Loading AI tools
Album studio 2017 oleh Lorde Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Melodrama adalah album studio kedua oleh penyanyi-penulis lagu Selandia Baru Lorde. Album ini dirilis pada 16 Juni 2017 oleh Lava dan Republic Records dan didistribusikan melalui Universal. Setelah kesuksesan dari album debut sang penyanyi Pure Heroine (2013), Lorde mundur dari sorotan dunia dan bepergian ke Selandia Baru dan Amerika Serikat untuk menjelajahi dunia di sekitarnya. Semula terinspirasi oleh kekecewaannya akan ketenaran, sang penyanyi menulis Melodrama untuk memotret patah hati dan kesendirian setelah putus cinta pertamanya.
Melodrama | ||||
---|---|---|---|---|
Album studio karya Lorde | ||||
Dirilis | 16 Juni 2017 | |||
Direkam | 2015–2017 | |||
Studio |
| |||
Genre |
| |||
Durasi | 40:58 | |||
Label | ||||
Produser |
| |||
Kronologi Lorde | ||||
| ||||
Singel dalam album Melodrama | ||||
|
Lorde memilih Jack Antonoff sebagai kolaborator utama di album ini karena merasa ia perlu memperluas bakat seninya dari album debutnya. Hasil akhir album ini adalah sebuah rekaman pop elektro berisi melodi piano, penyintesis, dan ketukan elektronik. Kritikus-kritikus musik menyebut album tersebut sebagai kepergian maksimalis dari Pure Heroine yang merupakan sebuah rekaman minimalis dengan pengaruh hip hop. Tiga lagu dari album ini, "Green Light", "Perfect Places", dan "Homemade Dynamite" telah dirilis sebagai singel. Lorde mempromosikan album ini melalui penampilan-penampilan di beberapa festival musik, serta Tur Dunia Melodrama pada 2017 dan 2018.
Album tersebut menjadi album nomor satu pertama Lorde di Amerika dan Kanada, serta memuncak di posisi teratas di tangga album Australia dan Selandia Baru. Album ini menerima sertifikasi Gold atau Platinum di negara-negara yang tersebut dan Britania Raya. Melodrama menerima pujian meluas dari kritikus musik, dengan berbagai publikasi mendaftar album ini sebagai salah satu album terbaik akhir tahun dan dekade. Album ini telah menerima Penghargaan Musik Aotearoa untuk Album of the Year serta nominasi untuk Album of the Year di Penghargaan Grammy ke-60. Rolling Stone menempatkan Melodrama di nomor 460 dalam daftar 500 album terbaik sepanjang masa mereka.
Pada Desember 2013, Lorde mengumumkan bahwa ia telah mulai menulis lagu-lagu baru untuk album studio keduanya.[1] Di tahun selanjutnya, ia mengatakan bahwa album ini sedang ada di dalam tahapan awal dan "sama sekali berbeda" dari album debut sang penyanyi, yang dirilis setahun sebelumnya; Lorde juga mengutip bergantinya keadaan-keadaan dalam hidupnya sebagai alasan perubahan dalam bunyi karyanya.[2] Kemudian, di tahun yang sama, Lionsgate mengumumkan bahwa Lorde akan mengkurasi lagu tema film ketiga dari serial The Hunger Games, The Hunger Games: Mockingjay – Part 1, yang akan diikuti oleh perilisan singel utama film tersebut,[3] "Yellow Flicker Beat", dinyanyikan oleh sang penyanyi.[4]
Dalam sebuah wawancara bersama stasiun radio Australia Triple J, pada Februari 2015, produser rekaman Joel Little, yang memproduksi Pure Heroine, mengatakan bahwa ia dijadwalkan untuk ikut dalam sebuah sesi penulisan bersama Lorde di sebuah studio rekaman pada bulan depan, walau belum ada rencana pasti.[5] Lebih dari setahun setelahnya, sang produser menyatakan bahwa meskipun ia telah menulis beberapa lagu untuk album ini, ia tidak akan menjadi produser eksekutif album tersebut, akibat "Lorde [yang] mencoba untuk melakukan sesuatu yang berbeda".[6] Lorde kemudian tampil dalam lagu oleh Disclosure, "Magnets", dari album studio kedua band tersebut, Caracal (2015).[7]
Pada Januari 2016, surat kabar The New Zealand Herald melaporkan bahwa Lorde dan James Lowe, pacar sang penyanyi, telah mengakhiri hubungan tiga tahun mereka.[8] Lorde mengonfirmasi perpisahannya dalam wawancara-wawancara setelah perilisan "Green Light" (2017),[9] menyebabkannya memuaskan diri dengan "minum berat" dan menyadari adanya "elemen eskapisme dan eksplorasi" dalam melakukannya. Lorde kemudian membalas sebuah komentar seorang penggemar di Instagram pada Agustus 2016 bahwa ia telah menyelesaikan proses penulisan Melordama — yang masih tak berjudul kala itu — dan bahwa ia tengah ada dalam tahap produksi.[10]
Lorde mengumumkan judul album ini pada 2 Maret 2017.[11] Ia juga mulai mengunggah foto dirinya bersama produser Jack Anotonoff di Electric Lady Studios di Kota New York melalui media sosialnya diambil selama dan setelah Desember 2015. Sesi-sesi rekaman lebih lanjut berlangsung di studio rumah Antonoff, dinamai Rough Customer Studio, Jungle City di Kota New York, serta di Westlake dan Conway di Los Angeles.[12] Keduanya merekam selama 18 bulan.[13] Melodrama dirilis pada 16 Juni 2017 melalui Universal, Lava, dan Republic Records.[11]
Lorde mengatakan bahwa dalam tahapan awal menulis lagu-lagu untuk Melodrama, ia membayangkan menulis album tersebut dari perspektif alien melangkahkan kaki ke luar sebuah lingkungan tertutup rapat untuk yang pertama kali, mengutip sebuah cerita pendek fiksi ilmiah tahun 1950 "There Will Come Soft Rains" karya penulis Ryan Bradbury sebagai sebuah inspirasi. Hal itu merupakan cerminan dari sang penyanyi melepaskan diri dari ketenaran awal yang diterimanya. Lorde kemudian membatalkan ide tersebut dan memutuskan untuk menulis tentang kesulitannya dengan tahapan awal kedewasaan.[14] Ia juga mencatat percakapan-percakapan bersama temannya dan beberapa kali bepergian di antara Amerika Serikat dan Selandia Baru untuk meneliti dunia di sekitarnya.[14] Sang penyanyi juga bepergian dengan helikopter ke Pulau Waiheke, di mana ia bisa menulis tanpa gangguan, menlanjutkan bekerja melalui "permulaan yang salah, jalan berputar yang tidak berbuah, dan masa tidak aktif" sementara mundur dari sorotan publik.[15]
Menurut The New York Times, Melodrama merupakan tentang "perjuangan dengan emosi" setelah sebuah putus cinta. Diwawancarai oleh publikasi tersebut, Lorde mengatakan Melodrama bukan hanyalah sebuah "album putus cinta" nemun lebih tepatnya sebuah "rekaman tentang menjadi sendirian", menampilkan aspek-aspek baik maupun buruk mengenai "patah hati dan kesendirian".[15] Sang penyanyi, bagaimanapun, menyebut "Green Light" sebagai sebuah "lagu putus cinta".[16] Dalam sebuah wawancara bersama Vanity Fair, Lorde mengatakan judul dari album ini adalah sebuah "anggukan pada tipe-tipe emosi yang anda rasakan saat berusia 19 atau 20 [tahun]". Sang penyanyi mengutip kegemarannya akan teater dan "menarik paralel dengan tragedi Yunani[lower-alpha 1]" sebagai inspirasi dari judul album ini. Lorde menyatakan bahwa ia telah menghadapi "perasaan yang sangat serius, [dan] cerah" yang ia perlu ekspresikan setelah mengalami putus cinta pertamanya dan pindah dari rumah orang tuanya; akibatnya, ia menghabiskan waktu sendirian di rumahnya sendiri.[16]
Selama menulis isi dari Melodrama, Lorde mengambil pengaruh dari sejumlah latar dan mencoba bahan-bahan baru dengan mendengarkan demo melalui earphone-nya di sebuah kedai di dekat Columbus Circle, yang ia lakukan selama empat bulan untuk memahami bagaimana musik terdengar dalam kehidupan sehari-hari.[15] Kedai tersebut biasanya memutar radio Top 40, yang Lorde katakan terkadang menganggunya saat menulis, walau kadang-kadang ia melepaskan earphone-nya untuk membiarkan lagu-lagu tersebut "mencuci" dirinya. Ia juga mengambil inspirasi dari percakapan-percakapan orang asing, sering kali mendengar frasa-frasa tertentu yang akan ia pikirikan berjam-jam. Frasa-frasa tersebut juga mengilustrasikan sebuah "tablo" dalam pikirannya.[15] Di rumahnya di Selandia Baru, Lorde mempunyai sebuah dinding berisi catatan dari lagu-lagunya, yang ia gunakan untuk "membaca sepintas" album ini; dinding tersebut membolehkannya menemukan hubungan dari suatu lagu ke yang lainnya dan "mengisi kekosongan di antara mereka". Tiap lagu memiliki sebuah kode warna akibat sinestesia bunyi-ke-warna yang dimiliki sang penyanyi.[15]
Sampul untuk Melodrama dilukis oleh pelukis abstrak asal Amerika Sam McKinniss, yang dihubungi oleh Lorde melalui surel. Keduanya setuju untuk bertemu dan mulai mendiskusikan sebuah kolaborasi. Lorde kemudian mengunjungi studio McKinniss di Williamsburg, Brooklyn, di mana ia melihat lukisan Prince dari sampul album 1984-nya, Purple Rain dan sebuah lukisan rapper asal Amerika Lil' Kim. Lorde meminta McKinniss untuk membuat sebuah lukisan dengan "kegelisahan dan kegembiraan dan energi dan potensi remaja yang penuh warna".[17]
McKinniss dan Lorde bertemu pada November 2016 di studio teman dari sang pelukis di lantai 42 gedung pencakar langit 8 Spruce Street,[18] yang berisi bohlam-bohlam berwarna di atas sebuah perlengkapan pencahayaan dan sebuah ruangan dengan beberapa jendela. Untuk pemotretan album ini, Lorde mengenakan sebuah daster antik dan berpose selama dua jam. Menurut McKinniss, sampul album ini adalah "pertemuan antara dua pemikiran serupa" dan "jiwa yang menyenangkan".[19] Keduanya telah mempertimbangkan untuk membuat sesi pemotretannya "bergaya opera" dengan pengaruh pra-Raphaelite, namun membatalkan ide itu karena mereka yang puas dengan ekspresi wajah Lorde di foto-foto hasilnya. McKinniss membuat dua lukisan dari foto-foto yang diambilnya; satu menampilkan cahaya biru dengan merah muka di wajah Lorde, sementara yang lainnya memiliki pencahayaan yang berbeda, dengan warna-warna yang "lebih pucat, lebih manis".[18] Lukisan yang tidak terpakai kemudian terungkap dalam sebuah wawancara bersama McKinniss untuk majalah Dazed.[20]
NME menempatkan sampul album ini di nomor 15 dalam daftar sampul-sampul album terbaik dari abad ke-21 hingga saat itu.[21] Sampul tersebut ditempatkan di nomor 11 dalam daftar sampul album terbaik tahun 2017 versi majalah Paste,[22] sementara muncul di daftar-daftar tak berperingkat versi saluran TV Fuse[23] dan majalah Billboard. Tatiana Cirisano, menulis untuk publikasi yang terakhir disebutkan, mengatakan McKinniss "dengan sempurna berkomunikasi dengan keintiman dan alur cerita beranjak dewasa" dari album ini, dengan "warna senja dan latar samping tempat tidur" dari sampulnya.[24]
No. | Judul | Pencipta | Produser | Durasi |
---|---|---|---|---|
1. | "Green Light" |
|
| 3:54 |
2. | "Sober" |
|
| 3:17 |
3. | "Homemade Dynamite" |
|
| 3:09 |
4. | "The Louvre" |
| 4:31 | |
5. | "Liability" |
|
| 2:52 |
6. | "Hard Feelings/Loveless" |
|
| 6:07 |
7. | "Sober II (Melodrama)" |
| 2:58 | |
8. | "Writer in the Dark" |
|
| 3:36 |
9. | "Supercut" |
| 4:37 | |
10. | "Liability (Reprise)" |
|
| 2:16 |
11. | "Perfect Places" |
| 3:41 | |
Durasi total: | 40:58 |
No. | Judul | Pencipta | Produser | Durasi |
---|---|---|---|---|
12. | "Green Light" (Chromeo remix) |
| Chromeo | 4:09 |
Durasi total: | 45:07 |
No. | Judul | Pencipta | Produser | Durasi |
---|---|---|---|---|
12. | "Homemade Dynamite" (Remix) (menampilkan Khalid, Post Malone dan SZA) |
|
| 3:34 |
Durasi total: | 44:32 |
Catatan
Kredit sampel[12]
Kredit diadaptasi dari Jaxsta dan catatan liner dari Melodrama.[27][28]
Produksi
Karya seni
|
Teknis
|
Tangga album mingguan
|
Tangga album akhir tahun
|
Negara | Sertifikasi | Penjualan/unit tersertifikasi |
---|---|---|
Australia (ARIA)[64] | Platinum | 70.000^ |
Kanada (Music Canada)[65] | Platinum | 80.000 |
China | — | 164,000[66] |
Denmark (IFPI Denmark)[67] | Gold | 10.000^ |
Selandia Baru (RIANZ)[68] | 2× Platinum | 30.000^ |
Britania Raya (BPI)[69] | Gold | 100.000^ |
Amerika Serikat (RIAA)[70] | Gold | 975,000[lower-alpha 3] |
Ringkasan | ||
Worldwide | — | 400,000[72] |
Jumlah penjualan + pengiriman menurut sertifikasinya. |
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.