Joachim von Ribbentrop

Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Joachim von Ribbentrop

Ulrich Friedrich Wilhelm Joachim von Ribbentrop (30 April 1893  16 Oktober 1946 ) adalah seorang Menteri Luar Negeri Jerman dari tahun 1938 sampai 1945. Ribbentrop dihukum mati dengan hukuman gantung karena kejahatan perang setelah Peradilan Nurnberg.

Fakta Singkat Lahir, Meninggal ...
Joachim von Ribbentrop
Thumb
Ribbentrop dengan seragam dinasnya pada 1938
LahirUlrich Friedrich Wilhelm Joachim Ribbentrop
(1893-04-30)30 April 1893
Wesel, Provinsi Rhine, Prussia, Kekaisaran Jerman
Meninggal16 Oktober 1946(1946-10-16) (umur 53)
Nuremberg, Bavaria, Jerman
Sebab meninggalEksekusi mati
Hukuman kriminalHukuman mati dengan cara digantung
Status kriminalWafat
Suami/istri
Anna Elisabeth Henkell
(m. 1920)
Anak5
AlasanKejahatan perang dan kejahatan hak asasi manusia
Kementrian Luar Negeri Jerman
Masa jabatan
4 Februari 1938  30 April 1945
FührerAdolf Hitler
IMDB: nm0902861 Discogs: 1254672
Tutup

Kehidupan pribadi

Ringkasan
Perspektif

Keluarga dan pendidikan Ribbentrop

Joachim von Ribbentrop lahir di Wesel, Rhenish Prussia pada tanggal 30 April 1893. Ayahnya, Richard Ulrich Friedrich Joachim Ribbentrop merupakan seorang perwira militer. Sedangkan ibunya bernama lengkap Johanne Sophie Hertwig.[1] Keluarga Ribbentrop sering kali kekurangan uang, karena ayahnya yang hanya dipekerjakan sebagai kasir Tentara Prusia karena berulang kali meremehkan Kaisar Wilhelm II atas tuduhan homoseksual.[2] Dari 1904-1908, Ribbentrop mengambil kursus bahasa Perancis di Lycée Fabert, Metz.[3][4] Ia lancar berbahasa Perancis dan Inggris, pekerjaan dan tempat tinggalnya pun berpindah-pindah.

Pekerjaannya di banyak negara

Ribbentrop bekerja untuk Molsons Bank di Stanley Street di Montreal, dan kemudian bergabung dengan perusahaan teknik MP dan JT Davis dalam proyek rekonstruksi Jembatan Quebec. Dia juga dipekerjakan oleh National Transcontinental Railway yang membangun jalur dari Moncton ke Winnipeg. Ribbentrop juga sembat bekerja sebagai jurnalis di New York City dan Boston namun kembali ke Jerman untuk pengobatan tuberkulosis.[5] Dia kembali ke Kanada dan mendirikan bisnis anggur di Ottawa dengan mengimpor anggur dan sampanye Jerman.

Karier politik

Menteri Luar Negeri Reich

Awalnya Adolf Hitler mengangkat Ribbentrop sebagai penasihat hubungan internasional, ia mempercayai Ribbentrop karena kedekatannya dengan tokoh-tokoh luar negeri akibat bisnis besarnya sebagai pengimpor anggur dan sampanye.[6][7] Pada tanggal 4 Februari 1938, Hitler menggantikan menteri luar negeri dengan mengangkat Ribbentrop.[8]

Masa Ribbentrop sebagai Menteri Luar Negeri dapat dibagi menjadi tiga periode. Yang pertama, dari tahun 1938 hingga 1939, ia mencoba membujuk negara-negara lain untuk menyesuaikan diri dengan Jerman untuk perang yang akan datang.[9] Yang kedua, dari 1939 hingga 1943, Ribbentrop berusaha membujuk negara-negara lain untuk ikut berperang di pihak Jerman atau setidaknya untuk mempertahankan netralitas pro-Jerman.[10][10][11]

Pada fase terakhir, dari 1943 hingga 1945, dia memiliki tugas untuk mencegah sekutu Jerman meninggalkan pihaknya. Selama tiga periode tersebut, Ribbentrop sering bertemu dengan para pemimpin dan diplomat dari Italia, Jepang, Rumania, Spanyol, Bulgaria, dan Hungaria . Selama waktu itu, Ribbentrop berseteru dengan berbagai pemimpin Nazi lainnya.[12]

Hukuman mati

Ribbentrop menjadi terdakwa kasus kemanusiaan pada peradilan Nuremberg. Pengadilan militer internasional menggugatnya atas empat tuduhan; yakni merusak perdamaian antar negara, dengan sengaja merencanakan agresi militer/perang, kejahatan dalam perang, dan kejahatan hak asasi manusia.[13] Menurut keputusan tersebut, Ribbentrop secara aktif terlibat dalam perencanaan Anschluss , serta invasi ke Cekoslowakia dan Polandia.

Pada 16 Oktober 1946, Ribbentrop menjadi orang pertama yang dijatuhi hukuman mati di Nuremberg yang digantung setelah Göring melakukan bunuh diri tepat sebelum eksekusinya dilaksanakan.[13] Ribbentrop dikawal menaiki 13 anak tangga tiang gantungan dan ditanya apakah dia punya kata-kata terakhir. Ia berkata:[14]

"Tuhan lindungi Jerman. Tuhan kasihanilah jiwaku. Keinginan terakhirku adalah agar Jerman memulihkan persatuannya dan, demi perdamaian, harus ada pengertian antara Timur dan Barat. Aku berharap perdamaian dunia. "

Ia sempat berbisik dengan pendeta penjara sesaat sebelum hukumannya dilaksanakan, "sampai jumpa" bisiknya.[15] Ia akhirnya dieksekusi dengan hukuman gantung dan menghembuskan nafas terakhirnya pada 16 Oktober 1946 di umurnya yang ke-53.[16]

Lihat pula

Referensi

Bibliografi

Pranala luar

Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.