Loading AI tools
kelompok etnis Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Orang India di Myanmar (bahasa Burma: ကုလားလူမျိုး; MLCTS: ku. la: lu myui:) adalah sebuah kelompok orang yang berasal dari India yang tinggal di Myanmar. Sementara orang India telah tinggal di Burma selama berabad-abad, sebagian besar leluhur komunitas India Burma saat ini beremigrasi ke Myanmar dari awal pemerintahan Inggris pada pertengahan abad ke-19 sampai pemisahan Burma Britania dari India Britania pada tahun 1937. Selama masa penjajahan Inggris, etnis India merupakan tulang punggung pemerintah dan ekonomi dengan menjadi tentara, pegawai negeri, pedagang, dan rentenir. Serangkaian kerusuhan anti-India yang dimulai pada tahun 1930 dan emigrasi massal selama pendudukan Jepang di Myanmar diikuti dengan pengusiran paksa tahun 1962 mengakibatkan peran etnis India jauh berkurang di Myanmar.
Daerah dengan populasi signifikan | |
---|---|
Yangon, Mandalay, Mawlamyine, Bago | |
Bahasa | |
Burma, Tamil, Odia, Chichewa, Kannada, Telugu, Bengali, Malayalam, Urdu, Gujarat, Hindi, Punjab | |
Agama | |
Hinduisme, Islam, Kristiani, Sikhisme, Buddhisme | |
Kelompok etnik terkait | |
Orang India bukan penduduk dan orang yang berasal dari India |
Etnis India saat ini mencapai sekitar 2% (sekitar 950.000) dari penduduk Myanmar dan sebagian besar terkonsentrasi di dua kota besar (Yangon dan Mandalay) dan kota-kota kolonial tua (Pyin U Lwin dan Kalaw). Mereka sebagian besar dilarang dari layanan sipil dan militer dan tersingkir dengan diberi label sebagai 'orang asing' dan 'bukan warga negara' Myanmar. Di antara orang India Myanmar yang terkenal adalah S. N. Goenka, seorang praktisi dan guru meditasi vipassanā terkemuka dan Helen, seorang aktris film terkenal Bollywood yang juga merupakan keturunan orang Anglo-Burma.
Istilah "orang India Myanmar" mengacu kepada berbagai kelompok etnis dari India, terutama dari negara-negara Asia Selatan saat ini seperti Bangladesh, India dan juga Pakistan. India memiliki sejarah panjang di Myanmar dengan lebih dari 2000 tahun keterlibatan aktif dalam politik, agama, budaya, seni, dan masakan. Di Burma, mereka sering disebut sebagai ka-la atau ka-Laar (sebuah istilah yang umumnya digunakan untuk orang asing berkulit gelap dari India, Afrika, dan barat), sebuah istilah yang dianggap menghina atau Kala Lumyo. Asak katanya diyakini ku la, yang berarti antara "menyeberangi (Teluk Benggala)" atau "orang", tergantung pada caranya diucapkan.[1] Sebuah penjelasan lain adalah bahwa kata ini berasal dari "Ku lar", yang berarti orang-orang yang mematuhi sistem kasta.[2]
Mayoritas orang India tiba di Myanmar ketika Myanmar merupakan bagian dari India Britania. Dimulai dengan aneksasi Tenasserim dan Myanmar Barat setelah Perang Anglo-Burma Pertama, terjadi arus deras kepindahan orang India ke Myanmar sebagai pegawai negeri sipil, insinyur, pilot sungai, tentara, buruh kontrak, dan pedagang.[1] Setelah aneksasi Myanmar Atas pada tahun 1885, banyak proyek infrastruktur yang dimulai oleh pemerintah kolonial Inggris dan peningkatan penanaman padi di daerah delta menyebabkan sebuah ledakan ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya di Myanmar yang menarik banyak orang India, terutama dari India selatan, ke daerah Delta Irrawaddy.[3]
Setelah Perang Dunia I, sentimen anti-India mulai muncul[4] untuk sejumlah alasan. Jumlah etnis India tumbuh dengan pesat (hampir separuh penduduk Yangon adalah orang India menjelang Perang Dunia II[5]). Orang India memainkan peran penting dalam pemerintahan Inggris dan menjadi incaran nasionalis Myanmar.[1] Kebencian rasial terhadap orang India juga dikarenakan warna kulit dan penampilan mereka.[6]
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.