Loading AI tools
Grand Prix Formula Satu Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Grand Prix Arab Saudi (dalam bahasa bahasa Arab: جائزة السعودية الكبرى) adalah sebuah balapan Formula Satu yang ddigelar untuk yang pertama kalinya pada tahun 2021. Grand Prix ini pertama kali digelar di Sirkuit Corniche Jeddah. Balapan ini menjadi balapan malam yang kelima di dalam kalender Formula Satu setelah Grand Prix Bahrain, Qatar, Sakhir, dan Singapura.[1]
Sirkuit Corniche Jeddah (2021–sekarang) | |
Informasi lomba | |
---|---|
Jumlah gelaran | 4 |
Pertama digelar | 2021 |
Terbanyak menang (pembalap) | Max Verstappen (2) |
Terbanyak menang (konstruktor) | Red Bull Racing (3) |
Panjang sirkuit | 6.174 km (3.836 mi) |
Jarak tempuh | 308.450 km (191.662 mi) |
Lap | 50 |
Balapan terakhir (2024) | |
Pole position | |
| |
Podium | |
| |
Lap tercepat | |
|
Di bulan Agustus 2019, sebuah kompleks olahraga bermotor permanen yang direncanakan di kota Qiddiya dipublikasikan. Proyek ini merupakan proyek Test and Training International, sebuah konsultan olahraga bermotor yang dikepalai oleh mantan pembalap Formula Satu, yaitu Alexander Wurz, dengan tujuan untuk membuat sirkuit kelas dunia yang dapat menggelar semua balapan kategori FIA sampai ajang Formula Satu.[2] Di bulan Januari 2020, rencana untuk membangun sebuah trek di Qiddiya dikonfirmasi secara resmi di sebuah acara, di mana desainer trek Wurz, hadir bersama dengan pembalap Formula Satu yang diberikan kesempatan untuk mengendarai trek tersebut di sebuah simulator.[3] Di acara tersebut, dikonfirmasi bahwa sirkuit tersebut akan didesain untuk memenuhi standar FIA dan FIM kelas 1. Di waktu itu, pihak Formula Satu menolak untuk mengomentari kemungkinan adanya balapan.[4]
Grand Prix Arab Saudi ini pertama kali muncul di dalam draf pertama kalender sementara Formula Satu musim 2021, yang ditunjukkan ke tim-tim di sebuah pertemuan Komisi Formula Satu, yang digelar di bulan Oktober 2020.[5][6] Di kalender tersebut, semua balapan di kalender 2020 muncul, dengan tambahan Arab Saudi.[6] Di bulan November 2020, diumumkan secara resmi bahwa kota Jeddah akan menggelar balapan perdana Grand Prix Arab Saudi, dengan kolaborasi Federasi Sepeda Motor dan Otomotif Saudi,[7] dan Sirkuit Corniche Jeddah akan terletak di sepanjang bibir pantai Laut Merah.[8]
Pada bulan Oktober 2022, menteri olahraga Arab Saudi, yaitu Abdulaziz bin Turki Al Saud, menyatakan minatnya agar Jeddah dan Qiddiya menjadi tuan rumah balapan Formula Satu tahunan atau Grand Prix Arab Saudi untuk bergantian di antara dua tempat, setelah trek Qiddiya dibuka secara resmi.[9]
Pada bulan Januari 2023, dilaporkan bahwa penyelenggara balapan memperkirakan Grand Prix Arab Saudi akan diadakan di Jeddah hingga musim 2027, sementara pengerjaan di trek Qiddiya terus berlanjut, di mana setelah itu, sirkuit Jeddah masih dapat digunakan untuk balapan F1 Arab Saudi terpisah bersama dengan Qiddiya.[10][11]
Balapan ini menerima kritik dari Amnesty International terkait dengan hak asasi manusia di Arab Saudi. Human Rights Watch juga mengutuk keputusan untuk menggelar balapan di negara ini dengan berargumen “Adalah bagian dari sebuah strategi sinis untuk mengalihkan perhatian dari pelanggaran HAM Arab Saudi." Formula Satu merespon dengan mengatakan bahwa "[Formula Satu sudah] membuat sikap kami tentang HAM dan isu-isu lain jelas ke semua partner dan negara-negara penyelenggara kami yang menghormati hak asasi manusia dengan cara perlombaan diselenggarakan dan dibawa." dan bahwa "[Formula Satu sudah] bekerja keras untuk menjadi sebuah tenaga positif dimanapun lomba diselenggarakan, termasuk manfaat ekonomi, sosial, dan budaya."[12][13] Pada Februari 2021, 45 organisasi HAM meminta Lewis Hamilton untuk memboikot Grand Prix ini dengan menyebut peran Saudi Arabia dalam Perang Saudara Yaman, penahanan aktivis hak asasi perempuan, dan pembunuhan Jamal Khashoggi.[14][15] Saudi Arabia membantah tuduhan bahwa Grand Prix Arab Saudi ini digunakan untuk sportswashing, dengan mengatakan bahwa balapan tersebut adalah bagian dari sebuah proses memperkenalkan Arab Saudi ke dunia luar.[16]
Setelah koalisi Militer Saudi berhasil mencegat misil di Diriyah saat EPrix Diriyah 2021, banyak yang mempertanyakan kemungkinan adanya balapan ini.[17][18] Formula Satu kemudian menyatakan bahwa mereka tidak akan pernah ke daerah dengan risiko keamanan tinggi, setelah sebelumnya menyatakan bahwa mereka "percaya bahwa pemerintah Saudi dan badan-badannya mempunyai baik teknologi maupun kemampuan untuk menjamin keamanan dan keselamatan."[19]
Menyusul intersepsi rudal di Diriyah selama ePrix Diriyah 2021, muncul pertanyaan tentang kelangsungan acara tersebut.[20][21] Pihak Formula Satu kemudian menyatakan bahwa mereka tidak akan pernah pergi ke area dengan risiko keamanan yang tinggi, meskipun mereka juga menyatakan bahwa mereka "sangat yakin bahwa pemerintah Saudi dan lembaganya memiliki teknologi dan kemampuan untuk memastikan keselamatan dan keamanan ini".[22] Selama balapan 2021, Lewis Hamilton mengenakan helm berwarna pelangi, menunjukkan dukungannya untuk komunitas LGBT, dan menunjukkan bahwa dia ingin agar aturan tentang orang-orang di komunitas LGBT diubah di Arab Saudi. Dia juga mengenakan helm ini di balapan sebelumnya dan berikutnya.
Grand Prix Arab Saudi 2022 dipengaruhi oleh Perang yang dipimpin oleh Saudi di Yaman. Pemberontak Houthi Yaman melakukan serangan rudal ke depot minyak Aramco (sekitar 16 kilometer (10 mi) dari sirkuit), menyebabkan terjadinya ledakan, selama berlangsungnya sesi latihan bebasyang pertama dari dua sesi latihan bebas. Insiden tersebut menyoroti risiko balapan, dengan pembalap, seperti Lewis Hamilton, meningkatkan kekhawatiran atas keselamatan acara tersebut. Setelah berdiskusi selama beberapa jam, akhirnya tercapai kesepakatan untuk menggelar acara tersebut.[23] Selain serangan itu, ada pertanyaan serius selama bertahun-tahun tentang pelanggaran hak asasi manusia di Arab Saudi. Rezim otoritatif dikritik karena terus menindas para pembangkang, terutama mengingat eksekusi massal 81 orang, dua minggu sebelum balapan.[24]
Disebut sebagai 'sirkuit jalan raya yang tercepat' di dalam kalender Formula Satu, dengan mobil Formula Satu yang melaju rata-rata sekitar 250 km/h (160 mph), sirkuit ini merupakan sirkuit yang terpanjang kedua di kalender Formula Satu setelah Sirkuit Spa-Francorchamps di negara Belgia.[25][26] Sirkuit ini terletak di Corniche Jeddah, berbatasan dengan Laut Merah. Sirkuit ini dirancang oleh Carsten Tilke, yang merupakan putra dari seorang perancang sirkuit yang terkenal, yaitu Hermann Tilke.[27][28]
Di Formula Satu, balapan dan kualifikasi Grand Prix Arab Saudi diadakan pada malam hari, di bawah lampu yang suhunya jauh lebih dingin daripada siang hari. Balapan Formula 2 diadakan pada siang hari, dan dua dari tiga sesi latihan Formula Satu diadakan pada siang hari dan suhu lintasan yang tinggi.
Pembalap dalam cetak tebal berkompetisi di kejuaraan Formula Satu pada musim ini.
Jumlah kemenangan | Pembalap | Tahun menang |
---|---|---|
2 | Max Verstappen | 2022, 2024 |
Sumber:[29] |
Tim dalam cetak tebal berkompetisi di kejuaraan Formula Satu pada musim ini.
Jumlah kemenangan | Konstruktor | Tahun menang | |
---|---|---|---|
3 | Red Bull Racing | 2022, 2023, 2024 | |
Sumber:[30] |
Manufaktur dalam cetak tebal berkompetisi di kejuaraan Formula Satu pada musim ini.
Semua Grand Prix Arab Saudi diadakan di Sirkuit Corniche Jeddah.
Tahun | Pembalap | Konstruktor | Laporan |
---|---|---|---|
2021 | Lewis Hamilton | Mercedes | Laporan |
2022 | Max Verstappen | Red Bull Racing-RBPT | Laporan |
2023 | Sergio Pérez | Red Bull Racing-Honda RBPT | Laporan |
2024 | Max Verstappen | Red Bull Racing-Honda RBPT | Laporan |
Sumber:[31] |
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.