Gusti adalah gelar kebangsawanan yang umumnya dimiliki oleh kerajaan-kerajaan di Indonesia yang mendapat pengaruh dari kerajaan-kerajaan (Bahasa Jawa: Keraton) di Pulau Jawa. Arti dari kata "Gusti" itu sendiri adalah "Tuan" atau "Tuan Putri". Sampai saat ini, gelar Gusti masih dipakai oleh keturunan bangsawan di berbagai daerah Indonesia, contohnya di Bali, Yogyakarta, Surakarta, Banjarmasin, Kotawaringin Barat, Landak dan lain-lain.
Banyak tokoh-tokoh bangsawan yang menyandang gelar Gusti pada nama mereka, merupakan tokoh-tokoh yang aktif berperan dalam kebudayaan dan menjunjung semangat nasionalisme di Indonesia. Nama-nama mereka antara lain:
- Hamengkubuwono X, raja Kesultanan Yogyakarta dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta
- Pakubuwono XII, raja Kesunanan Surakarta, raja pertama yang bergabung ke Republik Indonesia
- Mangkunagara VIII, adipati Mangkunegaran dari tahun 1944-1987
- Pakubuwono X, raja terbesar Kesunanan Surakarta, Pahlawan Nasional
- I Gusti Ngurah Rai, pahlawan Indonesia dari Badung, Bali
- I Gusti Ketut Jelantik, pahlawan Indonesia dari Karangasem, Bali
- Anak Agung Pandji Tisna, sastrawan, perintis pariwisata Bali Utara, raja sejak tahun 1944 mengundurkan diri tahun 1947 dari Buleleng, Bali
- Putu Wijaya, sastrawan, dramawan dan penulis skenario dari Tabanan, Bali
- Gusti Iskandar Sukma Alamsyah, anggota DPD dari Kalsel
- Gusti Inu Kartapati, nama semasa kecil Pangeran Antasari, pahlawan nasional Indonesia
- Gusti Andarun, nama semasa kecil Pangeran Hidayatullah II dari Banjar, penerima Bintang Mahaputra Utama
- Gusti Khairul Saleh, bergelar Sultan Haji Khairul Saleh Al-Mu'tashim Billah, anggota DPR wakil PAN Kalsel
- Gusti Muhammad Hatta
- Gusti Hasan Aman
- Gusti Farid Hasan Aman
- Gusti Nurpansyah
- Gusti Hendy
- Gusti Jamhar Akbar
- Gusti Mayur
- Gusti Rusdi Effendi
- Gusti Sandria
- Gusti Bintang
- Gusti Suriansyah, nama Pangeran Landak (raja Landak), Kalbar
- Gusti Barmawi, pemimpin pemberontakan rodi tahun 1927 di Kelua, Tabalong, Kalimantan Selatan
- Puteri Gunung Ledang adalah sebuah film legenda Melayu yang dirilis di Malaysia tahun 2004. Sang putri adalah Gusti Ayu Raden Adeng dari Majapahit yang melarikan diri ke Gunung Ledang, Johor, Malaysia.