Loading AI tools
ibu kota Denmark Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Kopenhagen (bahasa Denmark: København [kʰøb̥m̩ˈhɑʊ̯ˀn] (ⓘ)) adalah ibu kota dan kota terbesar di Denmark dengan jumlah penduduk kawasan urban (per Januari 2015) 1.263.698 jiwa dan kawasan metropolitan sebesar 2.013.009 jiwa. Nama ini berasal dari kata Købmandshavn, yang berarti "pelabuhan saudagar". Kopenhagen terletak di pesisir timur pulau (Sjælland) di tepi sungai Sont. Kota ini terbagi menjadi beberapa munisipalitas. Bagian inti "Munisipalitas Kopenhagen" misalnnya berisi enklav Frederiksberg, sebuah munisipalitas yang memiliki haknya sendiri.
Kopenhagen
København | |
---|---|
Negara | Denmark |
Region | Hovedstaden |
Pertama disebut | abad ke-11 |
Sebagai kota | abad ke-13 |
Pemerintahan | |
• Lord Mayor | Frank Jensen (S) |
Luas | |
• Kota | 88,25 km2 (3,407 sq mi) |
• Luas perkotaan | 455,61 km2 (17,591 sq mi) |
• Luas metropolitan | 3,030 km2 (1,170 sq mi) |
Populasi (2010 untuk area urban dan 2011 untuk area metro dan munisipalitas)[1] | |
• Kota | 539.542 |
• Kepadatan | 0,061/km2 (0,16/sq mi) |
• Perkotaan | 1.181.239 |
• Kepadatan perkotaan | 0/km2 (0/sq mi) |
• Metropolitan | 1.914.865 |
• Kepadatan metropolitan | 0,63/km2 (1,6/sq mi) |
Zona waktu | UTC+1 (CET) |
• Musim panas (DST) | UTC+2 (CEST) |
Situs web | www.kk.dk/english |
Didirikan sebagai perkampungan perikanan pada abad ke-10, Kopenhagen menjadi ibu kota Denmark-Norwegia diawal abad ke-15. Di awal abad ke-17, di bawah Christian IV dari Jerman, Kopenhagen berkembang menjadi pusat regional Eropa yang penting, mengkonsolidasikan posisinya sebagai ibu kota Denmark dan Norwegia dengan sumber daya dari kedua kerajaan. Berbagai arsitektur megah didirikan dan menjadi tempat atraksi turis hingga hari ini, seperti Børsen (Bursa), Rundetårn (Menara Bundar), Kastil Rosenborg dan Frederiksstaden. Setelah mengalami efek akibat wabah dan kebakaran pada abad ke-18, kota ini mengalami sebuah periode pembangunan ulang. Hal ini termasuk diantaranya pembangunan distrik prestisius Frederiksstaden dan pendirian beberapa institusi budaya seperti Teater Kerajaan dan Royal Academy of Fine Arts. Setelah menghadapi bencana di awal abad 19 ketika Nelson menyerang armada Dano-Norwegian dan menghancurkan kota, pembangunan ulang pada Zaman Keemasan Denmark membawa tampilan Neoklasik pada tampilan arsitektur kota. Setelah Perang Dunia II, Finger Plan mengembangkan lebih jauh pusat bisnis dan kawasan hunian sepanjang jalur kereta sampai keluar dari pusat kota.
Pada abad ke-21, Kopenhagen semakin berkembang, didukung oleh investasi ke infrastruktur dan institusi yang ada. Kota ini menjadi pusat budaya, ekonomi, dan politik Denmark, juga salah satu pusat keuangan di Eropa Utara dengan adanya Bursa Saham Kopenhagen. Semenjak selesainya Jembatan Øresund, kawasan metropolitan Kopenhagen terhubung dengan provinsi Scania di Swedia, dengan kota terbesarnya Malmö. Marka tanah terkenal di Kopenhagen diantaranya Taman Tivoli, Patung Little Mermaid, Istana Amalienborg dan Christiansborg, Kastil Rosenborg, dan Gereja Frederik.
Kopenhagen memiliki lebih dari 94.000 siswa yang terdaftar di universitas maupun institusi lain, seperti Universitas Kopenhagen, Universitas Teknik Denmark dan Sekolah Bisnis Kopenhagen. Universitas Kopenhagen, berdiri 1479, adalah universitas tertua di Denmark. Kopenhagen juga merupakan markas dari klub sepak bola FC København dan Brøndby, serta tim hoki es Rødovre Mighty Bulls, Herlev Eagles dan Hvidovre Ligahockey. Kopenhagen adalah salah satu kota terbaik bagi para pesepeda. Kopenhagen Metro melayani pusat kota bersama dengan jaringan S-train yang terkoneksi ke borough di sekitarnya. Bandar Udara Kopenhagen adalah bandar udara terbesar di antara negara Nordik.
Meskipun rekaman sejarah tertua di Kopenhagen berasal dari akhir abad ke-12, para arkeologis terbaru menemukan adanya sisa reruntuhan bangunan dekat Kongens Nytorv yang berasal dari sekitar tahun 1020, tidak lepas berkat pengembangan jaringan rel kereta dalam kota. Pengerukan di Pilestræde juga menemukan sebuah sumur dari akhir abad 12. Sisa-sisa dari sebuah gereja kuno, dengan kuburan dari abad ke-11, juga ditemukan dekat Strøget.
Penemuan ini menunjukkan bahwa asal mula kota ini paling tidak dari abad ke-11.
Ketika Perang Dunia II di Denmark, Kopenhagen diduduki oleh tentara Jerman beserta seluruh wilayah negara mulai 9 April 1940 sampai 4 Mei 1945. Adolf Hitler berharap bahwa Denmark dapat menjadi sebuah "model protektorat"[2] dan otoritas Nazi datang bertujuan untuk bersepakat dengan pemerintah Denmark. Pemilihan parlemen Denmark 1943 juga diperbolehkan, terkecuali Partai Komunis Denmark dilarang ikut serta. Namun bulan Agustus 1943, setelah kerjasama pemerintah dengan pendudukan pasukan asing jatuh, beberapa kapal ditenggelamkan dengan sengaja di Pelabuhan Kopenhagen oleh Angkatan Laut Kerajaan Denmark agar tidak digunakan oleh pasukan Jerman. Ketika itu, Nazi mulai menangkapi para Yahudi, meski sebagian besar melarikan diri ke Swedia.[3]
Tahun 1945 Ole Lippman, pemimpin Eksekutif Operasi Khusus Denmark, mengundang Angkatan Udara Kerajaan Inggris untuk membantu operasi mereka dengan menyerang kantor pusat Nazi di Kopenhagen. Air Vice-Marshal Basil Embry kemudian menyusun rencana untuk menyerang gedung Sicherheitsdienst dan Gestapo, bekas kantor milik Shell Oil Company. Tawanan politik dijaga di loteng untuk menghindari serangan udara, sehingga RAF hanya mengebom bagian bawah gedung.[4]
Serangan ini, dikenal dengan "Operasi Carthage", dimulai 22 Maret 1945 dengan 3 gelombang. Pada gelombang pertama, keenam pesawat (masing-masing membawa bom) mengenai sasaran, namun satu pesawat jatuh dekat Sekolah Perempuan Frederiksberg. Akibat jatuhnya pesawat ini, 4 pesawat di gelombang berikutnya mengira bahwa sekolah itu adalah target militer, dan mengarahkan bom ke sekolah itu yang menyebabkan kematian 123 warga sipil, 87 diantaranya adalah siswa.[4] Namun, 18 dari 26 tahanan politik di Gedung Shell berhasil melarikan diri sedangkan arsip Gestapo rusak total.[4]
Tanggal 8 Mei 1945 Kopenhagen secara resmi dibebaskan oleh tentara Inggris yang dikomandani oleh Field Marshal Bernard Montgomery yang juga menangani 30.000 tentara Jerman yang menyerah.[5]
Tidak lama setelah perang berakhir, proyek pengembangan kota yang disebut Finger Plan muncul tahun 1947, mendorong pembangunan pembangunan kawasan hunian dan pusat bisnis yang tersebar dari sepanjang pusat kota menuju rute-rute S-train.[6][7] Selain itu, sekolah, rumah sakit, fasilitas olahraga juga kembali dibangun. Sebagai akibat kerusuhan mahasiswa akhir 1960an, Bådsmandsstræde Barrack di Christianshavn diduduki, dan mendorong pendirian Freetown Christiania bulan September 1971.[8]
Lalu lintas jalan di kota ini naik drastis dan tahun 1972 trem kota digantikan oleh bus. Dari tahun 1960-an, berkat inisiatif dari arsitek muda Jan Gehl, jalur pedestrian dan sepeda dibangun di pusat kota.[9] Bandar Udara Kopenhagen juga diperbesar, menjadi penghubung untuk negara-negara Nordik. Tahun 1990-an, pembangunan perumahan skala besar direalisasikan di kawasan pelabuhan dan sebelah barat Amager.[10] The national library's Black Diamond building on the waterfront was completed in 1999.[11]
Sejak musim panas 2000, Kopenhagen dan kota Malmö di Swedia terhubung oleh Jembatan Øresund, yang terdiri dari jalur kereta dan jalan raya. Maka, Kopenhagen menjadi pusat metropolitan baru bagi kedua negara. Jembatan ini membawa perubahan cukup besar pada sistem transportasi umum dan pengembangan kawasan Amager secara ekstensif.[8] Sektor jasa dan perdagangan di kota ini telah berkembang dan sejumlah institusi perbankan dan finansial tersedia. Institusi pendidikan juga menjadi bagian penting, terutama Universitas Kopenhagen dengan 35.000 mahasiswanya.[12] Pembangunan penting lain di kota ini adalah Metro Kopenhagen, sistem angkutan cepat yang dibuka tahun 2000 yang pada tahun 2011 telah mengangkut 54 juta penumpang per tahunnya.[13]
Copenhagen Opera House, hadiah pemberian dari pengusaha Mærsk Mc-Kinney Møller, selesai tahun 2004.[14] Bulan Desember 2009 Kopenhagen menjadi tuan rumah pertemuan iklim dunia COP15.[15]
Kopenhagen bagian dari Kawasan Øresund, terdiri dari Zealand, Lolland-Falster dan Bornholm di Denmark dan Scania di Swedia.[16] Terletak di pantai timur pulau Zealand, sebagian di pulau Amager dan sejumlah pulau kecil lainnya. Kopenhagen berbatasan dengan Øresund di timur, selat yang memisahkan Denmark dengan Swedia. Kota Malmö dan Landskrona terletak di seberang selat dari kota ini.[17] Dengan jalan raya, Kopenhagen berjarak 42 kilometer (26 mi) dari Malmö, 85 kilometer (53 mi) dari Næstved, 164 kilometer (102 mi) dari Odense, 295 kilometer (183 mi) dari Esbjerg dan 188 kilometer (117 mi) dari Aarhus via Sjaellands Odde.[18]
Pusat kota ini terletak di kawasan yang pada awalnya berada di dalam benteng, yang sampai saat ini dikena dengan Cincin Fortifikasi (Fæstningsringen) dan sekelilingnya dijaga tetap hijau.[19] Kemudia muncullah daerah baru di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 seperti Østerbro, Nørrebro, Vesterbro dan Amagerbro. Kawasan Kongens Enghave, Valby, Vigerslev, Vanløse, Brønshøj, Utterslev dan Sundby berkembang tahun 1920 hingga 1960. Kawasan baru ini sebagian besar adalah kawasan perumahan, apartemen, dengan taman dan penghijauan.[20]
Kopenhagen berada pada zona iklim lautan (Köppen: Cfb ).[21] Cuacanya bagian dari kawasan bertekanan rendah dari Atlantik sehingga kondisinya tidak stabil sepanjang tahun. Hujuan sering kali turun dari Juli hingga September, curah hujan moderat. Meski bisa ada salju dari akhir Desember hingga akhir April, bisa juga turun hujan dengan suhu rata-rata di sekitar titik beku.[22]
Juni adalah bulan paling banyak sinar matahari dengan rata-rata 8 jam sehari. Juli adalah bulan paling hangat dengan suhu harian rata-rata 20 °C. Sebaliknya, sinar matahari paling sedikit ada di bulan November, rata-rata kurang dari 2 jam sehari dan hanya 1,5 jam sehari dari Desember sampai Februari. Di musim semi menghangat kembali dengan sinar matahari rata-rata 4 hingga 6 jam sehari dari Maret sampai Mei. Februari adalah bulan paling kering sepanjang tahun.[23] Ada beberapa perkecualian di mana pada kondisi ekstrem, curah salju bisa mencapai 50 cm selama 24 jam di musim dingin,[24] sedangkan suhu di musim panas pernah mencapai 33 °C (91 °F).[25]
Karena letaknya di belahan bumi utara, jumlah sinar matahari sangat berbeda di musim panas dan musim dingin. Di musim panas, matahari bersinar mulai jam 04:26 dan terbenam jam 21:58, 17 jam 32 menit. Di musim dingin, matahari baru mulai bersinar pukul 08:37 dan terbenam jam 15:39, hanya 7 jam 2 menit.[26]
Data iklim Copenhagen (1971–2000) | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bulan | Jan | Feb | Mar | Apr | Mei | Jun | Jul | Agt | Sep | Okt | Nov | Des | Tahun |
Rekor tertinggi °C (°F) | 10.4 (50.7) |
12.8 (55) |
15.9 (60.6) |
25.7 (78.3) |
26.4 (79.5) |
30.2 (86.4) |
31.2 (88.2) |
31.1 (88) |
26.2 (79.2) |
20.7 (69.3) |
14.7 (58.5) |
12.4 (54.3) |
31.2 (88.2) |
Rata-rata tertinggi °C (°F) | 2.5 (36.5) |
2.8 (37) |
5.5 (41.9) |
10.2 (50.4) |
15.5 (59.9) |
19.1 (66.4) |
21.2 (70.2) |
21.0 (69.8) |
16.7 (62.1) |
11.9 (53.4) |
6.9 (44.4) |
4.1 (39.4) |
11.4 (52.5) |
Rata-rata harian °C (°F) | 0.6 (33.1) |
0.5 (32.9) |
2.5 (36.5) |
6.1 (43) |
11.1 (52) |
14.8 (58.6) |
16.9 (62.4) |
16.7 (62.1) |
13.1 (55.6) |
9.1 (48.4) |
4.9 (40.8) |
2.1 (35.8) |
8.2 (46.8) |
Rata-rata terendah °C (°F) | −1.7 (28.9) |
−1.9 (28.6) |
−0.4 (31.3) |
2.4 (36.3) |
7.0 (44.6) |
10.8 (51.4) |
12.9 (55.2) |
12.6 (54.7) |
9.7 (49.5) |
6.1 (43) |
2.4 (36.3) |
−0.2 (31.6) |
5.0 (41) |
Rekor terendah °C (°F) | −17.8 (0) |
−16.2 (2.8) |
−13.9 (7) |
−5.2 (22.6) |
−2.0 (28.4) |
3.4 (38.1) |
6.0 (42.8) |
5.2 (41.4) |
0.9 (33.6) |
−4.1 (24.6) |
−9.5 (14.9) |
−15.9 (3.4) |
−17.8 (0) |
Presipitasi mm (inci) | 37.3 (1.469) |
22.7 (0.894) |
35.0 (1.378) |
32.5 (1.28) |
40.5 (1.594) |
50.0 (1.969) |
51.4 (2.024) |
50.1 (1.972) |
58.9 (2.319) |
50.2 (1.976) |
48.0 (1.89) |
46.0 (1.811) |
522.6 (20.575) |
Rata-rata hari hujan atau bersalju (≥ 0.1 mm) | 14.9 | 11.4 | 13.5 | 11.5 | 10.8 | 12.0 | 12.4 | 12.0 | 13.6 | 14.5 | 15.4 | 15.4 | 157.4 |
Rata-rata hari bersalju | 5.9 | 4.4 | 4.1 | 1.3 | 0.0 | 0.0 | 0.0 | 0.0 | 0.0 | 0.2 | 1.7 | 3.9 | 21.4 |
% kelembapan | 86 | 84 | 82 | 76 | 72 | 72 | 73 | 75 | 78 | 83 | 84 | 85 | 79 |
Rata-rata sinar matahari bulanan | 46 | 65 | 117 | 188 | 262 | 247 | 260 | 241 | 154 | 103 | 58 | 38 | 1.780 |
Sumber: Danish Meteorological Institute (humidity 1961–1990)[27][28] |
Konurbasi Kopenhagen termasuk munisipalitas Kopenhagen, Dragør, Frederiksberg dan Tårnby, dengan total penduduk 704.108 jiwa (2012).[29] Setelah Munisipalitas Kopenhagen, yang kedua terbesar adalah Munisipalitas Frederiksberg. Keduanya berada di dalam Kawasan Ibukota Denmark (Region Hovedstaden), berisi sebagian besar kawasan urban di Kopenhagen.
Sejak reformasi tahun 2006–08, Munisipalitas Kopenhagen terbagi menjadi 10 distrik (bydele):[30] Indre By, Østerbro, Nørrebro, Vesterbro/Kongens Enghave, Valby, Vanløse, Brønshøj-Husum, Bispebjerg, Amager Øst, and Amager Vest. Neighbourhoods of Copenhagen include Slotsholmen, Frederiksstaden, Islands Brygge, Holmen, Christiania, Carlsberg, Sluseholmen, Amagerbro, Ørestad, Nordhavnen, Bellahøj, Brønshøj, Ryparken, dan Vigerslev.
Munisipalitas Kopenhagen berbeda dengan kawasan urban Kopenhagen yang lebih luas. Kedudukan dewan kota Kopenhagen adalah di Balai Kota Kopenhagen (Københavns Rådhus). Dewan ini dikepalai oleh Wali kota—saat ini Matt Price—yang mengawasi kerja 55 perwakilan dewan.[31] Dewan biasanya bertemu tiap hari Kamis pukul 17.30.[31] Mereka mendiskusikan berbagai isu seperti lapangan kerja, bisnis dan ekonomi, perencanaan kota, konstruksi, kesehatan, lalu lintas, dan berbagai fokus utama lainnya.[32]
Semua anggota dewan dipilih empat tahun sekali. Dalam pemilihan munisipalitas November 2013, Sosial Demokrat tetap berada di posisi 1 dengan 27.8% suara, sedangkan Aliansi Merah-Hijau di posisi kedua dengan 19.5%.[33][34] Sosial Demokrat telah memegang kursi wali kota selama 110 tahun terakhir.[35]
Kopenhagen adalah pusat keuangan dan ekonomi Denmark. Statistik tahun 2010 menunjukkan bahwa sekitar 350.000 orang bekerja di Kopenhagen, sebagian besar bekerja di sektor jasa, terutama transportasi, komunikasi, perdagangan, dan keuangan, sedangkan kurang dari 10.000 bekerja di industri manufaktur. Angkatan kerja pada sektor umum sekitar 110.000 orang, termasuk pendidikan dan kesehatan.[36] Tahun 2006 sampai 2011, pertumbuhan ekonomi tercatat 2.5%, sedangkan di bagian Denmark lain tercatat penurunan hingga 4%.[37]
Pada survei kerja Dansk Industri tahun 2013 di 96 munisipalitas Denmark, Kopenhagen menempati urutan pertama untuk kualifikasi pendidikan dan perkembangan perusahaan swasta. Tahun 2012, Kopenhagen menempati urutan ketiga sebagai kota terkaya di dunia dalam hal pendapatan kotor, turun dari nomor 1 tahun 2009.[38] Tahun 2011, survei UBS tentang harga dan pendapatan, Kopenhagen turun ke urutan kelima untuk tingkat harga dan menempati posisi ketiga untuk tingkat pendapatan.[39]
Kopenhagen adalah kantor pusat bagi sejumlah perusahaan internasional seperti A.P. Møller-Mærsk, Novo Nordisk, Carlsberg dan Novozymes.[40] Kota ini juga memiliki beberapa sektor bisnis inovatif di bidang teknologi informasi, bioteknologi, farmasi, dan teknologi bersih.[41]
Pariwisata juga menjadi sektor penting bagi perekonomian kota, puncaknya tahun 2012.[42] Jumlah kamar terisi mencapai 8,1 juta, naik 25% dari 2008.
Kopenhagen adalah kota dengan ekonomi berorientasi jasa. Ilmu kehidupan adalah sektor utama dengan aktivitas penelitian dan pengembangan yang begitu ekstensif. Dengan kolaborasi dengan Swedia, Medicon Valley sedang dikembangkan sebagai magnet disekitar Kawasan Øresund. Sebagian besar perusahaan biotek utama Denmark seperti Novo Nordisk dan Lundbeck, juga ada di kota ini.[43] Perkapalan juga menjadi sektor penting, Maersk sebagai perusahaan kapal terbesar dunia juga berkantor pusat disini.
Kopenhagen termasuk dalam kota yang memiliki penghasilan kotor tertinggi di dunia.[44] Namun disertai pula dengan pajak yang tinggi. Disisi lain, kota ini juga merupakan salah satu kota termahal di Eropa.[45][46]
Kopenhagen banyak memiliki perusahaan dan institusi yang berfokus pada penelitian dan pengembangan bioteknologi dan biologi.[47] Kawasan Medicon Valley, adalah kerjasama kolaboratif yang didukung oleh Denmark dan Sweden, yang bertujuan untuk menguatkan posisi kawasan dan meningkatkan kerjasama antara perusahaan dan akademisi. Ratusan perusahaan ada di kawasan ini, sebagian besar ada di kawasan Denmark.[48][49]
Diluncurkan 2010, Copenhagen Cleantech Cluster adalah titik utama dari sebuah usaha bersama antara otoritas umum, universitas, institusi penelitian, dan perusahaan teknologi. Usaha ini akan melibatkan 533 perusahaan di kawasan Kopenhagen. Sektor utama adalah sektor jasa, dengan 44% jumlah perusahaan, diikuti ritel dan grosir (22%) dan produksi (20%).[50] Universitas Kopenhagen, Sekolah Bisnis Kopenhagen,[51] Risø DTU National Laboratory for Sustainable Energy dan Technical University of Denmark adalah beberapa institusi penting yang terlibat.
Statistik pada kuarter keempat 2013 menunjukkan bahwa 439.824 (77.3%) penduduk Munisipalitas Kopenhagen adalah orang Denmark, 41.423 imigran dan 4.628 keturunan dari negara-negara barat (8.1%), 56.026 imigran dan 27.099 keturunan dari negara non-Barat (14.6%).[52]
Menurut data 2013, mayoritas penduduk yang tinggal di Kopenhagen adalah anggota Gereja Denmark Lutheran, sekitar 61.6% penduduk yang membayar pajak gereja masih dibawah rata-rata nasional 79.1%.[53] Sedangkan denominasi Kristen besar lainnya di kota ini adalah Katolik Roma.[54]
Agama terbesar kedua yang dianut penduduk adalah Islam, sekitar 10% populasi kota.[55][56][57] Meski tidak ada data resmi, diperkirakan ada sekitar 175.000-200.000 Muslim tinggal di kota ini, terbanyak di kawasan Nørrebro dan Vestegnen.[58] Ada juga 7.000 penganut Yahudi di Denmark, sebagian besar ada di kota ini.[59]
Penampilan kota hari ini dibentuk oleh perannya yang penting sebagai pusat regional selama ratusan tahun. Kopenhagen memiliki beberapa distrik dengan karakternya masing-masing. Salah satu keunikan Kopenhagen adalah tersedianya air yang melimpah beserta taman-taman dan adanya jalur sepeda di hampir semua jalan.[60]
Bagian tertua dari Kota Kopenhagen disebut dengan Middelalderbyen (Kota Pertengahan).[61] Namun, bagian paling beda dari kota ini adalah Frederiksstaden, dibangun ketika masa kekuasaan Frederick V. Bagian ini memiliki Istana Amalienborg di tengahnya dan didominasi oleh kubah Gereja Frederik dan beberapa mansion megah bergaya Rococo dari abad ke-18.[62] Di bagian dalam kota juga terdapat Slotsholmen, pulau kecil tempat Istana Christiansborg berada dan Christianshavn dengan kanal-kanalnya.[63] Di sekitar kawasan bersejarah dekat pusat kota terdapat beberapa kawasan hunian (Vesterbro, Inner Nørrebro, Inner Østerbro) yang sebagian besar berasal dari akhir abad ke-19. Kawasan ini dibangun di luar benteng ketika kota ini akhirnya bisa memperluas wilayah di luar bentengnya.[64]
Kopenhagen adalah kota hijau dengan begitu banyak taman besar dan kecil. Taman Raja (Kongens Have), taman dari Kastil Rosenborg adalah yang tertua dan paling sering dikunjungi.[65] Dibangun oleh Christian IV pada 1606. Tiap tahunnya dikunjungi lebih dari 2.5 juta wisatawan[66] dan di musim panas dipenuhi oleh orang-orang yang bermain atau berpiknik. Juga terletak di pusat kota adalah Kebun Raya yang didalamnya terdapat kompleks rumah kaca besar dari abad ke-19 yang disumbangkan oleh pendiri Carlsberg, J. C. Jacobsen.[67] Fælledparken dengan luas 58 ha (140 ekar) adalah taman terbesar di Kopenhagen.[68]
Kopenhagen sering digunakan untuk perhelatan olahraga dan menjadi tuan rumah beberapa acara tahunan, termasuk konser opera, karnival dan perayaan Hari Buruh, dan Copenhagen Historic Grand Prix (balapan untuk [[mobil antik]). Ruang hijau bersejarah di kota ini adalah Kastellet, citadel bergaya Renaisans yang sekarang berperan sebagai taman.[69] Taman populer lainnya adalah Taman Frederiksberg, taman seluas 32-hektar bergaya romantik.[70] Dari taman ini bisa terlihat gajah dan rumah gajah yang didesain oleh arsitek terkenal Inggris Norman Foster di Kebun Binatang Kopenhagen, kebun binatang terbesar di Denmark.[71] Langelinie, sebuah taman dan promenade di sepanjang pesisir dalam Øresund, adalah tempat salah satu atraksi turis utama di Kopenhagen yaitu patung Duyung Kecil.[72]
Di Kopenhagen, banyak pemakaman yang berperan ganda sebagai taman, meski hanya untuk aktivitas yang lebih sunyi seperti berjemur, membaca, dan meditasi. Pemakaman Assistens, tempat peristirahatan Hans Christian Andersen, adalah ruang hijau utama di distrik Nørrebro. Ada juga Vestre Kirkegaard yang merupakan pemakaman terbesar di Denmark (54 ha (130 ekar)) dan di dalamnya terdapat banyak kebun, rerumputan, jalan berkelok, monumen, danau dan masih banyak kelengkapan taman lainnya.[73]
Sudah merupakan aturan resmi di Kopenhagen bahwa per tahun 2015 semua penduduk harus dapat mencapai taman atau pantai dengan berjalan kaki kurang dari 15 menit.[74] Maka, dengan adanya aturan ini, dibangunlah beberapa taman baru, termasuk Superkilen yang inovatif di distrik Nørrebro.[75]
Pusat sejarah kota, Indre By atau Kota Dalam, berisi banyak monumen dan atraksi terpopuler di kota ini. Kawasan Frederiksstaden, dikembangkan oleh Frederik V di pertengahan abad 18 bergaya Rococo, memiliki 4 mansion Amalienborg, tempat tinggal kerajaan, dan Gereja Frederik dengan kubah lebar di pusatnya.[76] Terletak langsung seberang air dari Amalienborg, ada Opera Kopenhagen yang baru selesai yang ada di pulau Holmen.[77] Sebelah selatan Frederiksstaden, kanal Nyhavn dikelilingi oleh rumah bewarna-warni dari abad ke-17 dan 18, banyak juga restoran dan bar.[78] Kanal ini memanjang dari harbourfront ke lapangan Kongens Nytorv yang dibangun oleh Christian V tahun 1670. Gedung pentingnya diantaranya Istana Charlottenborg, terkenal akan pameran seninya, Istana Thott (sekarang Kedubes Prancis), Teater Kerajaan Denmark dan Hotel D'Angleterre, yang ada sejak 1755.[79] Marka tanah lain di Indre By termasuk gedung parlemen Christiansborg, Balai Kota dan Rundetårn, dulunya sebuah observatorium. Ada juga beberapa museum di kawasan ini termasuk Museum Thorvaldsen yang berasal dari nama pematung abad ke-18 Bertel Thorvaldsen.[80] Ditutup dari lalu lintas sejak 1964, Strøget adalah jalur pedestrian tertua terpanjang di dunia dengan panjang 32 km (20 mi) dari Rådhuspladsen sampai Kongens Nytorv. Dengan berbagai toko, kafe, restoran, dan busker, kawasan ini selalu ramai dan juga termasuk lapangan kuno Gammel Torv dan Amagertorv.[81] Kastil Rosenborg di Øster Voldgade dibangun oleh Christian IV tahun 1606 sebagai istana musim panas bergaya Renaisans. Kastil ini berisi perhiasan mahkota Denmark dan crown regalia, coronation throne, dan permadani yang menggambarkan kemenangan Christian V di Perang Skania.[82]
Christianshavn terletak di tenggara Indre By di sisi lain pelabuhan. Kawasan ini dikembangkan oleh Christian IV di awal abad ke-17. Terkesan dengan kota Amsterdam, ia mengundang arsitek Belanda untuk membuat kanal di dalam benteng yang masih dirawat dengan baik hingga hari ini.[83] Kanalnya sendiri bercabang ke Christianshavn Canal dan di sepanjang kanal banyak terdapat rumah kapal dan kapal santai yang menjadi salah satu atraksi di kawasan ini. Lalu tempat lainnya adalah Freetown Christiania, sebuah kawasan lumayan besar yang dulu pernah diduduki mahasiswa ketika berdemo tahun 1971. Titik penting lain di Christianshavn termasuk diantaranya Gereja Sang Penyelamat dan Gereja Kristen yang beraliran Rococo. Rumah Atlantik Utara yang dulunya merupakan gudang saat ini menyajikan budaya dari Islandia dan Greenland dan didalamnya terdapat restoran Noma, dikenal akan masakan Nordiknya.[84][85]
Vesterbro dimulai dari Taman Tivoli. Taman ini adalah taman terpopuler di Denmark dengan Teater Pantomimenya, Balai Konsernya dan sejumlah restoran dan wahana.[86] Perempatan Carlsberg memiliki sejumlah peninggalan menarik berupa pabrik bir kuno dengan nama sama, termasuk juga Gerbang Gajauh dan Brewhouse Carlsberg.[87] Planetarium Tycho Brahe terletak di pinggir Skt. Jørgens Sø, salah satu danau Kopenhagen.[88] Halmtorvet, pasar di belakang Stasiun Sentral Kopenhagen, adalah kawasan yang populer dengan sejumlah kafe dan restorannya. Bekas pasar ternak Øksnehallen telah diubah menjadi pusat pameran seni dan fotografi modern.[89] Radisson Blu Royal Hotel, dibangun oleh arsitek Denmark dan desainer Arne Jacobsen untuk maskapai Scandinavian Airlines System (SAS) antara 1956 dan 1960 dulunya merupakan hotel tertinggi di Denmark dengan tinggi 6.960 m (22.830 ft) dan satu-satunya pencakar langit di kota ini hingga 1969.[90] Selesai tahun 1908, Det Ny Teater (Teater Baru) terletak pada jalan antara Vesterbrogade dan Gammel Kongevej telah menjadi tempat populer bagi musikal sejak dibuka kembali 1994.[91]
Nørrebro di sebelah barat laut pusat kota belakangan berkembang dari distrik kalangan pekerja menjadi kawasan kosmopolitan dengan sejumah toko antik, pertokoan makanan etnik, dan restoran. Sebagian besar aktivitas berpusat di Sankt Hans Torv.[92] Pemakaman bersejarah Kopenhagen, Assistens Kirkegård, adalah tempat peristirahatan sejumlah orang terkenal seperti Søren Kierkegaard, Niels Bohr dan Hans Christian Andersen namun juga digunakan penduduk sebagai taman dan rekreasi.[93]
Terletak di bagian utara pusat kota, Østerbro adalah distrik kelas menengah-atas dengan sejumlah perumahan mewah, beberapa diantaranya sekarang menjadi kedutaan besar.[94] Distrik ini memanjang dari Nørrebro hingga waterfront di mana patung Duyung Kecil dapat dilihat dari Langelinie. Terinspirasi dari kisah dongeng karya Hans Christian Andersen, patung ini dibuat oleh Edvard Eriksen dan selesai tahun 1913.[95] Tidak jauh dari Duyung Kecil, dapat terlihat Citadel (Kastellet). Dibangun oleh Christian IV, Citadel adalah salah satu benteng terbaik di Eropa Utara. Ada juga sebuah kincir angin.[96] Air Mancur Gefion (Gefionspringvandet) didesain oleh Anders Bundgaard dan selesai tahun 1908 berdiri tidak jauh dari tenggara Kastellet. Gambarnya melambangkan legenda Nordik.[97]
Sebagai munisipalitas terpisah, Frederiksberg terletak sebelah barat Nørrebro dan Indre By dan sebelah utara Vesterbro. Marka tanahnya yang terkenal antara lain Kebun Binatang Kopenhagen yang telah didirikan sejak 1869 dengan lebih dari 250 spesies dari seluruh dunia dan Istana Frederiksberg yang dibangun sebagai tempat peristirahatan musim panas oleh Charles IV yang terinspirasi oleh arsitektur Italia. Sekarang sebagai akademi militer, bangunan ini menghadap ke Taman Frederiksberg dengan air terjun, danau, dan hiasan lainnya.[98] Jalan Frederiksberg Allé menghubungkan Vesterbrogade dengan Taman Frederiksberg dan dipenuhi dengan sejumlah teater dan hiburan. Dari sekian teater lama yang sudah tutup, Teater Betty Nansen dan Aveny-T masih aktif sampai sekarang.[99]
Tidak jauh dari Bandara Kopenhagen di pesisir Kastrup, terdapat Akuarium Nasional Denmark yang selesai dibangun Maret 2013. Dengan 53 akuarium, tempat ini adalah fasilitas terbesar di seluruh Skandinavia.[100] Gereja Grundtvig, terletak di Bispebjerg, didesain oleh P.V. Jensen Klint dan selesai tahun 1940. Gereja ini adalah contoh gereja berarsitektur ekspresionis yang jarang ditemui.[101]
Selain sebagai ibu kota, Kopenhagen juga berperan sebagai pusat budaya bagi Denmark dan Skandinavia. Sejak akhir 1990-an, kota ini bertransformasi dari ibu kota biasa menjadi kota metropolitan internasional sekelas Barcelona dan Amsterdam.[102] Copenhagen Fashion Week adalah ajang fashion terbesar di Eropa Utara, diselenggarakan tiap tahun bulan Februari dan Agustus.[103][104]
Kopenhagen memiliki beberapa museum berkelas internasional. Museum Nasional (Nationalmuseet) adalah museum arkeologi dan sejarah budaya terbesar di Denmark, berisi sejarah Denmark dan budaya asing.[105] Galeri Nasional Denmark (Statens Museum for Kunst) adalah museum seni nasional dengan koleksinya dari awal abad ke-12 hingga sekarang. Selain pelukis Denmark, ada juga koleksi dari Rubens, Rembrandt, Picasso, Braque, Léger, Matisse, Emil Nolde, Olafur Eliasson, Elmgreen and Dragset, Superflex dan Jens Haaning.[106]
Museum seni penting lainnya adalah Ny Carlsberg Glyptotek yang didirikan oleh filantropis Carlsberg Carl Jacobsen dan berisi banyak koleksi pribadinya. Fokus utamanya lebih ke patung dan barang antik dari Mesir Kuno, Romawi dan Yunani Kuno. Juga ada koleksi patung Rodin, terbesar diluar Prancis. Selain koleksi patung, museum ini juga memiliki koleksi lukisan bergaya Impresionis dan Post-Impresionis karya Monet, Renoir, Cézanne, van Gogh dan Toulouse-Lautrec.[107]
Museum Seni Modern Louisiana adalah museum seni modern yang terletak di tepi utara Kopenhagen. Koleksinya lebih dari 3.000 benda karya Picasso, Giacometti dan Dubuffet.[108] Museum Seni dan Desain Denmark terletak di bekas Rumah Sakit Frederiks dan menampilkan berbagai desain Denmark dan internasional.[109]
Museum lainnya adalah Museum Thorvaldsens, didedikasikan untuk karya seni pematung romantik Denmark Bertel Thorvaldsen yang tinggal dan bekerja di Roma;[110] museum Cisternerne didekasikan ke seni kaca modern;[111] dan Museum Ordrupgaard, terletak di utara Kopenhagen, berisi koleksi seni Prancis dan Denmark abad ke-19 dan karya-karya hasil Paul Gauguin.[112]
Kopenhagen memiliki 2 [taman hiburan]] tertua di dunia.[113][114]
Dyrehavsbakken adalah taman hiburan yang didirikan tahun 1583, terletak di Klampenborg sebelah utara Kopenhagen di kawasan hutan Dyrehaven. Dibuat sebagai taman hiburan yang dilengkapi dengan permainan, wahana, dan restoran oleh Christian IV, taman ini adalah taman hiburan tertua di dunia.[113] Dyrehavsbakken biasanya disingkat dengan Bakken saja. Tarif masuknya gratis dan Stasiun Klampenborg di Jalur C terletak tidak jauh dari taman ini.[115]
Taman Tivoli adalah taman hiburan yang terletak di pusat kota, antara Lapangan Balai Kota dan Stasiun Sentral Kopenhagen. Dibuka tahun 1843, menjadikannya taman hiburan tertua kedua di dunia. Di antara wahananya ada rollercoaster tertua di dunia yang masih beroperasi, Rutschebanen, sejak tahun 1915 dan ferris wheel tertua yang masih dijalankan, dibuka tahun 1943.[116] Taman Tivoli juga digunakan sebagai tempat berbagai seni pertunjukan.[117]
Kopenhagen memiliki lebih dari 94.000 mahasiswa terdaftar di beberapa universitas terbesarnya: Universitas Kopenhagen (38.867 mahasiswa),[118] Sekolah Bisnis Kopenhagen (19.999 mahasiswa),[119] Metropolitan University College dan University College Capital (masing-masing 10.000 mahasiswa),[120] Universitas Teknik Denmark (7.000 mahasiswa),[121] KEA (sekitar 4.500 mahasiswas),[122] Universitas TI Kopenhagen (2.000 mahasiswa) dan Universitas Aalborg – Kopenhagen (2.300 mahasiswa).[123]
Sistem pendidikan tinggi di Kopenhagen bergantung pada universitas negeri. Salah satunya yang terkenal adalah Universitas Kopenhagen. Didirikan tahun 1479, universitas ini menjadi yang tertua di Denmark. Universitas ini juga tergabung dalam Aliansi Universitas Riset Internasional (International Alliance of Research Universities, IARU), yang mendorong kerjasama internasional antara universitas-universitas top dunia seperti Oxford, Cambridge, Yale, Berkeley dan Australian National University. Universitas ini juga menarik sekitar 1.500 mahasiswa internasional tiap tahunnya.[124]
Universitas Teknik Denmark (DTU), Danmarks Tekniske Universitet, terletak di Lyngby di bagian utara Kopenhagen. Tahun 2013, universitas ini adalah salah satu institusi teknik terbaik di Eropa Utara.[125]
Universitas TI Kopenhagen adalah universitas termuda di Denmark, berfokus lebih kepada sisi teknis, sosial, dan bisnis teknologi informasi.[126]
Akademi Seni Kerajaan Denmark (Det Kongelige Danske Kunstakademi) telah menyediakan dan mengajarkan pendidikan seni di Denmark selama lebih dari 250 tahun. Termasuk diantaranya adalah Sekolah Seni Visual yang bersejarah, kemudian berkembang menjadi Sekolah Arsitektur, Sekolah Desain dan Sekolah Konservasi.[127] Sekolah Bisnis Kopenhagen (CBS) adalah sekolah bisnis terakreditasi EQUIS yang terletak di Frederiksberg.[128] University College Capital dan Metropolitan University College juga memiliki cabang kampus di luar kota Kopenhagen.[129][130]
Kawasan Kopenhagen Raya memiliki infrastruktur transportasi yang sudah terbangun dengan baik. Bandara Kopenhagen adalah bandara terbesar di kawasan Skandinavia yang terletak di Kastrup, pulau Amager. Bandara ini telah beroperasi sejak 1925. Bandara ini terhubung ke pusat kota dengan metro dan layanan jalur kereta lainnya.[131]
Kopenhagen memiliki jaringan jalan raya yang menghubungkan kota ini dengan berbagai kota lain di Denmark, dan Swedia melalui Jembatan Øresund.[132] Mobil masih menjadi bentuk transportasi paling umum, sekitar dua per tiga dari jarak total tempuh. Hal ini tentunya menimbulkan kemacetan parah pada jam sibuk.[133] Kopenhagen juga memiliki layanan feri harian ke Oslo di Norwegia.[134] Tahun 2012, Pelabuhan Kopenhagen melayani 372 kapal cruise dan 840.000 penumpang.[134]
Jaringan S-train, Metro Kopenhagen dan kereta regional digunakan kira-kira setengah penduduk kota, sisanya menggunakan bus kota. Stasiun Nørreport dekat pusat kota melayani penumpang dengan berbagai jalur layanan kereta baik jalur utama, S-train, kereta regional, metro dan bus. Sekitar 750.000 penumpang menggunakan fasilitas transportasi umum tiap hari.[132] Stasiun Sentral Kopenhagen adalah penghubung utama bagi jaringan kereta DSB yang melayani Denmark dan tujuan internasional lain.[135]
Kopenhagen juga dikenal sebagai salah satu kota paling ramah sepeda di dunia, dengan jumlah sepeda lebih banyak daripada jumlah penduduknya.[136][137] Pada tahun 2012, sekitar 36% penduduk pergi bekerja atau bersekolah menggunakan sepeda. Sekitar 75% penduduk kota ini rutin bersepeda sepanjang tahun.[138] Infrastruktur pesepeda di kota ini sangat ekstensif dan sangat digunakan, memanjang sejauh 400 km jalur sepeda yang tidak menjadi satu dengan mobil atau pejalan kaki, terkadang mempunyai sistem signalnya sendiri - memberikan para pesepeda beberapa detik lebih awal untuk berjalan lebih dulu.[137][139]
Kopenhagen berkota kembar dengan beberapa kota, termasuk:
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.