Remove ads
kampanye militer tahun 1592-1598 melawan Joseon oleh Toyotomi Hideyoshi yang dikalahkan dengan bala bantuan oleh Kaisar Wanli dari Ming Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Invasi Korea oleh Jepang tahun 1592-1598 atau Perang Imjin melibatkan dua invasi berbeda tetapi saling berkaitan: invasi awal pada 1592 yang disebut Gangguan Imjin, gencatan senjata singkat pada 1596, dan invasi kedua pada 1597 yang disebut Perang Chongyu. Konflik berakhir pada tahun 1598, saat Jepang menarik kembali pasukan mereka[23][24] dari Semenanjung Korea setelah mengalami kebuntuan perang[25] di provinsi pesisir selatan Korea.[26]
Invasi Korea oleh Jepang | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Pendaratan pasukan Jepang di Busan | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Joseon Ming | Jepang | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Pemimpin politik Inspektur Ming, Jenderal, Komandan Lapangan |
Pemimpin politik Ishida Mitsunari | ||||||
Kekuatan | |||||||
Joseon: 192.000 Joseon[4] |
Rezim Toyotomi: | ||||||
Korban | |||||||
Joseon: 1.000.000+
kematian sipil dan militer[4] (termasuk 260.000+ tentara tewas atau terluka) |
Rezim Toyotomi: 100.000+[4] |
Invasi Korea oleh Jepang (1592–1598) | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Nama Tionghoa | |||||||||||
Hanzi tradisional: | 萬曆朝鮮之役 | ||||||||||
Hanzi sederhana: | 万历朝鲜之役 | ||||||||||
| |||||||||||
Nama Jepang | |||||||||||
Kanji: | 文禄の役 (1592-1593) 慶長の役 (1597-1598) | ||||||||||
Hiragana: | ぶんろくのえき けいちょうのえき | ||||||||||
|
Invasi ini dilancarkan oleh Toyotomi Hideyoshi dengan tujuan menaklukkan Semenanjung Korea dan Tiongkok, yang masing-masing dikuasai oleh Joseon dan oleh Ming. Jepang dengan cepat berhasil menduduki sebagian besar Semenanjung Korea, tetapi kontribusi bala bantuan oleh Ming,[27][28][29] serta gangguan pada armada penyedia kebutuhan Jepang di sepanjang pantai barat dan selatan oleh Angkatan Laut Joseon [30][31][32][33][34] memaksa penarikan kembali pasukan Jepang dari Pyongyang dan provinsi utara ke selatan, di Busan dan daerah selatan di dekatnya. Setelah itu, perang gerilya melawan Jepang dengan milisi sipil Joseon[35] dan kesulitan pasokan kebutuhan menghambat kedua belah pihak, baik Jepang maupun pasukan gabungan Ming dan Joseon yang tidak dapat melakukan serangan yang berhasil baik atau mendapatkan wilayah tambahan, mengakibatkan kebuntuan militer. Fase pertama invasi berlangsung dari tahun 1592 hingga tahun 1596, dan diikuti oleh negosiasi damai yang pada akhirnya gagal antara Jepang dan Ming antara tahun 1596 dan tahun 1597.
Pada tahun 1597, Jepang memperbarui serangannya dengan menyerbu Korea untuk kedua kalinya. Pola invasi kedua mencerminkan sebagian besar dari pola invasi pertama. Jepang memiliki keberhasilan awal di darat, merebut beberapa kota dan benteng, tetapi berujung dihentikan dan dipaksa untuk mundur ke wilayah pesisir selatan semenanjung. Namun, pasukan Ming dan Joseon yang terus menyerang tidak dapat mengusir Jepang dari benteng mereka yang tersisa dan posisi-posisi yang telah bersarang di daerah pantai selatan,[36][37][38] di mana kedua belah pihak kembali terkunci dalam kebuntuan militer selama sepuluh bulan.
Dengan kematian Hideyoshi pada tahun 1598, serangan terbatas di darat dan mengalami gangguan pasokan logistik angkatan laut Joseon, pasukan Jepang di Korea diperintahkan untuk mundur kembali ke Jepang oleh Dewan Lima Tetua yang baru memerintah. Negosiasi damai akhirnya tercapai antara kedua pihak dan berlanjut selama beberapa tahun, yang pada akhirnya menghasilkan normalisasi hubungan.[39]
Di Korea, invasi pertama (1592-1593) dalam bahasa Jepang disebut Imjin yang berarti Gangguan dan menjadi tahun Imjin dalam siklus Ganzhi. Invasi kedua (1597-1598) disebut "Perang Kedua Jeong-yu" (丁酉). Secara umum, invasi disebut sebagai Perang Imjin.
Di Tiongkok, perang ini disebut Kampanye Wanli yang merujuk pada masa Kaisar Wanli yang memerintah Tiongkok pada masa itu. Atau juga disebut "Perang Renchen untuk Mempertahankan Bangsa" (壬辰 衛國 戰爭), di mana "renchen" (壬辰) adalah Imjin yang dibaca dalam bahasa Tionghoa.
Di Jepang, perang ini disebut "Bunroku no eki" (文 禄 の 役). Bunroku mengacu pada nama era Jepang yang dipimpin Kaisar Go-Yōzei dari tahun 1592 hingga 1596. Invasi kedua (1597-1598) disebut "Keichō no eki" (慶 長 の 役). Di zaman Edo (abad 17-19), perang ini disebut "Kara iri" (唐 入 り) yang berarti "masuk ke Tiongkok" karena tujuan utama Jepang saat memulai invasi adalah penaklukan dinasti Ming Tiongkok. Meskipun pada kenyataannya, konflik tersebut sebagian besar terbatas di area Semenanjung Korea, pasukan Toyotomi Hideyoshi mengubah tujuan tersebut selama operasi perang.
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.