Loading AI tools
gereja di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Katedral Medan yang bernama resmi Gereja Katedral Santa Perawan Maria yang Dikandung Tanpa Noda adalah sebuah gereja katedral Katolik yang terletak di kota Medan, Sumatera Utara. Katedral ini merupakan pusat dan takhta kedudukan bagi Keuskupan Agung Medan.
Katedral Medan | |
---|---|
Gereja Katedral Santa Perawan Maria yang Dikandung Tanpa Noda di Medan | |
Koordinat: 3°35′3.14639″N 98°40′52.83854″E | |
Lokasi | Jl. Pemuda 1, Aur, Medan Maimun, Kota Medan, Sumatera Utara |
Negara | Indonesia |
Denominasi | Gereja Katolik Roma |
Situs web | http://parokikatedralmedan.com/ |
Sejarah | |
Dedikasi | Santa Perawan Maria yang Dikandung Tanpa Noda |
Arsitektur | |
Status | Katedral, gereja paroki |
Status fungsional | Aktif |
Tipe arsitektur | Gereja |
Administrasi | |
Paroki | Katedral |
Dekenat | Medan Katedral |
Keuskupan Agung | Medan |
Klerus | |
Uskup Agung | Kornelius Sipayung, O.F.M. Cap. |
Imam yang bertugas | R.D. Sesarius Petrus Mau, Pr |
Pastor | R.D. Manuntun Marihot Simanjuntak R.D. Frietz R. Tambunan R.D. Benno Ola Tage[1] |
Pada awal berdirinya tahun 1879, Gereja Katedral Medan adalah sebuah gubuk beratap daun rumbia dan ijuk tempat beribadat puluhan umat Katolik (yang mayoritas suku India-Tamil dan Belanda) di Jl Pemuda No 1 (dulu disebut dan dikenal sebagai Jl Istana). Melihat perkembangan jumlah umat yang pada tahun 1884 sudah berjumlah 193 orang, maka sejak tahun itu sudah dipikirkan bagaimana memperbaiki dan memperbesar gubuk beratap daun rumbia dan ijuk tersebut. Barulah pada tahun 1905, ketika umat Katolik sudah berjumlah 1200 orang, pembangunan Gereja yang sekarang ini mulai dilaksanakan. Pembangunan gereja pada tahun 1905 tersebut diprakarsai dan dilaksanakan oleh para Pastor Ordo Jesuit yang bekerja di Medan. Gereja Katedral ini pada waktu itu dibangun dengan dinding batu, beratap seng dan sebagian masih beratap daun rumbia dan ijuk serta diresmikan pada bulan Nopember tahun itu juga.
Mulai 30 Januari 1928, Gereja diperluas dengan menambah bagian panti imam, ruang pengakuan dosa serta dengan pelataran depan dan menara. Perluasan dan pembangunan permanent pada tahun 1928 tersebut dirancang oleh arsitek asal Belanda bernama Mr. Han Groenewegen dan dilaksanakan oleh Mr. Langereis. Hasil dari rancangan arsitek dan pelaksanakan tersebut yang dapat dilihat saat ini, yang menjadikan Gereja Katedral di Jl Pemuda No 1 Medan (dikenal dengan sebutan Gereja Katedral) sebagai salah satu bangunan tua bersejarah dan bernilai arsitek yang tinggi di kota Medan ini.
Ada satu bangunan tua lain di sisi kanan dari Gereja Katedral. Bangunan tersebut adalah rumah tempat tinggal para pastor yang biasa dikenal dengan sebutan pastoran. Pastoran Katedral dibangun pada tahun 1906 berdinding kayu dan juga beratap rumbia dan ijuk. Barulah dalam masa selama tahun 1964 – 1965 bangunan pastoran tersebut diganti dengan gedung permanen.
Tahun 1905 gedung gereja dibangun oleh para pater Jesuit; tanggal 3 Juli 1912 Pater Fischer S.J. meninggalkan pastoran ini setelah menyerahkan reksa Pastoral kepada Kapusin pertama.
Tanggal 30 Jan 1928 gereja diperluas 6 m (panti imamat) dengan Kapel permandian dan tempat pengakuan serta dengan latar depan & menara, yang dirancang oleh arsitek Han Groenewegen dan dilaksanakan oleh Langereis.
Pastor-pastor yang pernah bertugas di Paroki Katedral Medan
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.