Oyek
variasi makanan khas Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Oyek (oyèk) adalah bahan makanan yang dibuat dari singkong yang difermentasi dan dikeringkan sehingga menjadi butir-butir serupa beras. Acap difungsikan sebagai makanan pokok serupa nasi, oyek kini juga dikembangkan menjadi beras analog.[1]
Sêga oyèk atau Sêgo oyèk, disajikan bersama kelapa parut dan tempe mendoan, dari eks Karesidenan Banyumas | |
Asal | |
---|---|
Wilayah | Jawa Tengah Jawa Timur D.I.Yogyakarta |
Negara asal | Indonesia |
Serupa dengan tiwul, di kalangan suku Jawa oyek sejak dulu telah dijadikan makanan pokok pengganti beras, terutama di saat paceklik. Pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, dikabarkan bahwa oyek juga dikonsumsi Jenderal Soedirman saat menjalankan taktik perang gerilya menghadapi agresi militer Belanda di era 1948-1949.[2][3]
Oyek dan tiwul sebenarnya berbeda meskipun bahannya sama-sama dari gaplek. Tiwul terbuat dari tepung gaplek yang langsung dikukus menjadi nasi tiwul (sêga/sêgo thiwul), sedangkan beras oyek dibuat dari tepung gaplek yang dibikin kasar dan diolah menyerupai bulir padi yang harus dijemur terlebih dahulu sampai kering.[4]
Pengolahan
Proses mengolah singkong menjadi oyek adalah kurang-lebih sbb.:[1][5][6]
- Singkong dikupas, dicuci bersih, dan lalu dipotong-potong atau dibelah untuk memudahkan proses selanjutnya
- Potongan-potongan singkong kemudian ditaruh dalam wadah (baskom, ember atau lainnya) dan direndam dalam air selama 3-4 malam
- Setelah singkongnya melunak terfermentasi, airnya dibuang dan potongan singkong dicuci beberapa kali untuk mengurangi bau dan keasamannya
- Singkong yang telah lunak kemudian ditempatkan dalam jaring atau kain, dan dikempa untuk menurunkan kadar airnya hingga lk. 55-60%, agar mudah dihancurkan namun tidak melengket (Jw., mawur)
- Setelah itu singkong dihancurkan dengan meremas-remasnya, dan diayak dengan saringan kasar. Hasil saringan ini dikenal dengan sebutan growol mentah
- Untuk menjadi oyek, maka growol mentah tadi dijemur di panas matahari selama 1-2 hari hingga kering, lalu dikukus lk. 15-20 menit hingga menjadi serupa nasi, dan setelahnya dijemur lagi hingga kering agar menjadi 'beras' oyek.
Pemanfaatan
Beras oyek yang telah kering dapat disimpan lama hingga bertahun-tahun. Untuk mengonsumsinya, beras dapat dicuci sebentar, ditiriskan, dan dikukus hingga terbentuk nasi oyek. Dalam istilah bahasa Jawa, beras oyek yang sudah dikukus menjadi nasi ini disebut sêgo oyèk (bahasa Jawa baku) atau sêga oyèk (bahasa Jawa non baku).[7]
Oyek dapat pula dibuat sebagai camilan pengiring minum teh atau kopi. Yakni ketika mengukusnya diberi gula sedikit, dan setelah masak dimakan dengan kelapa parut yang telah diberi garam sedikit.
Referensi
Pranala luar
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.