Loading AI tools
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Papias (bahasa Yunani: Παπίας) adalah seorang Bapa Apostolik, Uskup Hierapolis (sekarang kota Pamukkale, Turki), dan pengarang (~ tahun 100) "Eksposisi Perkataan-perkataan Tuhan" (bahasa Inggris: Exposition of the Sayings of the Lord; bahasa Yunani: Λογίων Κυριακῶν Ἐξήγησις) dalam lima jilid.
Papias | |
---|---|
Uskup Hierapolis, Bapa Apostolik | |
Meninggal | setelah tahun 100 |
Dihormati di | Gereja Katolik Roma, Gereja Katolik Timur |
Pesta | 22 Februari[1] |
Karya ini, sekarang hilang kecuali sejumlah kutipan dalam tulisan-tulisan di kemudian hari, merupakan sumber kuno yang penting mengenai tradisi lisan Kristen dan khususnya asal mula Injil-injil Kanonik.
Hanya sedikit yang diketahui mengenai Papias selain dari apa yang dapat disimpulkan dari tulisan-tulisannya sendiri. Ia digambarkan sebagai "seorang kuno yang merupakan pendengar Yohanes dan teman sejawat Polikarpus" oleh murid Polikarpus, Irenaeus (~ tahun 180).[2]
Eusebius menambahkan bahwa Papias adalah Uskup Hierapolis sekitar masa hidup Ignatius dari Antiokhia.[3] Jabatan Papias ini rupanya diteruskan oleh Abercius dari Hierapolis.
Nama Papias cukup umum di daerah ini, menunjukkan bahwa ia tampaknya adalah penduduk asli wilayah itu.[4]
Bagian dari serial tentang |
Kekristenan Timur |
---|
Karya Papias diperkirakan oleh kebanyakan para sarjana ditulis sekitar tahun 95–120.[5][6] Eusebius merujuk Papias hanya pada buku ketiganya dan tampaknya memberi tarikh sebelum pembukaan buku keempatnya tahun 109. Papias sendiri mengenal sejumlah kitab-kitab Perjanjian Baru, yang tarikhnya sendiri masih kontroversial, dan ia sendiri diajari oleh Yohanes, putri-putri Filipus dan banyak "penatua" yang mendengar langsung dari Keduabelas Rasul. Ia disebut sebagai rekan sejawat Polikarpus (51–155) yang berumur panjang. Karena semua alasan ini, Papias dianggap menulis karya-karyanya sekitar pergantian memasuki abad ke-2.
Papias menggambarkan caranya mengumpulkan informasi pada kata pengantarnya (sebagaimana yang dikutip oleh Eusebius):[7]
Aku tidak akan ragu-ragu untuk menempatkan pada susunan yang teratur untukmu, bersama-sama dengan tafsiran-tafsiran, semua yang kupelajari dengan saksama pada masa lampau dari para penatua dan mencatatnya secara teliti, untuk kebenaran yang kujunjung. Karena tidak seperti kebanyakan orang, aku tidak menyukai mereka yang menceritakan banyak kisah-kisah berbeda, tetapi hanya mereka yang mengajarkan kebenaran. Juga aku tidak menyukai mereka yang melaporkan ingatan mereka akan perintah-perintah orang lain, melainkan hanya mereka yang melaporkan ingatannya akan perintah-perintah yang diberikan oleh Tuhan dan keluar dari Kebenaran itu sendiri. Dan jika kebetulan datang seorang yang pernah hadir di kalangan para penatua, aku menanyai mengenai perkataan-perkataan para penatua - apa yang diucapkan oleh Andreas atau Petrus, atau Filipus atau Tomas atau Yakobus atau Yohanes atau Matius atau murid-murid Tuhan yang lain, dan apa yang diutarakan oleh Aristion dan penatua Yohanes, murid-murid Tuhan. Karena aku tidak menganggap informasi dari buku-buku itu akan menguntungkanku lebih daripada informasi dari suara hidup dari orang yang masih hidup.
Ada indikasi bahwa karya-karya Papias masih terlestarikan sampai akhir abad pertengahan,[8] tetapi sekarang teks lengkapnya hilangt. Sejumlah saduran muncul dalam banyak tulisan-tulisan lain, ada yang mengutip nomor jilid buku. MacDonald mengusulkan rekonstruksi tentatif kelima buku itu menurut perkiraan urutan Matthaean (Injil Matius).[9]
Papias memberikan cerita paling kuno mengenai penulisan Injil-injil. Eusebius melestarikan dua saduran kata demi kata dari Papias mengenai asal usul Injil, yang satu mengenai Injil Markus dan yang lain mengenai Injil Matius.[10]
Mengenai Injil Markus, Papias mengutip Yohanes (Sang Penatua):
Sang Penatua pernah berkata: Markus, dalam kapasitasnya sebagai penerjemah Petrus, menuliskan secara akurat banyak hal yang diingatnya - meskipun tidak dalam bentuk berurutan - hal-hal yang dikatakan maupun dilakukan oleh Tuhan. Karena ia tidak mendengar (langsung) dari Tuhan maupun menyertai-Nya, tetapi kemudian, sebagaimana kataku, Petrus, yang biasanya mengajar dalam bentuk chreiai,[Notes 1] tetapi tidak bermaksud untuk memberi susunan teratur perkataan-perkataan (logia) Tuhan. Jadi Markus tidak membuat kesalahan pada waktu ia menulis bagian-bagian tertentu dari ingatannya. Karena ia berhati-hati untuk tidak menghilangkan apapun yang didengarnya atau memalsukan apapun.
Saduran mengenai Injil Matius hanya memuat:
Maka Matius menempatkan logia dalam susunan yang teratur dalam bahasa Ibrani, tetapi setiap orang menafsirkannya semampunya.[Notes 2]
Eusebius mengakhiri catatannya mengenai Papias dengan menulis bahwa ia mengulas "kisah lain tentang seorang perempuan yang dituduh berbuat banyak dosa di hadapan Tuhan, yang ditemukan dalam Injil menurut orang Ibrani".[12] Agapius dari Hierapolis (abad ke-10) memberikan ringkasan yang lebih lengkap dari tulisan Papias tersebut, menyebut perempuan itu seorang pezina.[13] Ini jelas paralel dengan kisah Pericope Adulterae (Yesus dan perempuan yang berzina) (Yohanes 7:53–8:11), sebuah bagian yang tidak dimuat pada sejumlah naskah Injil kuno. Fakta yang penting adalah bahwa kisah ini dikenal dalam bentuk tertentu oleh saksi-saksi kuno seperti Papias.
Menurut suatu scholium yang diyakini merupakan tulisan Apollinaris dari Laodikea, Papias juga mencatat suatu kisah mengenai nasib tragis Yudas Iskariot:[14]
Yudas tidak mati karena gantung diri[15] tetapi tetap hidup, karena talinya putus sebelum ia tercekik sampai mati. Sesungguhnya, Kisah Para Rasul menyatakan dengan jelas:
Jatuh dengan kepala di bawah, perutnya terbelah dan ususnya keluar.[16] Papias, murid Yohanes, menceritakan hal ini lebih jelas dalam kitab keempat "Eksposisi Perkataan-perkataan Tuhan" (Exposition of the Sayings of the Lord), sebagai berikut:Yudas adalah contoh hidup yang celaka akan kebejatan di dalam dunia ini, tubuhnya mengembang begitu rupa sehingga ia tidak dapat lewat melalui tempat di mana sebuah kereta dapat lalu dengan mudah, bahkan kepalanya yang mengembang tidak cukup. Karena dikatakanorang bahwa kelopak matanya begitu membengkak sehingga ia tidak dapat melihat cahaya sama sekali, sekalipun oleh seorang dokter menggunakan instrumen optik, sedemikian dalam matanya tenggelam di bawah permukaan. Kemaluannya tampak begitu menjijikkan dan lebih besar dari orang lain, dan ketika ia kencing, keluarlah nanah dan cacing dari setiap bagian tubuhnya, sehingga memalukan dirinya sendiri. Setelah banyak kesengsaraan dan penghukuman, kata mereka, ia akhirnya meninggal di tempatnya sendiri, dan karena bau busuk daerah itu ditinggalkan dan tidak dihuni sampai sekarang; nyatanya, sampai hari ini orang tidak bisa melalui tempat itu tanpa menutup hidup, karena begitu banyak kotoran dari tubuhnya dan begitu luas penyebarannya di tanah.
Eusebius tahu bahwa Irenaeus meyakini Papias sebagai seorang saksi yang dapat dipercaya mengenai tradisi-tradisi apostolik asli, meskipun ia mempunyai pandangannya sendiri.[17] Para sarjana di kemudian hari mempertanyakan apakah Papias dapat dipercaya. Kebanyakan diskusi berkaitan komentar Papias mengenai Injil Markus dan Injil Matius diperbincangkan dengan mengukur seberapa jauh Papias dapat dipercaya sebagai bukti asal usul Injil-injil ini atau dengan menekankan karakter apologetik Injil-injil untuk meragukan keasliannya.[18]
Ante-Nicene Fathers mencatat tulisan Papias dari Hierapolis dalam Exposition of the Sayings of the Lord, yang menjelaskan bahwa "Maria istri Kleopas atau Alfeus" adalah ibu dari Yakobus saudara Yesus, Simon, Yudas Tadeus, dan seorang bernama Yusuf. "Maria" ini diidentifikasi oleh Papias sebagai saudari dari Maria ibu Tuhan, dan bibi Tuhan.[19]
J.B. Lightfoot, seorang teolog dan Uskup Anglikan, berpendapat bahwa fragmen yang bersangkutan (Fragmen X) adalah palsu.[20] Pernyataannya didukung dengan pendapat yang mengatakan bahwa fragmen tersebut merupakan tulisan Papias dari Lombardy (abad ke-11). Papias dari Lombardy adalah seorang leksikograf (lexicographer; penyusun kamus) yang menulis suatu naskah yang sekarang disimpan dan diberi kode "Bodleian 2397", suatu naskah bahasa Latin yang bertarikh 1302/1303 M, sebagai berikut:
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.