Vesper Pencabutan Paku Yesus) disselenggarakan pada pagi atau sore hari pada Jumat Agung. Patung Kristus diturunkan dari Salib, dan sebuah ikon dengan bordiran yang sangat indah pada sehelai kain yang disebut "epitafios" yang mewakili Kristus diletakkan di dalam sebuah "makam" yang dihiasi dengan bunga-bunga.
Ibadat Matin Sabtu Sunyi diselenggarakan pada malam hari Jumat Agung; makam ditaburi dengan kelopak-kelopak mawar dan air mawar, dan kemudian dibawa pada sebuah prosesi dengan cahaya lilin, sementara serangkaian nyanyian yang disebut "Ratapan" dinyanyikan. Liturgi Suci diselenggarakan pada Sabtu pagi. Ini adalah ibadat "Proti Anastasi" (Kebangkitan Pertama), dengan perubahan dari kain-kain yang berwarna gelap dengan kain-kain yang berwarna terang.
Sabtu tengah malam, ibadat dimulai dalam suasana gelap. Sebatang lilin dinyalakan oleh imam, dari sebuah cahaya pada altar yang tidak pernah dipadamkan. Cahaya ini menyebar dari orang ke orang hingga semua orang memegang sebatang lilin yang menyala. Dilanjutkan dengan Liturgi Suci. Setelah itu biasanya diadakan resepsi atau pesta, yang kadang-kadang berlangsung hingga fajar. Orang-orang Slavia membawa keranjang-keranjang Paskah yang berisi telur, daging, mentega dan keju – makanan yang sepanjang masa Pra-Paskah tidak dihindari oleh umat – untuk diberkati.
Ibadat Vesper Agape biasanya diselenggarakan pada Hari Paskah. Pada ibadat ini biasanya Injil dibacakan dalam sebanyak mungkin Bahasa. Ibadat ini sering kali digabungkan dengan pencarian telur Paskah dan kegiatan-kegiatan lain untuk anak-anak.
Menurut dokumen Perayaan Paskah dan Persiapannya pada Artikel 27, Pekan Suci dimulai pada Minggu Palma, diikuti pada hari-hari Senin hingga Kamis (pagi).[3] Namun demikian, terdapat juga definisi dalam dokumen yang sama pada Artikel 42, Pekan Suci mencakup juga Tri Hari Suci.
Liturgi terdiri atas tiga bagian dalam Ritus Roma: Liturgi Sabda, Penghormatan kepada Salib dan Komuni Suci.
(Juga dikenal sebagai Sabtu Hitam.)
Spanyol adalah negara yang paling terkenal di dunia untuk tradisi-tradisi Pekan Sucinya. Di Sevilla dan Malaga terdapat perayaan-perayaan yang paling meriah, sementara perayaan-perayaan di Castille-Leon lebih bersifat khusyuk dan teduh.
Seville dapat dikatakan memiliki prosesi-prosesi Pekan Suci yang paling meriah di seluruh dunia. Sebuah tradisi yang berasal dari Abad Pertengahan yang telah meluas ke kota-kota lain di Andalusia, "Semana Santa en Sevilla" paling terkenal karena menampilkan prosesi "pasos", yakni patung-patung kayu seukuran manusia sebenarnya dari masing-masing adegan yang terjadi antara penangkapan Yesus hingga pemakamannya, atau patung Bunda Maria yang memperlihatkan dukanya karena putranya disiksa dan dibunuh. Pasos ini dipikul di atas bahu para costaleros (arti harafiah "manusia karung", biasanya orang-orang yang bertubuh seperti binaragawan yang biasa memikul beban yang sangat berat), dan yang beratnya dapat mencapai hingga lima ton. Secara historis perusahaan-perusahaan ekspedisi dari pelabuhan-pelabuhan disewa untuk memikul pasos itu. Dalam dasawarsa-dasawarsa yang belakangan, tugas ini pada umumnya telah diambil alih oleh para anggota perhimpunan-perhimpunan persaudaraan yang menyelenggarakan masing-masing prosesi. Pasos ini dibuat dan dipelihara oleh hermandades dan cofradías, yakni perhimpunan-perhimpunan keagamaan atau perhimpunan-perhimpunan Gereja, yang terdapat di daerah-daerah tertentu dari kota ini, yang berbaris di depan paso sambil mengenakan kostum militer Romawi atau jubah-jubah mereka yang bertobat. Para anggota yang mengenakan pakaian-pakaian pertobatan ini dengan topi-topi kerucut atau "capuchones", yang dimaksudkan untuk menyembunyikan wajah si pemakainya. Jubah-jubah ini banyak dikenakan pada abad pertengahan bagi para petobat, yang dapat memperlihatkan penyesalan mereka sambil menyembunyikan identitas mereka. (Jubah-jubah ini ini dengan sengaja dikenakan sebagai dasar untuk seragam tradisional para anggota Ku Klux Klan di Amerika Serikat, yang ironisnya adalah organisasi yang sangat anti Katolik.) Para "Nazarenos" ini memikul lilin-lilin prosesi atau salib-salib kayu yang dibuat secara kasar, berjalan di jalan-jalan kota dengan kaki telanjang. Ada pula yang mengenakan borgol dan rantai di kaki mereka sebagai tanda pertobatan. Sebuah band brass dapat menyertai kelompok ini, yang memainkan lagu-lagu pemakaman gerejawi atau "marchas" yang dikarang khusus untuk peristiwa ini. Beberapa prosesi berlangsung dengan suasana sunyi tanpa dampingan musik sama sekali. Sementara masing-masing prosesi meninggalkan gereja asalnya, yang disebut salida, ada lagu-lagu khusus yang dibawakan oleh khalayak. Demikian pula ketika kembali ke gereja asalnya, yang disebut entrada, lagu-lagu yang sama juga dibawakan. Lagu-lagu ini dan lagu-lagu yang dibawakan secara spontan sepanjang rute barisan disebut secara generik saetas. Selama minggu itu berlangsung total 52 prosesi, yang dibagi secara merata dari Pekan Suci hingga pagi Jumat Agung. Pada Kamis Putih terdapat dua rangkaian prosesi. Satu kelompok berlangsung pada pagi hari menjelang tengah hari, sore dan malam. Yang kedua dimulai menjelang tengah malam dan berlanjut hingga awal sore pada Jumat Agung. Prosesi yang paling terkenal berlangsung pada hari Kamis hingga Jumat, sambil melewati tengah malam, termasuk Jesus del Gran Poder, Esperanza - Macarena, dan Esperanza - Remedios.
Prosesi-prosesi Pekan Suci menandai perayaan-perayaan keagamaan utama di Spanyol tetapi tak satupun yang sama dengan prosesi Málaga. Pekan Suci di Malaga terkenal di seluruh Spanyol. Prosesi-prosesinya dimulai pada Minggu Palma dan berlanjut hingga Minggu Paskah dengan Kamis Putih dan Jumat Agung yang paling dramatis dan khusyuk. Patung-patung dari suasana Penderitaan Yesus yang ditempatkan pada "tronos" (kereta atau takhta prosesi) yang besar dan dihias dengan cedrmat, yang beratnya lebih dari 5 ton dipikul oleh lebih dari 250 anggota merupakan bagian dari prosesi yang melalui jalan-jalan dengan para petobat yang mengenakan jubah-jubah ungu yang panjang, sering kali dengan topi-topi yang runcing, diikuti oleh kaum perempuan yang membawa lilin-lilin berwarna hitam. Tambur dan terompet memainkan lagu-lagu yang syahdu, kadang-kadang seseorang secara spontan menyanyikan saeta yang sedih yang dipersembahkan kepada kereta atau takhta itu yang berjalan perlahan di jalan-jalan kota.
Prosesi-prosesi Pekan Suci di León juga sangat populer, dengan lebih dari 15.000 papones (orang-orang yang menyatakan pertobatannya) di jalan-jalan. Prosesi ini dimulai pada "Viernes de Dolores" (hari Jumat pada minggu sebelum Pekan Suci) hingga Minggu Paskah. Prosesi yang paling khusyuk dan terkenal adalah "Procesion de los Pasos" yang juga dikenal sebagai "Procesion del Encuentro"(Prosesi Perjumpaan). Dalam prosesi maraton ini, yang berlangsung selama 9 jam, sekitar 4.000 orang yang bertobat memikul 13 "pasos" sekeliling kota. Saat-saat yang paling khusyuk adalah El Encuentro (Perjumpaan); di sini pasos itu mewakili Santo Yohanes dan La Dolorosa sambil bertatapan dan "bailados" (orang-orang yang bertobat menggerakkan paso seolah-olah St. Yohanes sedang menari dengan La Dolorosa).
Yang juga terkenal adalah prosesi sekuler, yang disebut Entierro de San Genarín (Pemakaman Santo Genarín). Pada 1929 pada malam Kamis Putih, seorang lelaki miskin pemabuk yang bernama Genaro Blanco ditabrak oleh truk sampah pertama di León. Prosesi ini terdiri dari sebuah barisan di seluruh kota dengan Orujo (minuman keras) di barisan terdepan prosesi hingga ke depan tembok-tembok kota tempat lelaki itu ditabrak dan kemudian keju, sebuah botol Orujo dan dua jeruk ditinggalkan di tempat itu.
Semua kota di bawah ini, termasuk yang disebutkan di atas, telah dinaytakan sebagai tempat pariwisata internasional.
Di negara yang mayoritas penduduknya beragama Katolik Roma ini, Pekan Suci, yang dikenal sebagai Semana Santa, diperlakukan sebagai salah satu festival keagamaan terpenting dari sepanjang tahun. Pada saat misa di Minggu Palma, umat Katolik membawa "palaspas" atau daun-daun palma untuk diberkati oleh imam. Banyak orang Filipina yang membawa pulang palaspas itu setelah misa dan menempatkannya di atas pintu depan atau jendela, karena mereka percaya bahwa hal itu dapat mengusir roh-roh jahat. Senin Suci menandai awal Pabasa (arti harafiah, membaca) atau Pasyon, nyanyian maraton yang membawakan kisah kehidupan Yesus, penderitaan dan kematiannya, yang berlanjut siang dan malam, hingga dua hari lamanya. Sebuah tradisi Kamis Suci yang popular adalah Bisita Iglesia (Kunjungan ke Gereja), yang dilakukan dengan mengunjungi sebuah atau beberapa Gereja di mana umat berdoa Jalan Salib. Misa terakhir sebelum Paskah, yang juga merayakan hari Kamis Suci, biasanya juga mencakup pemeragaan Pencucian Kaki dari para Rasul; Misa ini diikuti dengan prosesi Sakramen Suci sebelum sakramen itu dibawa ke Altar Penyimpanan. Jumat Agung, sebuah hari raya nasional di Filipina, dirayakan dengan prosesi di jalan-jalan, Jalan Salib, peringatan Tujuh kata terakhir Yesus (Siete Palabras) dan sebuah drama penderitaan Yesus yang disebut Sinakulo. Di beberapa komunitas (yang paling terkenal di provinsi Pampanga), prosesi ini mencakup umat yang melakukan penyiksaan diri dan bahkan menyalibkan diri mereka sendiri pada salib sebagai ungkapan pertobatan atau sebagai penggenapan panata (kaul yang tercapai dalam pengucapan syukur atau sebagai balasan atas permohonan atau doa yang dikabulkan). Setelah pukul tiga sore pada hari Jumat Agung (saat Yesus menurut tradisi diyakini telah meninggal), orang banyak dilarang membuat keramaian, mandi dianjurkan dan umat dianjurkan untuk bersikap khusyuk dalam sikap doa sepanjang Sabtu Hitam. Pagi Paskah ditandai dengan perayaan penuh suka cita, yang pertama adalah Salubong pada fajar, di mana patung-patung Yesus dan Maria yang besar dibawa dalam sebuah prosesi untuk saling bertemu, sambil membayangkan reuni pertama antara Yesus dengan ibundanya Maria setelah Kebangkitan Yesus. Hal ini diikuti oleh Misa Paskah yang penuh dengan suka cita. Sepanjang minggu, acara-acara televisi yang serius disiarkan di semua saluran, khususnya film-film dengan tema keagamaan. Pada Triduum Paskah, biasanya hari raya umum, beberapa stasiun televisi bahkan menghentikan siaran sama sekali hingga Sabtu Hitam. Selain itu, toko-toko dan perusahaan-perusahaan juga menutup kegiatan hingga hari itu dalam kaitan dengan peringatan peristiwa yang khusyuk ini.
Kota-kota yang terkenal karena prosesi Pekan Sucinya termasuk:
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.