Jeongeup

Jeongeup (정읍시) adalah sebuah kota yang terletak di provinsi Jeolla Utara, Korea Selatan.^[1] Kota Jeongeup lebih dikenal akan pemandangan musim gugur dari Gunung Naejang yang terletak dekat kota ini.^[2] Selain itu, Jeongeup merupakan tempat awal mula Revolusi Donghak yang terjadi pada tahun 1894.^[1] Revolusi Donghak adalah pemberontakan kaum petani yang terjadi di akhir masa Dinasti Joseon untuk melawan pejabat dan birokrat pemerintahan.^[1] Sebagian besar daerah yang mengelilingi Jeongeup adalah dataran rendah yang terdiri dari daerah-daerah pertanian.^[1]

Remove ads

Wilayah Jeongeup pada masa Tiga Kerajaan Korea adalah daerah kekuasaan Baekje (18 SM - 660 M).^[1] Namun begitu, hanya sedikit peninggalan sejarah dari Baekje yang tersisa.^[1] Sebagian besar situs bersejarah di Jeongeup yang masih tersisa berasal dari masa Dinasti Goryeo (918-1392) dan Dinasti Joseon (1392-1910).^[1] Peninggalan sejarah tersebut sebagian besar adalah pagoda-pagoda dan kuil-kuil Buddha.^[1] Antara lain:

Cheon-gok-sa, adalah situs kuil Buddha yang terletak di Kecamatan Deokcheon yang berasal dari zaman Dinasti Goryeo.^[1] Di situs ini terdapat pagoda batu bertingkat tujuh.^[1] Pagoda ini merupakan Harta Nasional Korea Selatan Nomor 309.^[1] Corak pagoda ini diukir dengan pola bunga teratai.^[1]
Pagoda di Desa Unseon, Kecamatan Yeongwon, juga merupakan Harta Nasional Korea Selatan.^[1] Pagoda ini diperkirakan didirikan pada masa Goryeo, tetapi arsitekturnya dipengaruhi seni Baekje.^[1]
Patung Buddha di Desa Bohwa, merupakan harta nasional. Patung ini diukir dari masa Baekje.^[1]
Chungnyeolsa atau Kuil Chungnyeol adalah sebuah kuil yang didirikan di puncak Gunung Gumi sebagai kuil memorial pahlawan Korea, Yi Sun-shin.^[3]