Nani Widjaja

pemeran perempuan asal Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Nani Widjaja

Nani Widjaja atau Nani Widjaya (10 November 1944  16 Maret 2023 ) adalah pemeran Indonesia. Ia merupakan salah satu dari empat anggota Golden Girls bersama Ida Kusumah, Connie Sutedja, dan Rina Hassim. Istilah Golden Girls sendiri dibentuk oleh Raden Mas Haryo Heroe Syswanto Ns. Soerio Soebagio, atau lebih dikenal dengan nama Sys NS.

Fakta Singkat Lahir, Meninggal ...
Nani Widjaja
Thumb
Nani pada tahun 1961
Lahir(1944-11-10)10 November 1944
Cirebon, Jawa Barat, Pendudukan Jepang
Meninggal16 Maret 2023(2023-03-16) (umur 78)
Jakarta, Indonesia
MakamTPU Karang Tengah, Kabupaten Bogor, Jawa Barat
KebangsaanIndonesia
Nama lainNani Wijaya
PekerjaanPemeran
Tahun aktif1960—2023
Karya terkenal
Suami/istri
    (m. 1969; meninggal 2012)
      (m. 2017; meninggal 2020)
      Anak6, termasuk Cahya Kamila dan Sukma Ayu
      IMDB: nm1295504
      Tutup

      Masa kecil dan ketertarikan pada seni

      Nani Wijaya, putri tunggal dari Widjaja, telah menorehkan namanya dalam sejarah seni Indonesia. Sejak masa sekolah dasar, Nani telah berminat untuk melatih keahliannya dalam seni tari. Keterampilan dalam menarikan tarian Sunda dan Jawa klasik membuatnya diakui sebagai salah satu penari terampil. Bergabung dengan kelompok tari Tunas Mekar pada tahun 1957 setelah pindah ke Jakarta, Nani sering diundang untuk tampil di Istana Negara dan juga di luar negeri. Prestasinya semakin dikenal ketika ia berhasil memenangkan festival tarian pada tahun 1959. Karier seninya terus berkembang. Namanya semakin populer di kalangan pemerhati seni hingga pada suatu hari ia menerima tawaran untuk berakting dalam film "Darah Tinggi" garapan sutradara Lilik Sujio. Setelah mendapat restu dari ayahnya, Nani menerima tawaran tersebut dan mulai memperluas karier aktingnya. Sejak tahun 1960-an hingga saat ini, Nani Wijaya telah membintangi puluhan karya di industri perfilman Indonesia.[1]

      Kehidupan pribadi

      Nani Wijaya menikah dengan Misbach Yusa Biran pada tahun 1969, dari pernikahannya itu ia dikaruniai enam orang anak, yakni:

      Pada tahun 2017, ia menikah lagi dengan teman lamanya, Ajip Rosidi, seorang budayawan Sunda, Ajip Rosidi meninggal dunia pada tahun 2020.

      Karier

      Ringkasan
      Perspektif

      Nani melanjutkan awal karirnya di dunia akting dengan debutnya dalam film Linda pada tahun 1958. Kemudian, pada tahun 1961, ia berperan dalam film Dinding Sekolah. Selama periode 1962—1968, Nani Wijaya aktif berperan sebagai peran pembantu dalam berbagai film, termasuk A Sing Ing So, Njanjian di Lereng Dieng, dan Petir Sepandjang Malam (1967). Namanya juga terkenal sebagai nama asli karakter Sri Asih, yang diciptakan oleh R.A. Kosasih pada tahun 1954, dan kemudian diadaptasi ke layar lebar dengan peran utama yang diperankan oleh Mimi Mariani.[2]

      Thumb
      Sri Asih dalam Prangko 2019

      Masa keemasan karier Nani Wijaya berlangsung dari tahun 1960 hingga 1980. Selama periode ini, ia membintangi sejumlah film terkenal seperti Si Doel Anak Betawi, Gara-Gara Janda Kaya karya Azwar AN, Roda-Roda Gila karya Dasri Yacob, R.A. Kartini, Catatan Si Boy IV, dan Yang Muda yang Bercinta. Perannya dalam film "Yang Muda Yang Bercinta" membawanya meraih penghargaan sebagai Aktris Pembantu Terbaik dalam Festival Film Indonesia ketika ia berusia 34 tahun. Pada tahun 2000—an, Nani Wijaya juga membintangi sitkom yang fenomenal, Bajaj Bajuri (2004—2007), dan serial Tukang Bubur Naik Haji the Series (2012—2017). Di era milenial, ia tetap aktif berperan dalam beberapa film, termasuk Maling Kutang (2009), Ummi Aminah (2012), dan Mama Cake (2012).[2]

      Thumb
      Festival Film Indonesia Tahun 1982

      Nani adalah salah satu aktris terkemuka pada masanya, ia dikenal karena peran pendukung dan karakternya yang unik, sering memerankan wanita kompleks dengan nuansa dan karakter yang dalam, biasanya keibuan, eksentrik dan keras kepala. Salah satu perannya yang paling populer di masyarakat adalah saat ia memerankan karakter Emak di situasi komedi Bajaj Bajuri, beradu peran bersama Mat Solar, Rieke Diah Pitaloka dan Fanny Fadillah. Dihormati karena kecakapan akting dan keserbagunaannya, ia dianggap oleh khalayak sebagai salah satu aktris Indonesia terbesar sepanjang masa.

      Penghargaan

      Selama lebih dari enam dekade karier beraktingnya, ia telah menerima berbagai penghargaan, dinominasikan lima kali untuk Piala Citra di Festival Film Indonesia dengan seluruhnya sebagai Aktris Pendukung Terbaik, menjadikannya salah satu aktris dengan perolehan nominasi terbanyak dari aktris lain dalam kategori tersebut. Ia berhasil memenangkan dua diantaranya, untuk perannya dalam drama romantis Yang Muda, Yang Bercinta (1977) dan film biopik R.A. Kartini (1982). Penghargaan lain yang diterimanya termasuk Lifetime Achievement Award dalam Festival Film Bandung 2010, serta penghargaan serupa dalam Indonesian Movie Actors Awards pada tahun 2021 dan 2022. Sejumlah prestasi ini menunjukan kontribusi Nani Wijaya dalam dunia perfilman Indonesia dan penghargaan atas kualitas karyanya.[3]

      Filmografi

      Film

      Informasi lebih lanjut Tahun, Judul ...
      Tahun Judul Peran Catatan Ref.
      1960 Darah Tinggi Karya debut
      1961 Di Lereng Gunung Kawi
      Di Balik Dinding Sekolah
      1962 DKN 901
      1963 A Sing Sing So
      Di Balik Awan
      Kami Bangun Hari Esok
      1964 Njanjian di Lereng Dieng
      Penjesalan Martini
      1965 Takkan Lari Gunung Dikedjar
      1966 Di Balik Tjahaja Gemerlapan
      Tikungan Maut Nani
      1967 Menjusuri Djedjak Berdarah Aisah
      1968 Nenny
      Operasi X Savitri
      Djampang Mentjari Naga Hitam
      1970 Honey, Money and Djakarta Fair Sinta
      1973 Cinta Pertama
      Dimadu Sari
      Si Doel Anak Betawi
      1974 Dewi Istri Burhan
      Seruling Senja
      Karmila
      Jangan Biarkan Mereka Lapar
      1975 Wulan di Sarang Penculik Nyonya Surya
      Benyamin Koboi Ngungsi Pemilik Bar
      1976 Remaja 76
      Kenangan Desember
      1977 Garis-Garis Hidup
      Senyum Nona Anna
      Secerah Senyum Ibu Indra
      Sisa Feodal Kartini
      Gara-Gara Janda Kaya Sumaidah
      Cinta Biru
      Jumpa di Persimpangan
      Dukun Beranak
      Yang Muda, Yang Bercinta
      1978 Jaringan Antar Benua
      Kasus (Kegagalan Cinta)
      Roda-Roda Gila Nyonya Effendi
      Binalnya Anak Muda
      Pacar Seorang Perjaka
      1979 Harmonikaku
      Puspa Indah Taman Hati
      1980 Bukan Sandiwara
      Yang Kembali Bersemi
      Rayuan Gombal
      Darna Ajaib Ibu Sukarya
      Sekuntum Duri
      Permainan Bulan Desember
      Tempatmu di Sisiku
      Kembang Padang Kelabu
      Nostalgia di SMA
      Gema Hati Bernyanyi (Setitik Embun)
      Melodi Cinta
      Roman Picisan
      Sirkuit Kemelut
      1981 Butir-Butir Cinta Tak Bertepi
      Fajar yang Kelabu
      Remang-Remang Jakarta Redaktur pelaksana
      Bila Hati Perempuan Menjerit
      Bunga Cinta Kasih
      Bercanda dalam Duka Ibu Winarti
      Bawalah Aku Pergi
      1982 R.A Kartini Mas Ayu Ngasirah
      1983 Yang, Terlarang Tersayang
      Dilihat Boleh Dipegang Jangan
      Ke Ujung Dunia
      Tirai Malam Pengantin
      1984 Ranjau-Ranjau Cinta
      Kerikil-Kerikil Tajam
      Pencuri Cinta
      1985 Untuk Sebuah Nama
      Arie Hanggara Pengacara
      Serpihan Mutiara Retak Hana
      Opera Jakarta
      Tak Ingin Sendiri
      Kesan Pertama
      1986 Satu Mawar Tiga Duri
      Tak Seindah Kasih Mama
      Tahu Sama Tahu
      Di Dadaku Ada Cinta
      1987 Selamat Tinggal Jeanette
      Catatan Si Boy Mamah Boy
      Sama-Sama Enak
      Bilur-Bilur Penyesalan
      Mekar Diguncang Prahara Ibu Daniel
      Luka di Atas Luka
      1988 Setegar Gunung Batu
      1989 Misteri dari Gunung Merapi: Penghuni Rumah Tua Maryamah
      Semua Sayang Kamu
      Catatan Si Boy III Ibu Boy
      1990 Komar, Si Glen Kemon Mudik
      Gampang-Gampang Susah
      Catatan Si Boy IV Ibu Boy
      Ikut-Ikutan
      Ricky, Nakalnya Anak Muda
      Ratapan Anak Tiri III Ibu Sumarli
      Pengantin
      Dua Kekasih
      Taksi
      1991 Saat Kukatakan Cinta
      Ketika Senyummu Hadir
      Perawan Metropolitan Ibu Aisyah
      Nada & Dakwah
      Pengantin Remadja
      1992 Tiga Kamar Perawan
      1993 Gara-Gara
      Tahu Beres Bu Robby
      2007 Cintapuccino Mama Rahmi
      2008 Doa yang Mengancam Ibu Madrim
      2009 Romeo Juliet Ibu
      Paku Kuntilanak Ibu Joko
      Maling Kutang Nenek Sugeni
      Perjaka Terakhir Ibu Sigi
      2012 Ummi Aminah Ummi Aminah
      Mama Cake Nenek Rakha
      2013 Anak Sabiran, Di Balik Cahaya Gemerlapan (Sang Arsip) Dirinya sendiri Dokumenter
      Tutup

      Televisi

      Informasi lebih lanjut Tahun, Judul ...
      Tahun Judul Peran Catatan Ref.
      1992—1997 Gara Gara Karya debut
      1993 Pelangi di Hatiku Ibu Andre
      1994 Bunga-Bunga Kehidupan Ibu Wiguno
      1995 Pondokan
      Masih Ada Kapal ke Padang Amak Yunita
      1996—1997 Abad 21
      1997 Janjiku Rini
      1997 Pertikaian
      2000 Buah Hati Mama
      2000—2001 Doa Membawa Berkah Aminah
      2001—2002 Wah Cantiknya Mak Cecep
      2002 Juki Enyak Hapsa
      2002—2007 Bajaj Bajuri Emak Eti Dikreditkan sebagai Emak
      2003—2005 Cintaku di Rumah Susun 2 musim
      2003 Dina dan Lisa
      2004 Cinta SMU Oma Asih
      2004—2005 Si Cecep Mak Cecep
      2005—2006 Pintu Hidayah Nenek Murti
      2006 Maha Kasih Umi Episode: "Aku Bukan Banci Kaleng"
      Bang Jagur Bintang tamu
      Istri untuk Suamiku Dewi Ruhama
      2006—2007 Intan Nenek Lastri
      2007 Mawar Nenek Doni dan Yogi
      Kasih Nenek Kasih
      Mutiara Nenek Mutia dan Tiara
      Maha Kasih Emak Episode: "Tukang Bubur Naik Haji"
      2007—2008 Cahaya Nenek Reni
      2008—2009 Sekar Surti
      2009 Isabella Nenek Hani
      Doa dan Karunia Reni
      2010 Mister Olga Nenek Nani
      Dia Jantung Hatiku Nenek Laras/Widya
      Kemilau Cinta Kamila Nenek Suci
      Kemilau Cinta Kamila 2: Berkah Ramadan
      Kemilau Cinta Kamila 3: Makin Cinta
      2011 Kemilau Cinta Kamila: Cinta Tiada Akhir
      Putri yang Ditukar Pembuat obat Prabu Wijaya Kameo
      Ketika Cinta Bertasbih: Spesial Ramadhan Ibu Ilyas
      Dari Sujud Ke Sujud
      2012 Yusra dan Yumna Eyang Laila
      2012—2017 Tukang Bubur Naik Haji the Series Emak Haji
      2017 Anak Sekolahan Ratna
      Orang-Orang Kampung Duku Mak Pi'ah
      Tuhan Beri Kami Cinta Yang Ti
      Gali Lobang Tutup Lobang Merry
      Dia Oma Fatmawati
      Anak Masjid Nenek Ilham
      2018—2019 Orang Ketiga Nenek Wiwi
      2019 Merindu Baginda Nabi Terem
      2019—2020 Jangan Panggil Gue Pak Haji Nenek Andi
      2020 Kisah Cinta Anak Tiri Ida
      2020—2021 Cinta Mulia Oma Risma Karya debut terakhir
      Tutup

      Penghargaan dan nominasi

      Informasi lebih lanjut Tahun, Penghargaan ...
      Tahun Penghargaan Kategori Karya Hasil Ref.
      1978 Festival Film Indonesia Pemeran Pendukung Wanita Terbaik Yang Muda, Yang Bercinta Menang
      1981 Bukan Sandiwara Nominasi
      1983 R.A. Kartini Menang
      1984 Yang, Terlarang Tersayang Nominasi
      1988 Selamat Tinggal Jeanette
      2010 Festival Film Bandung Lifetime Achievement Award Penerima
      2012 Indonesian Movie Actors Awards Pemeran Utama Wanita Terbaik Ummi Aminah Nominasi
      Pemeran Utama Wanita Terfavorit
      Piala Maya Aktris Utama Terpilih
      2021 Indonesian Movie Actors Awards Lifetime Achievement Award Penerima
      2022 Indonesian Drama Series Awards
      Tutup

      Kematian

      Nani Wijaya menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati, Jakarta Selatan, pada tanggal 16 Maret 2023 pukul 03.28 WIB.[4][5] Sebelum meninggal, diketahui Nani Wijaya mengidap penyakit demensia.[6]

      Referensi

      Pranala luar

      Wikiwand - on

      Seamless Wikipedia browsing. On steroids.