Remove ads
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Dalam fisika atom, momen magnetik elektron, atau secara spesifik momen dipol magnetik elektron, adalah momen magnetik dari suatu elektron yang disebabkan oleh sifat intrisik spin dan muatan listriknya. Nilai momen magnetik elektron ini kira-kira sebesar −9,284764×10−24 J/T. Momen magnetik elektron telah diukur dengan keakuratan 7,6 bagian dalam 1013.[1]
Elektron adalah suatu partikel bermuatan dengan muatan −1e, di mana e merupakan satuan muatan elementer. Momentum sudutnya berasal dari dua jenis rotasi: spin dan gerakan orbital. Dari elektrodinamika klasik, suatu benda bermuatan listrik yang berotasi menciptakan dipol magnetik dengan kutub magnet yang besarnya sama tetapi berlawanan polaritas. Analogi ini dibuat karena elektron memang berperilaku seperti suatu magnet batang yang kecil. Akibatnya, suatu medan magnet eksternal menghasilkan torsi pada momen magnetik elektron bergantung pada orientasinya terhadap medan magnet tersebut.
Jika elektron digambarkan sebagai suatu partikel bermuatan klasik yang secara harfiah berputar pada sumbunya dengan momentum sudut L, momen dipol magnetiknya μ dinyatakan sebagai[2]
di mana me adalah massa diam elektron. Perlu dicatat bahwa momentum sudut L dalam persamaan ini dapat berupa momentum sudut spin, momentum sudut orbital, atau momemtum sudut total. Namun pada kenyataannya hasil klasik yang diperoleh tidak sesuai dengan faktor kesebandingan bagi momen magnetik. Karenanya, hasil klasik tersebut dikoreksi dengan mengalikannya dengan faktor koreksi tak berdimensi g, yang dikenal sebagai faktor-g:[3]
Momen magnetik biasanya dinyatakan dalam konstanta Planck tereduksi ħ serta magneton Bohr μB:
Karena momen magnetik terkuantisasi dalam satuan μB, maka momentum sudutnya juga terkuantisasi dalam satuan ħ.
Sejak Uhlenbeck dan Goudsmit[4] pertama kali mempostulatkan elektron yang berputar dengan momentum sudut dan momen magnetik ≡ ≡ satu magneton Bohr, momen magnetik elektron memainkan peranan penting dalam pengembangan teori kuantum. Contohnya, dalam makalahnya yang populer pada tahun 1927, Dirac[5] memperlihatkan bahwa momen magnetik elektron merupakan konsekuensi alami dari fungsi gelombang relativistiknya. Dua puluh tahun kemudian, perhitungan Schwinger[6] mengenai koreksi radiatif membantu elektrodinamika kuantum modern untuk mendapat pijakan. Saat ini, kesesuaian antara nilai teoritis dan eksperimen dari momen magnetik elektron menjadi parameter pemeriksaan yang baik bagi teori elektrodinamika kuantum.[7]
Minat dalam pengukuran secara akurat pertama kali dicetuskan oleh Breit,[8] pada tahun 1947, ketika ia menyarankan bahwa nilai yang sebenarnya mungkin agak lebih besar dari nilai Dirac, . Dengan cara ini, ia menjelaskan ketidaksesuaian antara nilai teoritis dan eksperimental pada pembelahan hiperhalus dari atom hidrogen.[9] Pada saat yang sama, elektrodinamika kuantum dikembangkan dari suksesnya perhitungan Bethe[10] terhadap pergeseran Lamb[11] dan, pada tahun 1948, Schwinger menggunakan teori baru untuk menunjukkan bahwa koreksi radiatif menghasilkan orde pertama pada konstanta struktur hiperhalus, α.[6]
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.