Remove ads
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Lorong Waktu musim pertama atau secara resmi dituliskan sebagai Lorong Waktu saja ditayangkan di SCTV sebanyak 30 episode dari tanggal 9 Desember 1999 sampai 7 Januari 2000 bertepatan juga dengan bulan Ramadhan 1420 H. Musim ini menjadi awal mula perjalanan alur cerita Lorong Waktu yang kemudian diperpanjang sampai enam musim dari 1999 sampai 2006.
Saat ini sinetron Lorong Waktu bisa disaksikan secara gratis melalui streaming di situs Vidio.com yang juga masih satu grup dengan SCTV dibawah bendera Emtek.[1]
Cerita diawali dengan sebuah proyek riset ilmiah seorang pemuda bernama Ustaz Addin yang melakukan percobaan menembus ruang dan waktu menggunakan perangkat yang ia ciptakan sendiri dan ia namai proyeknya sebagai "lorong waktu". Ustaz Addin sendiri merupakan seorang yatim-piatu sejak kecil dan ia dibesarkan dan disekolahkan hingga menempuh pendidikan sarjana komputer oleh orang tua angkatnya yang juga ketua yayasan masjid, Haji Husin Tabi'at. Disamping melakukan riset, Ustaz Addin sendiri mengajar pengajian cilik dan ia memiliki santri setia bernama Zidan.
Percobaan Ustaz Addin untuk lorong waktu berhasil tetapi ia sempat mengalami masalah karena yang terkirim ke lorong waktu untuk kali pertama adalah Zidan, santrinya sendiri. Haji Husin kemudian menjadi sukarelawan untuk menyelamatkan Zidan yang terjebak di lorong waktu.
Petualangan Haji Husin, Ustaz Addin dan Zidan kemudian semakin menarik dengan beberapa kisah kehidupan yang mereka jumpai saat menjelajah lorong waktu. Karakter Ustaz Addin yang kaku juga menjadi hambatan bagi dua gadis yang menyukainya yaitu Aura dan Lestari hingga pada akhirnya kedua gadis tersebut memilih meninggalkan Ustaz Addin yang memutuskan untuk menunda menikah demi mengerjakan proyek rahasianya yaitu lorong waktu.
Pemeran | Peran |
---|---|
Deddy Mizwar | Haji Husin |
Adjie Pangestu | Ustaz Addin |
Jourast Jordy | Zidan |
Lenia Masagantha | Aura |
Irma Safitri | Lestari |
Anggia Jelita | ibu Zidan |
Diaz Erlangga | ayah Zidan |
Wingky Harun | kakek Zidan |
Indriana Indriyanti | nenek Zidan |
Posisi | Dipegang oleh |
---|---|
Produser | Giselawati Wiranegara |
Produser eksekutif | Deddy Mizwar |
Penulis skenario | Wahyu H.S. |
Sutradara | Abdul Kadir (episode 1-20) |
Alkadri Johan (episode 21) | |
Aldisar Syafar (episode 21-30) | |
Asisten sutradara | Jerry Asfar |
Pencipta lagu tema | Anes Bali |
Penyanyi lagu tema | Ina Bartheen dan Anes Bali |
Penata musik | Anes Bali |
Untuk musim pertama, pengambilan gambar sinetron Lorong Waktu menggunakan lokasi di Mesjid Siti Rawani yang berlokasi di Komplek Villa Nusa Indah Raya, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat. Selain itu area rumah Zidan dan karakter lainnya yang muncul dalam setiap episode juga menggunakan area perumahan di komplek ini.[2]
Abdul Kadir tampil sebagai sutradara di musim pertama dalam 20 episode awal. Sinetron ini kemudian menjadi karya perfilman terakhir bagi dirinya sebelum wafat di tahun 2000.[3] Sejak episode ke-21 penyutradaraan sinetron ini diambil alih oleh Aldisar Syafar yang berduet dengan Alkadri Johan. Aldisar mengambil alih penuh posisi sutradara sejak episode ke-22 sampai episode ke-30
No. total | No. musim | Judul | Sutradara | Penulis skenario | Tanggal tayang asli | Tayangan | |
---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | 1 | "Percobaan Pertama Ustaz Addin" | Abdul Kadir | Wahyu H.S. | 9 Desember 1999 | [4] | |
Ustaz Addin melakukan percobaan mesin waktu untuk pertama kalinya. Tanpa diduga Zidan terkirim ke tahun 1945 ketika ia bersembunyi di lab Ustaz Addin. Bagaimanakah nasib Zidan selanjutnya? Apakah ia akan terjebak selamanya? | |||||||
2 | 2 | "Haji Husin Menjemput Zidan" | Abdul Kadir | Wahyu H.S. | 10 Desember 1999 | [5] | |
Ustaz Addin memberitahukan kepada Haji Husin bahwa Zidan terkirim ke tahun 1945 di percobaan mesin waktu pertamanya. Haji Husin bersedia menjadi sukarelawan hidup atau mati untuk menyelamatkan Zidan. Saat kembali ke tahun 1945 ternyata Haji Husin bernostalgia dengan para rekan seangkatannya yang tengah berjuang memerdekakan Indonesia. Usai mendengarkan deklarasi kemerdekaan, Haji Husin dan Zidan pulang ke masa kini dengan selamat. | |||||||
3 | 3 | "Amanah Sang Penjual Durian" | Abdul Kadir | Wahyu H.S. | 11 Desember 1999 | [6] | |
Haji Husin dan Zidan bertemu seorang bos penjual buah yang amanah dan menjual barang dagangannya dengan jujur. Tetapi pembantu pedagang tersebut melakukan kecurangan dengan menjual durian berkualitas jelek dengan harga tinggi padahal si bosnya tidak mengizinkan melakukan hal tersebut. Apa yang akan dilakukan bos pedagang tersebut? | |||||||
4 | 4 | "Zidan Kangen Kakek Nenek" | Abdul Kadir | Wahyu H.S. | 12 Desember 1999 | [7] | |
Zidan kangen dan ingin bertemu dengan kakek dan neneknya tetapi orangtua Zidan memilih menunda permintaan anaknya sampai hari lebaran nanti. Dengan bantuan Ustaz Addin dan Haji Husin akhirnya Zidan bisa mewujudkan keinginannya untuk bertemu kakek dan neneknya yang dalam keadaan sehat. | |||||||
5 | 5 | "Zidan Bertemu Pangeran Diponegoro" | Abdul Kadir | Wahyu H.S. | 13 Desember 1999 | [8] | |
Zidan penasaran dengan kepala Pangeran Diponegoro apakah botak atau memiliki rambut. Ia lantas dikirim pergi oleh Ustaz Addin ke era Pangeran Diponegoro tetapi sebelumnya karena fantasi Zidan sebagai anak kecil ia bertemu dulu dengan Superman. Pada akhirnya Zidan berhasil bertemu Pangeran Diponegoro dan memanggilnya Om Dip. Berhasilkah Zidan mengungkap misteri tampilan kepala Pangeran Diponegoro? | |||||||
6 | 6 | "Melihat Masa Depan Zidan (Bag 1)" | Abdul Kadir | Wahyu H.S. | 14 Desember 1999 | [9] | |
Zidan mencoba mengintip masa depannya melalui lorong waktu. Ia kemudian dikirim ke masa depan oleh Ustaz Addin dan mendapati bahwa Zidan berubah menjadi seorang pecandu narkoba. Zidan sedih dan merasa kecewa dengan jalan hidupnya di masa depan. | |||||||
7 | 7 | "Melihat Masa Depan Zidan (Bag 2)" | Abdul Kadir | Wahyu H.S. | 15 Desember 1999 | [10] | |
Zidan masih penasaran dengan masa depannya dan kembali dikirim ke lorong waktu. Ia mencoba mengubah nasib masa depannya dan memperingatkan Zidan dewasa agar tidak menjadi pecandu narkoba. Apakah usaha Zidan ini akan berhasil? | |||||||
8 | 8 | "Akibat Dari Sok Tahu Haji Husin" | Abdul Kadir | Wahyu H.S. | 16 Desember 1999 | [11] | |
Haji Husin mencoba mengoperasikan mesin waktu bersama Zidan tanpa sepengetahuan Ustaz Addin yang sedang pergi bersama Aura. Ia lantas terkirim ke masa depan dan bertemu dengan "kembarannya" yang kemudian memberikan nasihat bahwa manusia tidak boleh sombong dan mengaku paling pintar atau paling kaya karena diatas langit masih ada langit. Zidan berusaha memulangkan Haji Husin tapi gagal. Akankah Haji Husin selamat atau malah terjebak selamanya di lorong waktu? | |||||||
9 | 9 | "Kang Kohar Si Lintah Darat (Bag 1)" | Abdul Kadir | Wahyu H.S. | 17 Desember 1999 | [12] | |
Haji Husin dan Zidan dikirim ke daerah Teluk Hiu untuk membantu melepaskan para nelayan dari jeratan lintah darat bernama Kang Kohar. Tetapi karena satu dan lain hal, keduanya kemudian disandera oleh kawanan antek Kang Kohar. Bagaimana nasib Haji Husin dan Zidan selanjutnya? Apakah mereka akan terjebak selamanya dan disakiti oleh kelompok Kang Kohar? | |||||||
10 | 10 | "Kang Kohar Si Lintah Darat (Bag 2)" | Abdul Kadir | Wahyu H.S. | 18 Desember 1999 | [13] | |
Dalam kondisi disekap oleh kelompok Kang Kohar, Haji Husin dan Zidan bersama teman mereka yaitu Mardikun mencoba mencari cara agar bisa keluar apalagi komunikator 2000 yang mereka bawa terbuang di jalan. Seorang nelayan kemudian menemukan komunikator tersebut dan Ustaz Addin menggunakan trik bahwa benda tersebut ada jin penunggunya. Lewat bantuan nelayan tersebut bersama teman-temannya, akhirnya gudang tempat Kang Kohar menyekap Haji Husin digrebek namun sebelum para nelayan memukuli Kang Kohar, Haji Husin menengahi dan mencegah para warga main hakim sendiri. | |||||||
11 | 11 | "Pelajaran Untuk Pak Dermawan Yang Riya" | Abdul Kadir | Wahyu H.S. | 19 Desember 1999 | [14] | |
Seorang dermawan kaya yang kebetulan bernama Pak Dermawan mendapat hidayah dengan perantara mesin waktu milik Ustaz Addin. Pak Dermawan ini sering membagikan sedekah tetapi dengan riya karena dalam pembagiannya ia menugaskan juru foto untuk mengabadikan momen tersebut. Seorang fakir miskin yang menjadi pembimbing hidayah Pak Dermawan di lorong waktu menegaskan bahwa apa yang dilakukan Pak Dermawan selama ini sia-sia saja. | |||||||
12 | 12 | "Ujian Iman Untuk Pak Soni" | Abdul Kadir | Wahyu H.S. | 20 Desember 1999 | [15] | |
Haji Husin dan Zidan dikirim mengunjungi rumah Pak Soni, seorang yang berprinsip teguh pada kejujuran yang sayangnya malah membuatnya terkena PHK dari tempat kerjanya. Pak Soni bercerita bahwa ia sempat akan disuap tapi ia tolak dan karena itulah ia kehilangan pekerjaan. Bagaimana jalan hidup Pak Soni selanjutnya? | |||||||
13 | 13 | "Menyampaikan Amanat Dari Pak Heri" | Abdul Kadir | Wahyu H.S. | 21 Desember 1999 | [16] | |
Haji Husin dan Zidan dikirim untuk mengunjungi rumah yang seolah dibuat kosong karena khawatir dikunjungi penagih utang. Seorang pria berkunjung dan pihak penunggu rumah, yaitu seorang ibu dan anaknya, merasa ketakutan. Haji Husin mencoba membantu mereka dan si tamu tersebut masuk dengan mendobrak pintu dan kepalanya mengenai kursi. Setelah suasana tenang, pria tersebut akhirnya mengaku bahwa ia utusan dari Pak Heri, suami si ibu penunggu rumah, yang diberikan amanat titipan uang kepada istri dan anaknya tersebut. | |||||||
14 | 14 | "Kisah Anak Yatim Piatu" | Abdul Kadir | Wahyu H.S. | 22 Desember 1999 | [17] | |
Ustaz Addin mengirim Haji Husin dan Zidan ke masa silam untuk menolong seorang ibu yang akan melahirkan sementara suaminya sudah meninggal. Bayi ibu tersebut lahir dengan selamat tetapi sang ibu meninggal dunia. Akhirnya bayi tersebut diadopsi oleh sepasang suami-istri. Zidan sempat mencoba menanyakan akan diberi nama apa tetapi ia langsung dipulangkan oleh Ustaz Addin. Ustaz Addin berujar bayi tersebut sekarang sudah besar dan ada di sekitar kita. Siapakah dia? | |||||||
15 | 15 | "Kisah Bos Rampok Yang Tobat" | Abdul Kadir | Wahyu H.S. | 23 Desember 1999 | [18] | |
Ustaz Addin menitipkan satu peti perhiasan emas untuk dibawa ke lorong waktu dan dikirimkan pada seseorang. Haji Husin dan Zidan menitipkan benda tersebut pada seorang Pak Tua yang sedang sendirian berada di rumah. Di tengah jalan Haji Husin dan Zidan dihadang oleh kawanan perampok dan kemudian dibawa ke rumah Pak Tua tersebut yang kemudian diketahui bahwa ia adalah bos perampok. Bagaimana nasib perhiasan Ustaz Addin tersebut selanjutnya? | |||||||
16 | 16 | "Kisah Hakim Yang Dzalim (Bag 1)" | Abdul Kadir | Wahyu H.S. | 24 Desember 1999 | [19] | |
Frekuensi radio lorong waktu berhasil menangkap curahan hati seorang hakim yang merasa dirinya telah dzalim karena sering memberikan keputusan benar untuk perkara yang seharusnya divonis bersalah. Ustaz Addin kemudian mengirim Haji Husin dan Zidan ke rumah hakim tersebut saat si hakim tersebut nyaris akan bunuh diri karena frustrasi dengan dirinya sendiri. Apa nasihat yang nanti akan diberikan Haji Husin untuk sosok hakim tersebut? | |||||||
17 | 17 | "Kisah Hakim Yang Dzalim (Bag 2)" | Abdul Kadir | Wahyu H.S. | 25 Desember 1999 | [20] | |
Belakangan diketahui bahwa sang hakim yang frustrasi sempat memberikan vonis keliru kepada seorang ibu dan anaknya terkait hak kepemilikan rumah. Haji Husin dan Zidan kemudian mempertemukan keluarga kecil tersebut dengan si hakim dan si hakim pun meminta maaf atas kesalahan besarnya dan bahkan sampai rela memberikan hartanya untuk membayar kesalahannya tersebut. Keajaiban Allah SWT pun terjadi dengan hakim yang berubah menjadi buta sementara si ibu yang sebelumnya buta berubah menjadi sembuh dan bisa melihat kembali. | |||||||
18 | 18 | "Kisah Tim Ekspedisi (Bag 1)" | Abdul Kadir | Wahyu H.S. | 26 Desember 1999 | [21] | |
Haji Husin dan Zidan meminta agar program lorong waktu Ustaz Addin bisa mengirimkan mereka ke Mekkah. Ustaz Addin tidak keberatan dengan permintaan tersebut dan langsung mencoba menjajal kemampuan programnya tersebut sampai akhirnya karena keterbatasan energi program ini mengalami kesalahan teknis dan kemudian malah mengirim keduanya ke sebuah gunung dan dihadapkan pada situasi sebuah tim ekspedisi pendakian yang mengalami kecelakaan. Bagaimana nasib Haji Husin dan Zidan selanjutnya? | |||||||
19 | 19 | "Kisah Tim Ekspedisi (Bag 2)" | Abdul Kadir | Wahyu H.S. | 27 Desember 1999 | [22] | |
Dengan perlengkapan seadanya dan tambahan kiriman makanan dan minuman dari Ustaz Addin, Haji Husin dan Zidan mencoba menyelamatkan para anggota tim ekspedisi pendakian tersebut. Tetapi takdir berkehendak lain, satu persatu anggota tim kemudian meninggal dikarenakan luka dan kondisi udara di area gunung. Haji Husin dan Zidan pun kembali ke alam masa kini dengan hasil sia-sia dari ambisi mereka sebelumnya yaitu mencoba dikirimkan ke Mekkah. | |||||||
20 | 20 | "Akhir Hidup Yang Hanya Mengejar Nikmat Dunia" | Aldisar Syafar dan Alkadri Johan | Wahyu H.S. | 28 Desember 1999 | [23] | |
Perkenalkan sosok Pak Zaenal, seorang pria yang mengalami gangguan jiwa usai harta bendanya habis karena rumahnya kebakaran. Pak Zaenal sebelumnya sempat berniat ingin naik haji karena merasa sudah mampu tetapi disisi lain ia selalu terkendala oleh ambisi duniawinya soal proyek pekerjaan yang selalu tidak pernah selesai. | |||||||
21 | 21 | "Kisah Pak Muadzin" | Aldisar Syafar | Wahyu H.S. | 29 Desember 1999 | [24] | |
Haji Husin dan Zidan bertemu dengan Pak Muadzin, seorang muadzin yang tidak pernah absen dalam mengumandangkan adzan meski suaranya jelek. Disisi lain suara jelek tersebut memberi stigma pada masyarakat sekitar kampung untuk mengusirnya secara halus dengan dalih akan memberikannya uang untuk naik haji. Bagaimana nasib Pak Muadzin selanjutnya? | |||||||
22 | 22 | "Akibat Kikir Dan Ceroboh" | Aldisar Syafar | Wahyu H.S. | 30 Desember 1999 | [25] | |
Haji Husin dan Zidan bertemu dengan Pak Minggu, seorang pebisnis yang sangat efisien dan hemat dalam menggunakan uang yang ia miliki meski oleh satpam kantornya dijuluki sebagai si orang pelit. Sifat asli Pak Minggu kemudian terlihat saat ia mengaku miskin pada seorang pengemis yang hanya meminta sedekah kecil sampai suatu ketika ia harus menerima kenyataan pahit tanpa sengaja menjual rumahnya akibat ia sendiri yang ceroboh saat menaruh sertifikat rumah dalam tumpukan kertas bekas yang dijual kepada si tukang loak tersebut. | |||||||
23 | 23 | "Curhatan Aura dan Lestari" | Aldisar Syafar | Wahyu H.S. | 31 Desember 1999 | [26] | |
Ustaz Addin bertemu dengan Aura dan keduanya saling mengungkapkan perasaan isi hati masing-masing. Saat mereka bersama Haji Husin dan Zidan sedang membereskan pengemasan zakat fitrah di masjid, Lestari datang dan ia ingin berbicara sesuatu dengan Ustaz Addin yang kemudian membuat Aura berprasangka bahwa Ustaz Addin mungkin lebih menyukai Lestari. Bagaimana perasaan Aura dan Lestari selanjutnya? | |||||||
24 | 24 | "Masa Lalu Lestari (Bag 1)" | Aldisar Syafar | Wahyu H.S. | 1 Januari 2000 | [27] | |
Haji Husin dan Zidan dikirim ke masa lalu untuk membimbing ayah Lestari yang akan meninggal dunia. Disisi lain saudara laki-laki ayah Lestari mencoba memaksa meminta warisan rumah dan tanah yang seharusnya menjadi hak milik Lestari. Ayah Lestari sampai detik meninggalnya tidak memberikan keterangan dimana sertifikat rumah dan tanah tersebut disimpan dan ini menjadi misteri juga untuk Lestari. | |||||||
25 | 25 | "Masa Lalu Lestari (Bag 2)" | Aldisar Syafar | Wahyu H.S. | 2 Januari 2000 | [28] | |
Lestari akhirnya menemukan sertfikat rumah dan tanah warisan ayahnya dalam sebuah boneka yang selama ini tidak ia sadari. Dengan ditemukannya surat tersebut berarti ia secara sah menjadi pewaris harta ayahnya. Dengan sedih saudara laki-laki ayahnya pergi keluar dari rumah karena ambisinya gagal meski Lestari masih mau berbaik hati membiarkannya tinggal serumah. Sementara itu Aura yang merasa cemburu semakin menduga kuat bahwa Ustaz Addin berbohong kepada dirinya dan lebih memilih Lestari. Bagaimana cara Ustaz Addin memberikan penjelasan untuk keduanya? | |||||||
26 | 26 | "Ustaz Addin Antara Aura Atau Lestari" | Aldisar Syafar | Wahyu H.S. | 3 Januari 2000 | [29] | |
Ustaz Addin mengirim Haji Husin dan Zidan ke masa depan dengan dua skema berbeda. Yang pertama mereka menemui "Lestari" dan yang kedua "Aura". Kedua gadis ini diplotkan seolah-olah menikah dengan "Ustaz Addin" dan ditemukan jawaban bahwa kelak dengan siapapun yang Ustaz Addin pilih tidak akan ada yang salah karena baik Lestari maupun Aura sama-sama perempuan shalihah yang setia kepada suaminya. | |||||||
27 | 27 | "Percobaan Pertama Dream Vision" | Aldisar Syafar | Wahyu H.S. | 4 Januari 2000 | [30] | |
Ustaz Addin melakukan percobaan barunya yaitu software Dream Vision yang mana bisa melihat seseorang yang sedang bermimpi saat tidur. Haji Husin dan Zidan kembali menjadi sukarelawan program ini tetapi dalam mimpi mereka dimasuki setan yang mengaku tidak suka dengan manusia-manusia yang selalu ingat pada Allah disaat kesulitan mendera ataupun karena saat ikhlas menjalankan ibadah. | |||||||
28 | 28 | "Zidan Bertemu Zidan Di Masa Depan" | Aldisar Syafar | Wahyu H.S. | 5 Januari 2000 | [31] | |
Haji Husin dan Zidan kembali ingin mengetahui gambaran masa depan mereka sekalipun Ustaz Addin mengingatkan bahwa masa depan itu tidak bisa dipastikan. Di masa depan mereka mendapati bahwa Zidan sudah sembuh dari kecanduan narkoba tetapi menjadi orang yang gemar akan hal mistis. Mereka juga bertemu Ki Jambrong seorang dukun santet yang dulunya dikenal sebagai Haji Husin, seorang ulama alim. | |||||||
29 | 29 | "Pelajaran Berharga Dari Pemulung" | Aldisar Syafar | Wahyu H.S. | 6 Januari 2000 | [32] | |
Zidan yang meminta sepatu baru kepada orangtuanya mendapat pelajaran berharga dari seorang pemulung yang mengecat sepatu bekas agar terlihat baru untuk bisa menyenangkan saudaranya yang meminta dibelikan sepatu baru. Pemulung ini berujar bahwa selama masih bisa dipakai kenapa tidak jika barangnya masih bisa dipoles atau diperbaiki agar terlihat seolah-olah baru. | |||||||
30 | 30 | "Dream Vision Ustaz Addin Bertemu Ibunda" | Aldisar Syafar | Wahyu H.S. | 7 Januari 2000 | [33] | |
Aura dan Lestari meminta keputusan kepada Ustaz Addin soal siapa wanita yang akan dipilih sebagai istri, tetapi Ustaz Addin yang masih peragu tidak bisa memutuskan. Setelah masjid mengadakan buka puasa terakhir dan merayakan malam takbiran, Ustaz Addin memilih menemui almarhum ibunya melalui program Dream Vision. |
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.