Nehemia 5
Pasal dalam Kitab Nehemia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Nehemia 5 (disingkat Neh 5) adalah pasal kelima Kitab Nehemia dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Memuat riwayat juru minuman raja Persia, Artahsasta, dan bupati di tanah Yehuda, Nehemia bin Hakhalya. Dalam Alkitab Ibrani termasuk dalam bagian Ketuvim (כְּתוּבִים, "tulisan").[1] Pasal ini berisi riwayat masa kepimpinan Nehemia di tanah Yehuda. [2]
Nehemia 5 | |
---|---|
![]() "Kitab Ezra" (Kitab Ezra-Nehemia) (memuat Kitab Ezra dan Nehemia) lengkap pada Kodeks Leningrad, dibuat tahun 1008. | |
Kitab | Kitab Nehemia |
Kategori | Nevi'im |
Bagian Alkitab Kristen | Perjanjian Lama |
Urutan dalam Kitab Kristen | 16 |
Teks
- Naskah sumber utama: Masoretik, Septuaginta dan Naskah Laut Mati.
- Pasal ini dibagi atas 19 ayat.
Struktur
- Nehemia 5:1–13 = Musuh mengolok-olok orang Yahudi
- Nehemia 5:14–19 = Sikap Nehemia yang tidak mencari keuntungan
Ayat 5
Ringkasan
Perspektif
- "Sekarang, walaupun kami ini sedarah sedaging dengan saudara-saudara sebangsa kami dan anak-anak kami sama dengan anak-anak mereka, namun kami terpaksa membiarkan anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan kami menjadi budak dan sudah beberapa anak perempuan kami harus membiarkan diri dimiliki orang. Kami tidak dapat berbuat apa-apa, karena ladang dan kebun anggur kami sudah di tangan orang lain."[3]
Pasal 5, terutama bagian pertama, berbicara tentang ketidakadilan ekonomi di antara orang Yahudi.
- 1) Golongan kaya, yaitu bangsawan dan pejabat (Nehemia 5:7), menindas kaum miskin dengan memaksa mereka menggadaikan tanah dan rumah mereka serta meminjam uang untuk membeli makanan. Dalam beberapa kasus tertentu golongan miskin dipaksa untuk menyerahkan anak-anak mereka sebagai budak agar mereka tidak mati kelaparan (Nehemia 5:1–5). Dengan marah Nehemia menentang ketidakadilan ini (Nehemia 5:6) dan memaksa para pelanggar untuk bertobat dan memperbaiki diri (Nehemia 5:12–13).
- 2) Dosa keserakahan, yang membuat orang memeras sesamanya pada masa kesulitan, menyatakan keburukan tabiat manusia yang mendalam. Allah akan menghukum ketidakadilan demikian yang dilakukan di antara rakyat (bandingkan Amsal 28:27; Kolose 3:25).[4]
Ayat 14
- "Pula sejak aku diangkat sebagai bupati di tanah Yehuda, yakni dari tahun kedua puluh sampai tahun ketiga puluh dua pemerintahan Artahsasta jadi dua belas tahun lamanya, aku dan saudara-saudaraku tidak pernah mengambil pembagian yang menjadi hak bupati."[5]
- Referensi silang: Nehemia 2:1
Karena Nehemia menghormati Allah, maka ia tidak menggunakan kekuasaannya untuk mengambil keuntungan dari rakyat, sebagaimana dilakukan oleh beberapa pemimpin sebelumnya. Takut akan Allah menyadarkan kita bahwa kita bertanggung jawab kepada-Nya dan mendorong kita untuk menjauhi tindakan-tindakan licik, seperti bertindak curang atau menipu umat-Nya.[4]
Lihat pula
Referensi
Pranala luar
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.