Remove ads
perusahaan asal Amerika Serikat Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Occidental Petroleum Corporation (Oxy) adalah sebuah perusahaan eksplorasi dan produksi minyak dan gas asal Amerika Serikat, yang berkantor pusat di Houston, dengan operasinya berada di Amerika Serikat, Timur Tengah dan Amerika Selatan. Pada tahun 2015, Occidental adalah produsen gas terbesar ke-16[4] dan produsen minyak terbesar ketiga di Texas.[5] Occidental sering disebut sebagai "Oxy", yang merupakan simbol sahamnya. Oxy menempati peringkat ke-364 di daftar Forbes Global 2000.[6]
Publik | |
Kode emiten | NYSE: OXY Komponen S&P 500 |
Industri | Minyak dan gas |
Didirikan | Juni 1920 |
Kantor pusat | 5 Greenway Plaza, Suite 110 Houston, Texas, 77046 |
Tokoh kunci | Stephen I. Chazen (Presiden & CEO hingga 2016)[1] |
Produk | Minyak bumi, gas alam, petrokimia |
Produksi | 680 ribu barel of ekivalen minyak (4.200.000 GJ) tiap hari (Q4 2015)[2] |
Pendapatan | US$12,699 milliar (2015)[2] |
-US$7,829 miliar (2015)[2] | |
Total aset | US$43,708 milliar (2015)[2] |
Total ekuitas | US$24,350 milliar (2015)[2] |
Karyawan | 11.100, 7.100 diantaranya dipekerjakan di Amerika Serikat (2015)[3] |
Situs web | www |
Occidental didirikan pada tahun 1920 di California.[7] Pada tahun 1957, Dr. Armand Hammer dipilih menjadi presiden dan CEO baru Occidental. Pada tahun 1961, Occidental berhasil menemukan Lapangan Gas Lathrop.[8] Dalam sepuluh tahun berikutnya, Occidental juga berhasil mengembangkan operasinya ke Libya, Peru, Venezuela, Bolivia, Trinidad, dan Inggris. Occidental berhasil mendapatkan hak eksplorasi di Libya pada tahun 1965, dan terus beroperasi hingga akhirnya dihentikan pada tahun 1986, akibat adanya sanksi ekonomi dari Amerika Serikat untuk Libya.
Occidental juga masuk ke bisnis kimia dengan mengakuisisi Hooker Chemical Company pada tahun 1968, 26 tahun setelah kontaminasi di Kanal Love. Occidental lalu juga membeli Cain Chemical pada tahun 1988 dengan harga $2 milliar.[9] Pada tanggal 6 Juli 1988, sebuah ledakan dan kebakaran terjadi di Piper Alpha, yang dioperasikan oleh Occidental Petroleum (Caledonia) Ltd di Laut Utara, dan akhirnya menewaskan 167 orang. Kejadian inipun hingga saat ini masih menjadi kejadian di lepas pantai paling mematikan di dunia.[10]
Pada tahun 1990, Dr. Ray R. Irani resmi menjadi chairman dan CEO Occidental. Ia akhirnya juga menjadi Presiden Occidental mulai tahun 2005 hingga 2007. Pada tahun 2007, kebijakan kompensasi Occidental pun dipertanyakan, setelah diumumkan bahwa Ray Irani mendapatkan $460 juta dalam bentuk saham dan gaji pada tahun 2006.[11] Pada bulan Mei 2011, Irani memutuskan untuk pensiun dari jabatannya sebagai CEO, setelah California State Teachers' Retirement System dan Relational Investors, dua institusi pemegang saham mayoritas di Occidental, mempermasalahkan kebijakan kompensasi Occidental bagi para petingginya.[12] Presiden Occidental, Stephen I. Chazen pun ditunjuk sebagai CEO baru, menggantikan Irani.[13] Sejak tahun 1990, Occidental pun telah bertransformasi dari perusahaan yang memiliki banyak fokus usaha, menjadi hanya fokus ke bisnis minyak dan gas.[14] Selama kepemimpinan Irani, kapitalisasi pasar Occidental tercatat berhasil naik dari hanya $5.4 milliar ke lebih dari $80 milliar.[15]
Occidental sebelumnya memiliki California Resources Corporation, produsen minyak dan gas alam terbesar di California.[16] Occidental lalu membagikan 80.5% sahamnya di California Resources Corporation ke seluruh pemegang sahamnya, pada bulan Desember 2014.[17]
Pada tahun 2010, Oxy mengakuisisi aset minyak serpih di Williston Basin di North Dakota dengan harga $1,4 milliar.[18] Aset ini, bersama dengan beberapa aset lain yang juga diakuisisi oleh Oxy di Williston Basin, akhirnya dijual pada tahun 2015 dengan harga $600 juta.[19]
Pada tahun 2011, Occidental menjual aset produksi minyak dan gasnya di Argentina ke Sinopec. Aset-aset ini juga termasuk cadangan terbukti dan cadangan dimungkinkan sebesar 393 juta 393 juta barel of ekivalen minyak (2,40×109 GJ).[20]
Occidental sebelumnya juga beroperasi di Blok 15 di Hutan Amazon di Ekuador. Tetapi, pada tahun 2006 dan 2016, Pemerintah Ekuador menyita aset Occidental ini, dan memberikan restitusi sebesar $980 juta ke Occidental atas penyitaan ini.[21]
Pada tahun 2013, Oxy menjual investasinya di Unipar Carbocloro dengan harga R$550 juta.[22]
Pada tahun 2009, Oxy mengakuisisi Phibro milik Citigroup, dengan harga sekitar $250 juta.[23] Phibro lalu dipimpin oleh Andrew J. Hall, yang menerima gaji sekitar $100 juta pada tahun 2007 dan 2008. Setelah diakuisisi, Phibro malah mencatatkan kerugian pertamanya sejak dekade 1990an.[24] Pada tahun 2016, Phibro akhirnya ditutup dan dijual.[25]
Hingga tanggal 31 Desember 2015, Occidental adalah salah satu perusahaan minyak dan gas terbesar di Amerika Serikat, jika dilihat dari kapitalisasi pasarnya yang mencapai $51 milliar.[3]
Tahun Fiskal |
Kapitalisasi Pasar (milliar)[26][27] |
Pendapatan (milliar)[27][28] |
Keuntungan sebelum pajak (milliar)[28][29] |
---|---|---|---|
2005 | $32.112 | $16.259 | $7.133 |
2006 | $41.070 | $18.160 | $7.830 |
2007 | $63.794 | $20.013 | $8.572 |
2008 | $48.585 | $24.480 | $11.371 |
2009 | $66.050 | $15.531 | $4.669 |
2010 | $79.735 | $19.157 | $7.359 |
2011 | $75.992 | $24.119 | $8.718 |
2012 | $61.710 | $24.172 | $6.125 |
2013 | $75.699 | $24.445 | $7.751 |
2014 | $62.119 | $19.312 | $1.224 |
2015 | $51.632 | $12.480 | ($9.684) |
Saat menjadi bahan kritik dan kontroversi, Occidental sempat menerbitkan Social Responsibility Overview, yang di dalamnya, mereka menyatakan bahwa mereka "berkomitmen untuk menjaga lingkungan, melindungi keamanan serta kesehatan pekerja dan lingkungan sekitar, serta juga menjaga standar tinggi untuk pertanggungjawaban sosial."[30]
Occidental Petroleum mulai beroperasi di Libya pada tahun 1965, dan terus beroperasi hingga tahun 1986, saat Presiden Amerika Serikat, Ronald Reagan menjatuhkan sanksi kepada Libya. Occidental juga salah satu perusahaan asal Amerika Serikat pertama yang melanjutkan negosiasi di Libya, setelah Amerika Serikat mencabut sanksinya pada tahun 2004.[31] Pada tahun 2008, Occidental Petroleum, bersama dengan lima perusahaan minyak lain, juga menuai kritik setelah mencoba melobi peraturan yang ditulis oleh Senator Frank Lautenberg, untuk mengecualikan Libya dari aturan tersebut.[32] Pada tahun 2008, Occidental menyewa firma hukum Hogan & Hartson, asal Washington, D.C., sebagai pelobinya.[33] Pada awal tahun 2011, Oxy menghentikan seluruh aktivitas dan produksinya setelah menimbulkan keresahan masyarakat dan akhirnya dijatuhi sanksi oleh Amerika Serikat. Pada bulan Juni 2011, Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat meminta informasi dari Occidental, ExxonMobil dan ConocoPhillips mengenai Otoritas Investasi Libya, sebuah firma investasi yang dipimpin oleh Muammar Gaddafi.[34] Pada saat yang sama, Kejaksaan Agung Inggris, bersama dengan SEC, juga melakukan investigasi serupa kepada beberapa perusahaan minyak untuk menelusuri dugaan suap internasional.[35] Investasi Otoritas Investasi Libya akhirnya juga dibekukan oleh pemerintah Amerika Serikat pada awal tahun 2011, setelah Gaddafi menyerang warga sipil Libya.[34]
Occidental saat ini tengah mempertimbangkan untuk menjual seluruh asetnya di Libya.[36]
Oxy merupakan pionir dalam penggunaan sekuestrasi karbon, yang lebih ramah lingkungan, untuk mengekstraksi minyak, karena metode ini menginjeksikan karbon dioksida ke tanah, bukannya melepaskannya ke atmosfer.[37]
Pada tahun 2008, Occidental dianugerahi penghargaan Production Partner of the Year dan pada tahun 2009, dianugerahi penghargaan Production Partner for Continuing Excellence oleh Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat.[38] Occidental juga merupakan anggota dari Wildlife Habitat Council (WHC). WHC juga telah melakukan sertifikasi terhadap program edukasi dan konservasi habitat[39][40][41] di delapan lokasi produksi Occidental.[42]
Periset di University of Massachusetts Amherst juga menyebut Occidental Petroleum sebagai perusahaan penghasil pencemaran udara terbesar ke-19 di Amerika Serikat, dengan sekitar 1,1 juta pon racun kimia dilepaskan ke udara tiap tahunnya.[43]
Pada tahun 1942, Hooker Chemical and Plastics mulai membuang limbah kimianya ke wilayah Kanal Love. Perusahaan lain, termasuk pihak militer, telah membuang limbah kimianya disana sejak dekade 1920an. Pada tahun 1947, Hooker Chemicals menjadi pemilik dan pemakai tunggal di tempat tersebut. Pada tahun 1952, tempat tersebut akhirnya ditutup. Pada akhir dekade 1950an, sekelompok pengelola sekolah lokal meminta Hooker menjual tanah tersebut. Pengelola sekolah itu berencana membangun sebuah sekolah baru di atas bekas area pembuangan limbah. Hooker Chemical pun akhirnya menjual tanah tersebut dengan harga $1, dengan memperingatkan bahwa lokasi tersebut merupakan bekas tempat pembuangan limbah kimia, dan menyatakan tidak bertanggung jawab atas apapun yang mungkin terjadi di kemudian hari.[butuh rujukan]
Sebuah sekolah akhirnya dibangun di atas tanah tersebut, dan lalu juga dibangun perumahan di dekatnya. Konstruksi sekolah ini kemudian diketahui merusak segel tanah liat setebal 4-kaki (1,2 m) yang berfungsi melindungi limbah kimia dibawahnya. Pada tahun 1968, Hooker Chemical dibeli oleh Occidental Petroleum. Pada tahun 1978, penduduk sekitar pun mulai khawatir terhadap isu kesehatan di wilayah Love Canal, termasuk presentase penderita kanker dan kelainan bawaan yang sangat tinggi. Hal ini akhirnya menjadi isu nasional, dan pada tahun 1980, presiden Jimmy Carter menyatakan keadaan darurat di wilayah tersebut. Penduduk pun akhirnya direlokasi, dan Occidental juga membayar $129 juta dalam bentuk restitusi.[44]
Pada tanggal 11 Oktober 2008, terjadi insiden kebocoran oleum, sebuah bahan kimia serupa asam sulfat, di fasilitas milik INDSPEC di Petrolia, Pennsylvania. Insiden ini menyebabkan kontaminasi terhadap sistem ventilasi dan juga memunculkan awan bahan kimia di langit kota Petrolia. 2.500 orang penduduk Petrolia pun dievakuasi.[45]
Pada tahun 1992 hingga 2001, Occidental menemui banyak kendala ketika mereka berniat untuk mengekstraksi minyak di wilayah Suku U'wa, di bagian barat laut Kolombia. Penduduk sekitar merasa khawatir terhadap kerusakan lingkungan yang mungkin timbul, dan mereka juga takut bahwa pengembangan ini akan mendatangkan orang asing, yang mungkin saja mencelakai warga sekitar. Penduduk sekitar juga percaya bahwa minyak adalah "darah bumi", dan tidak seharusnya diambil. Mereka juga percaya bahwa infrastruktur perminyakan ini sangat rentan terhadap serangan teroris. Setelah bertahun-tahun perundingan, Occidental akhirnya membatalkan rencananya ini. Sehingga Repsol YPF akhirnya mengambil alih proyek ini, dan meneruskan pengembangannya.
Pada tanggal 13 Desember 1998, tujuh belas warga sipil, tujuh diantaranya masih anak-anak, terbunuh saat Angkatan Udara Kolombia menjatuhkan bom tandan di sebuah desa kecil di Santo Domingo, Kolombia. Hal ini terjadi setelah AirScan, kontraktor keamanan Occidental, salah mendeteksi sekumpulan warga sipil tersebut sebagai anggota kelompok teroris, seperti FARC. Operasi di Caño Limón ini sebelumnya memang telah direncanakan oleh Angkatan Udara Kolombia dan AirScan, dan operasi ini bermula ketika tiga pegawai dari AirScan terbang dengan pesawat sipil Skymaster untuk mengidentifikasi target. Setelah berhasil mengidentifikasi sekumpulan orang, mereka langsung memberikan informasi tentang koordinat sekumpulan orang tersebut ke pihak Angkatan Udara Kolombia untuk ditindaklanjuti.[46] Pada bulan April 2003, tuntutan hukum ke Occidental sempat dilayangkan oleh Luis Alberto Galvis Mujica, seorang penyintas dari kejadian tersebut.[47] Namun tuntutan ini akhirnya ditolak oleh pengadilan.[48][49] Penolakan ini lalu ditanggapi dengan mengirim kembali tuntutan tersebut.[50] Namun, pengadilan menolak untuk mempertimbangkan kembali tuntutan tersebut, dan menyatakan kembali alasan penolakannya.[51]
Pada tanggal 10 Mei 2007, 25 orang dari suku Achuar mengajukan tuntutan hukum terhadap Occidental, untuk menuntut pembersihan dan perbaikan terhadap lingkungan rusak, yang menurut mereka disebabkan oleh Occidental, setelah 30 tahun beroperasi disana. Penuntut mengklaim bahwa Occidental telah melanggar standar industri dan peraturan lingkungan, dengan membuang limbah minyak sejumlah 9 miliar barel (1,4×10 9 m3) di sebuah sumber air yang digunakan oleh masyarakat suku Achuar untuk minum, mandi, dan mencari ikan. Kerusakan lingkungan ini juga diduga menjadi penyebab banyaknya kematian prematur dan kelainan bawaan yang diderita masyarakat sekitar.[52] Sebuah pengujian darah yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan Peru pada tahun 2006 terhadap 199 orang di tujuh pemukiman terdampak, menghasilkan fakta bahwa seluruh sampel darah, kecuali hanya dua, mengandung kadmium di atas batas aman.[52]
Suku Achuar juga dibantu oleh EarthRights International dan firma hukum Schonbrun DeSimone Seplow Harris & Hoffman LLP.[53]
Pada tanggal 3 Maret 2010, EarthRights International (ERI) mengemukakan pendapat bahwa kasus ini sebaiknya diadili di Los Angeles, tempat Oxy berkantor pusat.[54] Pengadilan pun akhirnya menganulir keputusannya, dan pada tahun 2013, Mahkamah Agung Amerika Serikat menolak argumen Occidental mengenai keberatannya dengan pemindahan peradilannya ini.[52]
Pada bulan Maret 2015, Occidental Petroleum akhirnya mengadakan perdamaian di luar pengadilan dengan suku Achuar, melalui sejumlah uang dispensasi. Uang ini akan digunakan untuk proyek kesehatan, pendidikan, dan nutrisi di lima pemukiman Achuar, yakni Antioquía, José Olaya, Nueva Jerusalén, Pampa Hermosa, dan Saukí di tepi Sungai Corrientes.[52]
Pada tahun 2005, Occidental menjadi satu dari 53 entitas yang berkontribusi hingga $250.000 pada inagurasi kedua Presiden George W. Bush.[55][56][57] Occidental pun memublikasikan kontribusinya ini di situs resminya.[58]
Anak usaha Occidental Petroleum yang kemudian dipisahkan, California Resources Corp. membentuk Powering California bersama tim solusi konten dari Los Angeles Times, untuk mempromosikan industri minyak.[59] (Tim ini sepenuhnya independen dari tim editorial Los Angeles Times.[59]).
Pada tahun 2016, saat legislator California tengah mempertimbangkan untuk memperpanjang aturan mengenai iklim, Powering California pun merilis serangkaian video yang terkesan mengagungkan minyak dan menjatuhkan energi baru terbarukan. Salah satu video juga menyatakan bahwa “energi terbarukan tidak dapat menggantikan minyak,” dan mengklaim bahwa energi angin sangatlah "mahal," dan juga menyatakan bahwa “minyak dan gas telah mendarah daging di perekonomian Amerika Serikat.”[59]
Ketertarikan Occidental terhadap batu bara telah lama direpresentasikan salah satunya oleh pengacara dan mantan Senator Amerika Serikat, Albert Gore, Sr.. Gore, yang telah lama menjadi teman Hammer, pun juga dijadikan pimpinan di Island Creek Coal Company, sebuah anak usaha Occidental, pasca kekalahannya dalam pemilu senator. Produksi batu bara dan fosfat Occidental pun kebanyakan berada di Tennessee, negara bagian dimana Gore terpilih menjadi senatornya. Gore juga memiliki saham di perusahaan tersebut. Mantan Wakil Presiden, Albert Gore, Jr. pun menerima banyak kritik dari pemerhati lingkungan, ketika kepemilikan saham ini diwariskan kepadanya, pasca kematian dari ayahnya, Albert Gore Sr..[60][61] Albert Gore Jr. pun memilih untuk tidak menggunakan kepemilikan sahamnya ini, dan akhirnya pun menjualnya.[62][63] Island Creek Coal akhirnya dijual ke Consol Energy pada tahun 1993.[64]
Pada tahun 1998, pemerintah Amerika Serikat menjual Lapangan Minyak Elk Hills ke Occidental dengan harga $3,65 milliar. Menurut pemerintah, lapangan tersebut tidak lagi dibutuhkan, dan penjualan ini juga dimaksudkan untuk mengurangi hutang pemerintah. Untuk menjamin adanya kompetisi, lapangan ini pun dijual dalam beberapa segmen, dan ditawarkan ke beberapa perusahaan.[65][60]
Oxy berhasil mendapatkan Status Bintang dari Program Perlindungan Sukarela OSHA, sebagai salah satu tempat kerja paling aman di Amerika Serikat.[66]
Pada tanggal 6 Juli 1988, salah satu lokasi produksi lepas pantai milik Occidental di Laut Utara, yakni Piper Alpha hancur, saat pompa kondensasi gas yang tidak lagi terpakai tiba-tiba tersulut, dengan katup pengaman tekanannya telah dilepas. Kebocoran gas ini lalu menyebabkan ledakan dan kebakaran, yang menyebabkan 167 pekerja tewas di tempat, sehingga menjadikan kejadian ini sebagai kejadian lepas pantai paling mematikan di dunia.
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.