Remove ads
klub sepak bola di Malaysia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Johor Darul Takzim FC (bahasa Melayu: Kelab Bolasepak Johor Darul Takzim), disingkat JDT, adalah tim sepak bola profesional asal Malaysia yang berbasis di Johor, Malaysia.
Nama lengkap | Johor Darul Ta'zim Football Club | ||
---|---|---|---|
Julukan | Harimau Selatan[1]
| ||
Nama singkat | JDT | ||
Berdiri | 1972 1996 (sebagai Johor FC) 2013 (sebagai Johor Darul Ta'zim FC) | (sebagai PKENJ FC)||
Stadion | Sultan Ibrahim Stadium (Kapasitas: 40,000) | ||
Pemilik | Tunku Ismail Sultan Ibrahim (70%) [2] Royal Football Fund (30%) | ||
Presiden | Tunku Aminah Sultan Ibrahim | ||
Pelatih | Esteban Solari | ||
Asisten Pelatih | Pablo Ricchetti Ramiro Gonzalez Mohd Hamzani Omar | ||
Liga | Liga Super Malaysia | ||
2021 | Liga Super Malaysia, Juara | ||
Situs web | Situs web resmi klub | ||
|
Menjelang musim 2016, JDT secara resmi berada di bawah kepemilikan Tunku Ismail Sultan Ibrahim dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh Johor FA tertanggal 10 Januari 2016. Kemudian diklarifikasi bahwa JDT berubah menjadi klub profesional, menjadi entitas yang terpisah dari Johor FA yang menyelenggarakan program pengembangan sepak bola di negara bagian Johor. Sebagai pemilik JDT, Tunku Ismail terlibat langsung dalam proses pengambilan keputusan dan manajemen klub, dibandingkan dengan perannya sebelumnya sebagai bagian dari Johor FA.[3] Sehari kemudian, mantan penyerang Johor yang merupakan bagian dari tim yang juara di dua kompetisi dalam satu musimpada tahun 1991, Alistair Edwards, ditunjuk sebagai Direktur Olahraga JDT untuk membantu Tunku Ismail.[4] Langkah itu dilihat sebagai bagian dari proses privatisasi dan inisiatif strategis tentang bagaimana klub sepak bola Malaysia harus dijalankan dan dikelola secara profesional termasuk pengembangan usia muda di wilayah tersebut.[5][6]
Pada 12 Januari 2016, Sultan Johor, Sultan Ibrahim Almarhum Sultan Iskandar, memberikan RM50 juta sebagai hadiah untuk klub. Setelah kesuksesan yang diraih di musim 2015, ketika JDT memenangkan Liga Super Malaysia, Piala Sumbangsih, dan Piala AFC, Sultan Ibrahim memberikan hadiah tersebut karena dia puas dengan bagaimana sepak bola di Johor telah menyatukan warga Johor dan mengharumkan nama negara bagian.[7]
Dalam sebuah wawancara yang dipublikasikan di media sosial klub pada awal Desember 2016, pemegang saham Meioritas di klub adalah Tunku Ismail sendiri, yang memegang 70% saham klub.[8] 30% lagi dari Royal Football Fund, yang berinvestasi di beberapa klub sepak bola di seluruh dunia.
Yayasan JDT didaftarkan pada 9 Agustus 2016. Yayasan dibentuk dengan tujuan untuk mengumpulkan dana dan mendistribusikan bantuan untuk pengembangan klub.
Beberapa hari sebelum final Piala FA Malaysia 2016, JDT mengumumkan pembentukan Yayasan JDT dan akan diluncurkan secara resmi pada September 2016 sebagai platform bagi pendukung JDT untuk lebih terlibat dalam masa depan tim dan pengembangan program sepak bola JDT. Ketua Dewan Pembina Yayasan JDT, Datuk Hasni Mohammad, mengatakan bahwa hal itu akan memberikan kesempatan bagi pendukung JDT untuk benar-benar mempunyai "suara" di klub sepak bola.[9][10]
Dengan berdirinya Yayasan JDT, pendukung dapat menjadi pemegang saham klub dan mengirim perwakilan untuk melakukan pertemuan dengan pejabat klub untuk memahami arah dan rencana klub termasuk laporan keuangan bulanan yang akan dirilis untuk menginformasikan kepada pendukung mengenai pengeluaran dan biaya lainnya. Setelah beberapa kali tertunda, Yayasan JDT diperkenalkan pada pertengahan Januari 2017.[11]
Peluncuran Kartu Anggota yayasan dilaksanakan di Persada International Convention Center di Johor Bahru pada 7 Desember 2016.[12]
Pada 27 Juli 2016, Tunku Tun Aminah binti Sultan Ibrahim, saudara perempuan Tunku Ismail Sultan Ibrahim, diangkat sebagai Presiden Johor DT.[13] Selain berfokus pada pengembangan usia muda dan menarik pemuda ke dalam kegiatan olahraga dan gaya hidup aktif, ia juga mempertimbangkan pembentukan tim sepak bola wanita JDT dalam waktu dekat.[14][15]
Boys of Straits (sebelumnya dikenal sebagai Southern Trooper) adalah nama pendukung Johor Darul Ta'zim. Warna utama pendukung biasanya biru dengan syal merah dan spanduk, seperti warna seragam tim. Suporter selalu membawa drum dan bendera warna-warni besar ke stadion.
Dikenal dengan nyanyian dan permainan drum yang konstan sepanjangan pertandingan, mereka secara konsisten membangun semangat kebersamaan dan persahabatan di antara pendukung baik di kandang dan tandang.
Inter Johor Firm dibentuk untuk mendukung Johor Darul Ta'zim. Tujuan awal dari pembentukan IJF adalah untuk melindungi pendukung JDT lainnya saat pertandingan tandang. Tetapi ketika anggota kelompok tersebut semakin banyak, kelompok ini terlibat skandal hooliganisme. Pada akhir 2014, IJF secara resmi dilarang oleh presiden klub untuk memasuki pertandingan kandang maupun tandang.[16]
Rivalitas antara JDT dan Pahang bermula pada tahun 2013 setelah kekalahan 3–2 pada pertandingan debut di Liga Super Malaysia, dan kericuhan saat leg kedua semi final Piala FA Malaysia di Stadion Darul Makmur pada 28 Mei 2013.[17]
Sejak saat itu, rivalitas terus berkembang dan memanas.[18]
Dimulai pada tahun 2013, dengan kebangkitan dan kemunculan JDT sebagai salah satu kekuatan sepak bola Malaysia untuk memperebutkan gelar liga dan piala domestik lainnya, Felda United menjadi salah satu rival utama JDT. Antara 2013 dan 2016, kedua belah pihak bertemu sebanyak 12 kali, dengan JDT menang enam kali, Felda United tiga kali, dan tiga pertandingan berakhir seri.[19]
Saat musim 2016, persaingan menjadi sangat kompetitif dan intens antara kedua klub. Mereka bersaing untuk mendapatkan gelar liga. Pada minggu ke-18 (24 Agustus 2016), kedua belah pihak bertemu dengan tajuk "Top of the Table Clash" (pertandingan papan atas), dengan JDT sebagai pemuncak klasemen dan tersisa empat pertandingan lagi. Felda United bertekad untuk menghentikan JDT untuk meraih tiga gelar liga dalam tiga musim berturut-turut.[20][21][22] Bermain di kandang Felda United, JDT berhasil menang 3-2 dalam pertandingan penentuan gelar.[23]
Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.
|
|
Season | Player | Goals |
---|---|---|
2016 | Jorge Pereyra Díaz[25] | 18 |
2017 | Mohammed Ghaddar[26] | 23 |
2022 | Bergson[27] | 29 |
Posisi | Nama |
---|---|
Pemilik | Tunku Ismail Sultan Ibrahim |
Presiden | Tunku Aminah Maimunah Iskandariah |
Direktur Teknik | Alistair Edwards |
Direktur Pemasaran | Romain Biesse[28] |
Direktur Olahraga | Martin Hugo Prest[29] |
Posisi | Nama |
---|---|
Pelatih Kepala | Esteban Solari |
Asisten klitih | Leonardo Medina Arellano |
Mohd Hamzani Omar | |
Pelatih Fisik | Jorge Álvarez Álvarez |
Pelatih penjaga gawang | Orkatz Martin Egana |
Fisioterapis | Antonio Jesus Gavilán Gálvez |
Antonio Mateos Manzanera | |
Fariq Mohamed Yusof | |
Ahli Gizi | Lorena Gimeno Yague |
Media Officer | Nor Asniera Jasni |
Masseur | Mohamad Rafienudeen Ramlee |
Kitman | Jaafar Abdul Manaf |
A Aziz Hamid | |
Pengaman Tim | Farouk Yahya |
Dokter Tim | Abdul Razak Ahmad |
Koordinator Tim | Kelly Sathiraj Kalimuthu |
Analis Tim | Amar Nadzif Othman |
Kepala Pengembangan Usia | Wan Jamak Wan Hassan[30] |
Sumber: Profil tim di cms.fam.org[31]
Pelatih berdasarkan tahun (1998–sekarang)
Nama | Dari | Hingga | Gelar |
---|---|---|---|
Ron Smith | 1998 | 1999 | |
Bruce Stowell | 1999 | 2001 | Liga Perdana 2 2001 |
Raul Carrizo | 2005 | ||
Ramlan Rashid | 2005 | 2010 | |
Azuan Zain | 2011 | ||
K. Devan | 2012 | ||
Sazali Saidon | |||
Fandi Ahmad | 3 Februari 2012[32] | 30 July 2013 | |
Azmi Mohamed* | 30 July 2013[33] | 21 Agustus 2013 | |
César Ferrando | 21 Agustus 2013[34] | 25 Februari 2014 | |
Bojan Hodak | 25 Februari 2014[35] | 25 April 2015 | Liga Super Malaysia 2014 Piala Sumbangsih 2015 |
Mario Gómez | 26 April 2015 | 18 Januari 2017[36] | Liga Super Malaysia 2015 Piala AFC 2015 Piala Sumbangsih 2016 Piala FA Malaysia 2016 Liga Super Malaysia 2016 |
Benjamin Mora | 18 Januari 2017[37] | 18 Juni 2017[38] | |
Ulisses Morais | 19 Juni 2017 | 25 Februari 2018[39] | Liga Super Malaysia 2017 Piala Malaysia 2017 Piala Sumbangsih 2018 |
Raúl Longhi* | 26 Februari 2018[40] | 9 Agustus 2018 | Liga Super Malaysia 2018 |
Luciano Figueroa | 9 Agustus 2018[41] | 21 Oktober 2020[42] | Piala Sumbangsih 2019 Liga Super Malaysia 2019 Piala Malaysia 2019 Piala Sumbangsih 2020 Liga Super Malaysia 2020 |
Benjamin Mora | 21 Oktober 2020[43] | 2022 | Piala Sumbangsih 2021 2021 Piala Sumbangsih 2022 |
* Sebagai pelatih sementara
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.