Loading AI tools
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Buya H. Mansur Dt. Nagari Basa (25 Juni 1908 – 25 Maret 1997 ) adalah ulama, akademisi, dan politikus Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Mahkamah Syar'iyah (kini Pengadilan Tinggi Agama) Sumatra Tengah pada 1958-1960 dan Ketua Presidium Rektor IAIN (sekarang Universitas Islam Negeri) Imam Bonjol pada Februari–Juli 1971. Di bidang pergerakan dan politik, Buya Mansur dikenal sebagai tokoh Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) dan pernah menjadi anggota Konstituante pada 1956-1959.
Biografi | |
---|---|
Anggota Konstituante Republik Indonesia | |
9 November 1956 – 5 Juli 1959 Terpilih dalam: Pemilihan umum Konstituante Republik Indonesia 1955 | |
Data pribadi | |
Kelompok etnik | Orang Minangkabau |
Mansur lahir di Kamang Mudik, Agam pada 15 Juni 1908 dari pasangan Muhammad Siddik Dt. Rajo Sikumbang dan Siti Salehah. Siddik merupakan anak Haji Abdul Manan, pahlawan dalam Perang Belasting di Kamang.[1]
Mansur pertama kali belajar di sekolah rakyat, kemudian belajar agama secara mendalam kepada Syekh Sulaiman Ghani, ulama ahli fikih di Magek dan murid Syekh Yahya al-Khalidi.[2] Setelah lama belajar di Magek, Mansur merantau ke Jaho untuk belajar kepada Syekh Muhammad Jamil Jaho.[3] Mansur memperoleh ijazah Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) Jaho pada 1928.[4] Guru Mansur lainnya adalah Syekh Muhammad Arifin, ulama Batuhampar yang memberikan ijazah mursyid Naqsyabandiyah kepada Mansur.[5]
Setelah menamatkan pendidikan di Jaho, Buya Mansur ditugaskan mengajar di MTI Sumani. Pada 1930, ia pulang ke kampungnya dan mendirikan MTI Kampung Baru (kini PP YATI Kamang Mudik).[6] Sambil membina madrasah di Kamang, Buya Mansur juga menjadi pengajar di MTI Canduang dan Kulliyah Syar'iyah atas permintaan Syekh Sulaiman ar-Rasuli.[7]
Buya Mansur aktif dalam beberapa kegiatan dan jabatan di Perti. Selama masa revolusi kemerdekaan Indonesia, ia menjadi salah satu pimpinan Lasykar Muslimin Indonesia (Lasymi).[8] Pada Kongres Besar Perti tahun 1953, ia memangku jabatan sebagai ketua dewan pendidikan.[9] Buya Mansur juga terpilih sebagai anggota Konstituante pada 1956-1959 melalui Pemilu 1955.[10] Selain Perti, Buya Mansur ikut serta dalam perintisan Nahdlatul Ulama (NU) di Sumatera Barat.[11]
Pada 1958, Buya Mansur dipilih sebagai ketua Mahkamah Syar'iyah Sumatra Tengah menggantikan Syekh Sulaiman ar-Rasuli. Mahkamah yang dipimpin Syekh Sulaiman waktu itu masih belum memiliki landasan hukum dan sempat tidak aktif selama PRRI. Mahkamah pimpinan Buya Mansur didirikan berdasarkan PP no. 45 Tahun 1957 dan Kepmenag No. 58 Tahun 1957. Pada masa kepemimpinan Buya Mansur, kantor Mahkamah Syar'iyah Provinsi berpindah dari Bukittinggi ke Padang.[12]
Setelah jabatannya di Mahkamah Syar'iah berakhir, Buya Mansur diangkat sebagai Kepala Pengawas Peradilan Agama oleh Departemen Agama pada 1963-1969. Pada 1967-1973, ia menjabat sebagai Dekan Fakultas Syariah IAIN Imam Bonjol di Bukittinggi. Selama menjadi dekan, ia juga diangkat menjadi Ketua Presidium IAIN Imam Bonjol Padang pada 1971.[13]
Buya H. Mansur Dt. Nagari Basa wafat pada 25 Maret 1997. Ia dimakamkan di halaman PP YATI Kamang Mudiak.[14]
Berikut beberapa karya tulis Buya H. Mansur Dt. Nagari Basa.[13][15]
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.