Loading AI tools
mantan polisi dan konten kreator asal Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Brigadir Polisi Satu (Purn.) Norman Kamaru, yang juga dikenal sebagai Onca Marthinus (lahir 27 November 1985 ) adalah mantan anggota kepolisian Indonesia berpangkat Brigadir Polisi Satu yang kini bekerja sebagai penyanyi, kreator konten, dan pengusaha. Namanya menjadi terkenal setelah video sinkronisasi bibir-nya yang menirukan lagu India berjudul Chaiyya Chaiyya tersebar di masyarakat. Video berjudul Polisi Gorontalo Menggila tersebut berdurasi 6 menit 30 detik.
Norman Kamaru | |
---|---|
Informasi pribadi | |
Lahir | Norman Kamaru 27 November 1985 Gorontalo, Indonesia |
Kebangsaan | Indonesia |
Partai politik | PKB |
Suami/istri | Daisy Pandong (bercerai) Titis Jhasmine Katanti
(m. 2016) |
Alma mater | SPN Polda Gorontalo |
Pekerjaan |
|
Karier militer | |
Pihak | Indonesia |
Dinas/cabang | Kepolisian Negara Republik Indonesia |
Masa dinas | 2005–2011 |
Pangkat | Brigadir Polisi Satu |
Satuan | Brigade Mobil |
Sunting kotak info • L • B |
Norman Kamaru adalah anak dari pasangan Idris Kamaru dan Halimah Martinus. Ia merupakan anak bungsu dari sembilan bersaudara.
Fenomena terkenalnya Norman karena video Youtube tersebut akhirnya berakibat pada kariernya di kepolisian. Karier Norman Kamaru di barisan brigade mobil Kepolisian Daerah (Polda) Gorontalo akhirnya diberhentikan secara tidak hormat pada tanggal 6 Desember 2011. Keputusan tersebut diambil pada sidang kode etik oleh Direktorat Profesi dan Pengamanan Polda Gorontalo berdasarkan Peraturan Pemerintah Indonesia Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pemberhentian Anggota POLRI, setelah Norman dinilai melanggar disiplin karena meninggalkan tugas selama 84 hari berturut-turut tanpa alasan jelas.[1]
Norman Kamaru mulai dikenal sejak rekaman video sinkronisasi gerak bibirnya (lip sync) yang berdurasi 6 menit 30 detik beredar luas. Dalam video itu, ia menyanyikan lagu India bertajuk "Chaiyya Chaiyya" serta menggerakkan tubuh yang kemudian diunggah di situs Youtube.[2] Video rekaman itu dibuat untuk menghibur rekan kerjanya ketika ia menjalani tugas jaga di Pos Jaga Brimob Polda Gorontalo.[3]
Aksi Norman Kamaru menuai pro dan kontra. Awalnya, Polri sempat akan memberikan sanksi karena Norman Kamaru dinilai kurang menjaga kehormatan institusi Polri lantaran menggunakan seragam dinas dalam video tersebut, namun urung dilaksanakan karena kuatnya dukungan publik.[3] Hukuman yang diberikan akhirnya hanya sebatas menyanyi dan menari di depan rekannya.[3] Sebagian orang juga mempertanyakan apakah tingkah Norman pantas karena merokok saat bertugas dan menggunakan tindik di lidah.[4] Di sisi lain, Norman Kamaru juga mendapat apresiasi. Norman dianggap humanis karena menghibur temannya dengan cara yang kreatif.[4] Universitas Bung Karno secara khusus memberikannya beasiswa kuliah Program Strata-1 Jurusan Hukum dan sebuah sepeda motor karena dianggap telah berjuang memberikan pencitraan baik kepolisian di mata masyarakat Indonesia.[5] Norman Kamaru juga menjalani sejumlah roadshow yang bertujuan menciptakan citra polisi yang humanis sebagai pelayan sekaligus pengayom masyarakat.[6]
Usai diberhentikannya Norman dari satuan Kepolisian Kota Gorontalo, kariernya di bidang entertainment juga menjadi kurang mendapat perhatian, sehingga berdampak kepada keadaan ekonominya. Sekarang Norman memilih berjualan bubur Manado di kawasan Jakarta untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.[7][8][9]
Tahun | Judul | Peran | Produksi |
---|---|---|---|
2012 | Xia Aimei | Intelijen Imigrasi | Falcon Pictures |
2017 | Ayu Anak Titipan Surga | Griya Pelopor Budaya |
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.