Remove ads
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Gua Hira adalah tempat Nabi Islam Muhammad menerima wahyu dari Tuhan yang pertama kalinya melalui malaikat Jibril. Gua tersebut sebagai tempat Muhammad menyendiri dari masyarakat Arab yang pada saat itu masih mempraktikan agama Politeis Arab.
Gua Hira terletak di negara Arab Saudi. Letaknya pada tebing menanjak yang agak curam walau tidak terlalu tinggi, oleh karena itu untuk menuju gua itu setiap orang harus memiliki fisik yang kuat.
Pada tanggal 17 Ramadhan yang bersamaan dengan 6 Agustus 610 Masehi menurut Ibnu Sa‘ad dalam Al-Thabaqat Al-Kubra, Nabi Muhammad SAW. menerima wahyu pertama di Gua Hira, yang terletak di Gunung Jabal Nur. Saat itulah, Muhammad secara resmi diangkat sebagai Nabi dan Rasul. Saat peristiwa tersebut, usianya sekitar 40 tahun 6 bulan 8 hari menurut kalender Qamariyah atau 39 tahun 3 bulan 8 hari menurut almanak Syamsiyah. Meskipun tidak membahas proses pengangkatannya, kita akan mengulas tempat di mana beliau mendapatkan wahyu, yaitu Gua Hira.[1]
Bagi sebagian umat Muslim, ibadah haji bukan hanya serangkaian prosesi atau ritual syariat, tetapi juga merupakan perjalanan wisata religius yang melibatkan ziarah. Salah satu tujuan ziarah yang paling diminati oleh para jamaah haji dan mereka yang berumrah adalah Gua Hira, terletak di Jabal Nur (Gunung Cahaya). Jabal Nur terletak sekitar enam kilometer ke utara Masjidil Haram. Di sekitar lima meter dari puncak gunung, terdapat sebuah lubang kecil yang dikenal sebagai Gua Hira, tempat Nabi Muhammad SAW. menerima wahyu pertamanya.[1]
Puncak Jabal Nur memiliki ketinggian sekitar dua ratus meter, dikelilingi oleh gunung, batu-batu bukit, dan jurang. Gua Hira terletak di belakang dua batu raksasa yang sempit dan dalam, dengan lubang kecil di bagian ujung kanan yang memungkinkan pandangan ke arah Makkah. Menuju puncak gunung memerlukan waktu lebih dari satu jam dengan medan sulit dan tanpa tangga. Tangga baru muncul tiga perempat perjalanan, dengan medan yang lebih ringan mendekati puncak.[1]
Pintu Gua Hira memiliki tulisan Ghor Hira dengan cat warna merah, di atasnya terdapat dua ayat pertama Surat Al-Alaq dengan cat warna hijau. Gua Hira berukuran sekitar tiga meter panjang, satu setengah meter lebar, dan dua meter tinggi. Luasnya hanya cukup untuk shalat dua orang. Di bagian kanan gua terdapat teras batu untuk shalat dalam keadaan duduk.[1]
Gua Hira dianggap sebagai tempat yang ideal bagi Nabi Muhammad untuk bertahannuts. Suasana tenang di sana jauh dari keramaian kota Makkah menjadi pertimbangan penting bagi beliau. Muhammad telah membicarakan pilihan ini dengan istrinya, Khadijah binti Khuwailid. Khadijah bahkan beberapa kali mengunjungi Gua Hira pada malam hari, menempuh medan yang sulit untuk melihat suaminya. Bahkan dalam sebuah sumber dikatakan Gua Hira menjadi masjid pertama bagi Nabi Muhammad SAW. sebelum menerima wahyu. Maka dari itu, Gua Hira menjadi jejak sejarah yang cukup vital bagi umat Islam di seluruh dunia, mengingat sejarah Islam yang melekat pada objek sejarah tersebut.[1]
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.