Loading AI tools
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Lembaga Alkitab (bahasa Inggris: Bible Society) adalah suatu organisasi nirlaba, biasanya berupa yayasan ekumenikal, berfokus pada penerjemahan, penerbitan, dan distribusi Alkitab dengan biaya terjangkau. Dalam tahun-tahun terakhir mereka juga lebih terlibat dalam advokasi kredibilitas dan dapat dipercayanya Alkitab dalam kehidupan budaya kontemporer. Secara tradisional, edisi lembaga-lembaga Alkitab memuat Kitab-kitab suci, tanpa catatan atau komentari doktrinal, meskipun dapat memuat catatan non-sektarian mengenai terjemahan alternatif dari kata-kata, atau variasi dalam naskah-naskah yang terlestarikan.
Produksi dan distribusi Alkitab merupakan topik yang menarik perhatian para pemimpin Kristen selama berabad-abad. Dalam suatu surat yang terlestarikan (ekstan), bertarikh tahun 331, Kaisar Konstantinus meminta Eusebius, Uskup Kaisarea, untuk menyediakan baginya lima puluh salinan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru untuk digunakan dalam gedung-gedung gereja utama di kota Konstantinopel. Pada tahun 797, Charlemagne menugaskan Alcuin untuk menyediakan suatu teks emended dari versi Vulgata; berbagai salinan teks ini telah dibuat, tidak selalu secara akurat, dalam sekolah-sekolah menulis di Tours.[1]
Buku pertama yang dicetak di Eropa adalah sejilid Alkitab bahasa Latine, dan Copinger memperkirakan bahwa 124 edisi Vulgata telah diterbitkan pada akhir abad ke-15. Alkitab bahasa Italia telah dicetak berlusin kali sebelum tahun 1500, dan delapan belas edisi Alkitab bahasa Jerman telah diterbitkan sebelum versi Martin Luther muncul. Sejak Abad Pertengahan dan kemudian mengiringi Reformasi Protestan, ada peningkatan nyata ketertarikan terhadap Alkitab. Meskipun ada sikap menentang dari Gereja Katolik Roma pada waktu dan setelah Konsili Trento (1545-1563), penerjemahan dan peredaran Alkitab dilakukan dengan semangat tinggi, dan dalam cara yang lebih sistematik.[1]
Pada tanggal 4 Juni 1814 telah didirikan suatu Lembaga Alkitab di Batavia (sekarang Jakarta) di bawah pimpinan Wakil Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles. Lembaga Alkitab ini merupakan cabang pembantu dari Lembaga Alkitab Inggris dan dinamakan Lembaga Alkitab Jawa (Java Auxiliary Bible Society). Ketika pendudukan Inggris digantikan pendudukan Belanda pada tahun 1816, Lembaga Alkitab ini diganti namanya menjadi Lembaga Alkitab Hindia Belanda (Nederlands Oost-Indisch Bijbelgenootschap) atau dikenal dengan sebutan Lembaga Alkitab Batavia (Bataviaas Bijbelgenootschap).
Pada 1950 bersamaan dengan diterimanya Republik Indonesia menjadi anggota Perserikatan Bangsa Bangsa, beberapa tokoh kristiani mulai memprakarsai berdirinya suatu lembaga Alkitab Indonesia. Sejalan dengan aspirasi kemerdekaan bangsa dan negara, timbullah keinginan untuk berdikari, bertanggungjawab penuh terhadap pengadaan serta penyebaran Alkitab.
Pada tanggal 9 Februari 1954 Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) secara resmi didirikan dengan Akta Notaris nomor 101. Sebelumnya, pada 1952, LAI sudah diterima sebagai anggota madia (associate member) dari Persekutuan Lembaga-lembaga Alkitab Sedunia (United Bible Societies) pada persidangannya di Ootacamund, India dan diterima menjadi anggota penuh (full member) pada persidangan Persekutuan Lembaga-lembaga Alkitab Sedunia di Eastbourne, Inggris pada bulan April 1954. Untuk pertama kali LAI diketuai oleh Dr. Todung Sutan Gunung Mulia, seorang tokoh Kristen Indonesia yang namanya diabadikan untuk BPK Gunung Mulia. Kemudian jabatan ketua itu berturut-turut digantikan oleh G.P. Khouw, S.H., Ph. J. Sigar S.H., Pdt. W.J. Rumambi, Pdt Chr. A. Kiting dan sejak tahun 1989 dipegang Drs. Supardan M.A.[2]
United Bible Societies (UBS) merupakan asosiasi lembaga-lembaga Alkitab seluruh dunia. Sampai Januari 2011 UBS memiliki 147 lembaga anggota, bekerja dalam lebih dari 200 negara dan teritori.[3] Antara lain:
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.