Pak Janggut adalah sesosok orang tua yang berpenampilan seperti kurcaci yang mengalami berbagai macam petualangan yang aneh di mana ia sering berjumpa dengan makhluk gaib. Ia memiliki buntalan ajaib warisan dari kakek buyutnya yang beristrikan seorang penyihir.[1] Dari dalam buntalan ia bisa mengambil barang-barang yang ia perlukan, baik di saat biasa (seperti makanan saat lapar) ataupun benda-benda yang bisa membantunya lolos dari bahaya. Bagi orang lain, kantung ini tidak berisi apa-apa, kecuali jika Pak Janggut mengizinkan orang itu mengambil sesuatu. Dalam beberapa ceritanya, Pak Janggut ditemani oleh seekor Dodo.
Secara keseluruhan, Pak Janggut telah membintangi dua puluh tiga buku komik. Dari tahun 1975 hingga 2001, cerita-cerita ini diterbitkan sebagai cerita bersambung di majalah mingguan Donald Duck Weekblad. Sebagian dari cerita terakhir digambar oleh Dick Matena karena adanya masalah kesehatan pada Piet Wijn.
Di Amazon komik Pak Janggut dikenal sebagai komik seri berbahasa Inggris: The Journeys of Danny Doodle.
Cerita Pak Janggut dimuat menjadi sisipan di majalah Bobo sebagai cerita bersambung.[1]
De verwende prinses (1977) (Puteri yang Manja) - Pak Janggut diangkat menjadi guru seorang putri (Paulin), yang membuat raja tetangga (Raja Isengrim) marah karena menghina mentimun, produk kebanggaan negerinya. Putri itu bernama Paulin, dengan perilaku campuran antara nakal, jahil, dan kurang ajar. Namun petualangannya bersama Pak Janggut di kalangan rakyat jelata membuat dia sadar akan makna memberi dan berbagi, kebersamaan, dan setia kawan. Semua itu juga membuatnya bisa menghargai orang lain, dan sifatnya berubah ketika pulang kembali ke istana. Dia yang memulai permusuhan dengan negeri tetangga, dia pula yang mengembalikan keharmonisan di antara kedua negeri. Tokoh penjahat dalam episode pertama ini adalah Ludo Lapart yang sifatnya arogan sehingga ditolak menjadi guru sang putri. Dia sakit hati dan dengan dibantu oleh Knudde (tokoh yang dalam terjemahan Bobo tidak pernah disebutkan namanya) berusaha menculik Putri Paulin untuk meminta tebusan. Namun tentu saja penculikan ini tidak gampang karena ada Pak Janggut dan buntelan ajaibnya.
Het verborgen dierenrijk (1977) (Kerajaan Satwa) - Pak Janggut berada di negeri di mana binatang bisa berbicara dan berpakaian layaknya manusia. Di sini Pak Janggut kembali bertemu dengan Ludo Lapart yang memanfaatkan kelompok serigala untuk mencapai tujuannya.
De valse heelmeester (1978) (Tabib Palsu) - Pak Janggut berada di kerajaan yang rajanya berada di bawah kekuasaan tabib yang membiusnya sehingga tertidur terus dan menandatangani segala dokumen yang menguntungkan si tabib dalam keadaan mengantuk. Mampukah Pak Janggut membongkar kebusukan si tabib?
De poort naar oost (1978) (Gerbang ke Timur) - Pak Janggut disuruh oleh Penyihir Wredulia untuk berangkat ke Timur dengan ditemani manusia yang disihir Wredulia menjadi makhluk mini. Pak Janggut tertantang untuk membebaskan para makhluk mini lainnya yang masih tertawan di dalam botol-botol.
Het monster van het Mistmeer (1979) (Monster Danau Kabut) - Lagi-lagi Ludo Lapart membuat ulah. Kali ini penduduk sebuah desa ditakut-takuti dengan Monster Palsu yang tampak seperti asli karena desanya sering berkabut. Namun Ludo kena batunya saat monster asli beraksi setelah dibebaskan dari belenggu oleh Pak Janggut.
De schacht naar noord (1979) (Lorong ke Utara) - Lanjutan cerita Gerbang ke Timur. Kali ini Pak Janggut berangkat ke Utara (daerah Kutub) melalui sebuah lorong ke arah atas. Di sana Pak Janggut berjumpa ikan paus, walrus, beruang kutub, orang Eskimo, dan seekor burung dodo. Pak Janggut dberi tugas untuk mencari telur dodo yang dapat membuat Wredulia awet muda kembali. Namun kehadiran burung dodo membuat Wredulia marah dan Pak Janggut bersama dodo lari melalui sebuah jembatan ke Barat.
De weg naar west (1980) (Perjalanan ke Barat) - Lewat jembatan ke Barat, Pak Janggut dan dodo tiba di kawasan Karibia dan berpetualang dari kapal ke kapal dan harus menaklukkan para perompak yang kejam serta bertemu Alexander, yang memberi petunjuk mengenai dodo betina yang bisa menjadi teman hidup dodo dan petunjuk jalan menuju ke Selatan, yaitu lewat Angin Barat.
De zee naar zuid (1981) (Laut di Selatan) - Lewat hempasan Angin Barat, Pak Janggut terdampar di laut dan diselamatkan sebuah kapal yang akan menuju Afrika. Di Afrika, Pak Janggut mengantarkan seorang anak kembali ke kampungnya setelah dibebaskan Pak Janggut dari perbudakan. Pak Janggut juga mencari Laut di Selatan, di mana lewat jalan itulah Pak Janggut bisa kembali ke dunianya. Selama perjalanan, Pak Janggut dibayang-bayangi dua orang penjahat yang mengincar 'harta' dalam kantong ajaibnya.
Florijn de flierefluiter (1982) (Peniup Suling dari Kota Elang) - Pak Janggut berjuang untuk membebaskan seorang putri dari Kota Elang yang tertawan di atas menara dan mempertemukannya dengan tunangannya yang telah mengikat janji sehidup semati.
De tanden van Casius Gaius (1983) (Gigi-gigi Casius Gaius) - Pak Janggut membongkar aksi para penyelundup yang memanfaatkan bekas reruntuhan Romawi di lepas pantai untuk tempat bongkar muat yang dikenal dengan nama gigi-gigi Casius Gaius.
Het flodderwerk van Pief (1984) (Pompit yang Bandel) - Pak Janggut berkenalan dengan Pompit, seorang anak yang akan mewarnai beberapa kisah Pak Janggut berikutnya. Dunia pompit adalah dunia sihir, di mana segala sesuatu bisa berubah dengan hanya mengplip-plap, dan Pak Janggut harus menghadapi kenakalan Pompit yang sering kali repot karena salah mengplip-plap.
De laatste plager (1985) (Menangkap si Jahil) - Namanya juga si Jahil, ya tugasnya menjahili orang, dengan meniru sesuatu dan membuat kaget orang yang dijahili. Menjadi tugas Pak Janggut, Pompit, dan dua orang saudaranya untuk menangkap kembali si Jahil.
De heksen van eergisteren (1986) (Tiga Penyihir Usil) - Tiga penyihir jelmaan salamander api menguasai jalanan umum sehingga sekian lama tak bisa dilalui masyarakat umum. Siapa lagi yang bisa membalikkan sihir mereka kalau bukan Pak Janggut.
Op het spoor van kwade zaken (1988) (Mencari Jejak Perampok) - Ternyata perampok tidak jauh-jauh amat, setelah dilacak memang orang dekat!
Het bedrog van Balthasar (1990) (Sarakah si Penipu) - Sarakah memang jahat. Harta majikannya mau dikuasai semuanya dan cucu sang majikan hendak dilenyapkan. Tentu saja Pak Janggut tak membiarkan semua ini terjadi.
De dame in de lijst (1991) (Putri Melati Centil Aneh) - Tiba-tiba lukisan dalam puri tempat tinggal Pompit bisa menjadi tokoh utama dalam cerita ini. Sang Putri di dalam lukisan ternyata sangat sensitif dan bisa menghukum orang yang memberi komentar miring kepadanya. Pak Janggut mengantarkan sang Putri kembali ke puri.
Bombasto met het boze oog (1992) (Bombasto si Penyihir) - Hipnosis bisa digunakan untuk perbuatan jahat, tapi apa yang terjadi bila senjata makan tuan?
De kast met duizend deuren (1993) (Lemari dengan 1000 Pintu) - Empat kisah berikut ini saling berkaitan, bermula dari lemari dengan seribu pintu di mana Pompit dan saudaranya berangkat untuk berguru kepada para penyihir lainnya di tiga negeri.
Het schip van ijs (1994) (Kapal dari Es) - Pak Janggut di Rusia, sekaligus ada kisah di dalam kisah dengan tema Kapal dari Es.
De zwarte kimono (1995) (Kimono Hitam) - Pak Janggut di Jepang, menghadapi naga yang telah meneror penduduk desa yang tak bersalah.
Het gemaskerde opperhoofd (1996) (Kepala Suku yang Menyamar) - Pak Janggut di Amerika, di mana wanita bisa menjadi kepala suku dan bisa berburu.
Terug naar het verborgen dierenrijk (1997) (Kembali ke Kerajaan Satwa) — [Seri terakhir cerita Pak Janggut berbahasa Indonesia yang terbit sebagai sisipan di majalah Bobo.]
De wonderlijke raamvertelling (2001) - twee avonturen in één verhaal