Kras, Kediri

Kras adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Kediri dan merupakan titik terselatan dari Kediri. Letak Kras cukup strategis karena dilewati jalan nasional yang menghubungkan Kota Kediri dengan Kabupaten Tulungagung serta berbatasan langsung dengan Tulungagung dan Blitar di sebelah selatan. Lokasi yang strategis tersebut juga didukung adanya Pasar Kras yang ramai di tepi jalan nasional serta Stasiun Kras yang melayani kereta Dhoho rute Blitar-Kertosono-Surabaya.^[1]

Kras
Kecamatan
Bekas lokomotif DuCroo di PG Ngadirejo
Negara	Indonesia
Provinsi	Jawa Timur
Kabupaten	Kediri
Pemerintahan
• Camat	Jiwo, S.E.
Populasi
• Total	64.996 jiwa
Kode Kemendagri	35.06.03
Kode BPS	3506040
Luas	50,44 km²
Desa/kelurahan	16
Peta Wikipedia | Kode sumber | Tata penggunaan Koordinat: 7°57′2.99956″S 111°57′41.38211″E

Kras dikenal dengan adanya pabrik gula besar bernama PG Ngadirejo di Desa Jambean yang sekarang dikelola oleh PT Sinergi Gula Nusantara (SGN). PG Ngadirejo berdiri pada zaman Belanda tahun 1912. PG Ngadirejo mengambil tebu dari berbagai wilayah di Kediri seperti Ngadiluwih, Kandat, Kras, Wates, hingga Ngancar.^[2][3]

Geografi

Peta Kras

Kras merupakan kecamatan paling selatan Kabupaten Kediri dengan Desa Pelas sebagai desa terujung. Kras berbatasan langsung dengan Kabupaten Tulungagung dan Blitar. Batas wilayah Kecamatan Kras adalah sebagai berikut:^[4]

Utara	Kecamatan Ngadiluwih
Timur	Kecamatan Ringinrejo dan Kecamatan Kandat
Selatan	Kabupaten Tulungagung (Kecamatan Ngantru) dan Kabupaten Blitar (Kecamatan Udanawu dan Wonodadi)
Barat	Sungai Brantas dan Kecamatan Mojo

Sejarah

Pada tanggal 13 Januari 1965 di Desa Kanigoro, pernah terjadi peristiwa bersejarah yang dinamakan Peristiwa Kanigoro. Saat subuh, ribuan anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) yang bersenjata tajam menyerbu Pondok Pesantren Al-Jauhari. Mereka mengancam akan membunuh para peserta pelatihan mental Pelajar Islam Indonesia yang ada disitu sambil menginjak-injak Al-Qur'an yang sedang mereka baca. Para panitia dan peserta acara serta KH. Jauhari diikat dan diarak menuju Polsek Kras kemudian diserahkan ke polisi. Walaupun tidak ada korban jiwa, aksi teror ini memperparah ketegangan antara PKI dengan kaum santri yang berujung pada pembantaian anggota PKI pasca organisasi tersebut dilarang di Indonesia.^[5]

Daftar desa dan dusun

Awalnya Kras terdiri dari 18 desa, namun 2 desa (Desa Jemekan dan Srikaton) bergabung dengan kecamatan pemekaran yang dibentuk tahun 1999 yaitu Kecamatan Ringinrejo.^[6] Oleh karena itu, Kecamatan Kras saat ini terdiri dari 16 desa. Desa-desa tersebut dibagi menjadi beberapa dusun atau dukuh, yakni sebagai berikut:^[7]

No.	Nama Desa	Nama Dusun atau Dukuh	Ref
1	Banjaranyar	Boro, Cakruk, Cangkring, Nanggung	[7]
2	Bendosari	Bendosari, Kromasan	[7]
3	Bleber	Bleber, Plosokerep	[7]
4	Butuh	Butuh	[7]
5	Jabang	Margojoyo, Sumbersari, Sumberwangi	[7]
6	Jambean	Jambean, Brenjuk, Ngrombeh, Pucung	[7]
7	Kanigoro	Jagalan, Jatirejo	[7]
8	Karangtalun	Karangtalun, Karangdoro, Kembangsore	[7]
9	Krandang	Krandang, Cangak, Ngemplak	[7]
10	Kras	Kras, Jagung, Menang	[7]
11	Mojosari	Mojosari, Dawuhan, Doko, Kembangsore, Sumber	[8]
12	Nyawangan	Nyawangan, Jarakan, Tejo	[7]
13	Pelas	Depok, Jenggolo, Pesantren	[7]
14	Purwodadi	Purwodadi, Brenjuk, Calonan, Tandan	[7]
15	Rejomulyo	Bulur, Jaro, Ngasem, Sobo	[7]
16	Setonorejo	Setonorejo, Demangan	[7]

Tempat terkenal

PG Ngadirejo tampak depan

• Stasiun Kras
• Pabrik Gula (PG) Ngadirejo - pabrik gula dibawah naungan PT SGN (Sinergi Gula Nusantara)
• Lapangan Sepakbola PG Ngadirejo
• Pasar Kras
• Pasar Kanigoro
• Pasar Pucung Jambean
• Masjid At-Taqwa Kanigoro - lokasi sejarah aksi teror PKI dalam Peristiwa Kanigoro tahun 1965^[5]
• Puskesmas Kras
• Puskesmas Pelas