Loading AI tools
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Pandemi COVID-19 di Mayotte dipastikan telah terjadi sejak 10 Maret 2020. Kasus kematian pertama akibat penyakit koronavirus 2019 terjadi pada 31 Maret 2020.[1] Penyebaran koronavirus di Mayotte mulai berada di luar kendali sejak akhir April 2020.[2]
Organisasi Kesehatan Dunia memberikan konfirmasi bahwa koronavirus jenis baru telah menjadi penyebab penyakit pernapasan pada sekelompok orang di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok. Konfirmasi ini disampaikan pada 12 Januari 2020 sebagai tanggapan atas laporan yang diterima pada 31 Desember 2019.[3][4] Dibandingkan dengan wabah SARS 2002-2004, tingkat fatalitas kasus COVID-19 jauh lebih rendah.[5][6] Namun, penularan COVID-19 jauh lebih besar dan disertai dengan jumlah kematian yang signifikan.[7][8]
Pada tanggal 10 Maret 2020, seorang pria dirawat inap selama tiga hari di rumah sakit karena menderita flu yang mencurigakan. Ia baru saja tiba di Mayotte setelah melakukan perjalanan dari Oise, Prancis. Pria itu dinyatakan positif COVID-19 setelah dilakukan pengujian sampel pada 13 Maret 2020.[9] Pada tanggal 17 Maret, kasus ketiga terjadi pada seorang turis dari luar negeri. Seperti pada departemen Prancis lainnya, Mayotte akhirnya juga menerapkan karantina wilayah. Di saat yang sama, timbul kekhawatiran karena hanya tersedia satu rumah sakit pusat, sedangkan populasi Mayotte mencapai 263.000 orang.[10] Selain itu, masyarakatnya hidup dalam kondisi yang genting karena 84% penduduk mengalami kemiskinan. Pada saat itu, penyakit demam berdarah juga melanda sebagaian besar penduduk Mayotte.[11]
Pemerintah Mayotte akhirnya membuat sistem kontrol kesehatan di Bandar Udara Internasional Dzaoudzi Pamandzi pada tanggal 18 Maret 2020. Para petugas kesehatan yang ditugaskan merupakan sukarelawan yang bekerja sebagai perawat di sekolah.[12] Masalah yang timbul ialah jumlah tempat tidur di ruang instalasi rawat intensif yang hanya sebanyak 16 unit. Anggota Majelis Nasional Prancis, Mansour Kamardine akhirnya mengirimkan fasilitas tambahan berupa 69 tempat tidur ke rumah sakit di Mayotte pada tanggal 23 Maret 2020.[13] Pemerintah juga memberlakukan jam malam antara pukul 20:00 hingga pukul 05:00 waktu setempat. Larangan pertemuan lebih dari dua orang dan pembatasan lalu lintas juga diberlakukan.[14] Pada tanggal 31 Maret 2020, kematian pertama akibat koronavirus telah dikonfirmasi.[1] Selain itu, sebanyak 101 kasus telah dikonfirmasi pada hari yang sama. Jumlah kasus aktif sebanyak 90 kasus dengan jumlah pasien yang pulih sebanyak sepuluh pasien.[15]
Sejak 15 Maret 2020, semua sekolah di Mayotte ditutup.[16] Dalam waktu yang sama, pemerintah Mayotte melakukan pembatasan sosial dan pemberhentian kegiatan bisnis yang dianggap tidak vital.[17] Pada tanggal 18 Maret 2020, isolasi medis selama 14 hari telah diwajibkan pada tiap orang yang berada di Mayotte.[18] Akses ke pantai, teluk kecil, dan pulau-pulau yang tidak berpenghuni mulai ditutup pada tanggal 20 Maret 2020. Pembatasan sosial diberlakukan dengan pemberlakuan jam malam yang dimulai pukul 20:00 hingga 05:00 waktu setempat. Selain itu, diumumkan pelarangan melakukan perkumpulan dengan jumlah peserta lebih dari dua orang serta pembatasan lalu lintas di seluruh wilayah Mayotte.[14] Pada tanggal 22 April 2020, pasar-pasar petani mulai dibuka kembali. Pembukaan pasar dilakukan di Coconi, Chirongui, dan Kaweni.[19] Pembukaan kembali pasar petani juga dilakukan di Sada pada tanggal 3 Mei 2020.[20]
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.