Remove ads
gereja di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Gereja Katedral Bogor adalah sebuah gereja katedral Katolik untuk Keuskupan Bogor, dengan nama resmi Gereja Beatae Mariae Virginis (Santa Perawan Maria).[1] Beralamat di Jalan Kapten Muslihat Nomor 22, Bogor.
Katedral Bogor | |
---|---|
Gereja Katedral Santa Perawan Maria | |
Koordinat: 6°35′48.948″S 106°47′35.484″E | |
Lokasi | Jalan Kapten Muslihat Nomor 22, Bogor. 16122 |
Negara | Indonesia |
Denominasi | Gereja Katolik Roma |
Situs web | www |
Arsitektur | |
Status | Katedral, Paroki |
Status fungsional | Aktif |
Tipe arsitektur | Gereja |
Gaya | Neo-Gotik |
Administrasi | |
Paroki | Katedral |
Keuskupan | Bogor |
Klerus | |
Uskup | Paskalis Bruno Syukur, O.F.M. |
Imam yang bertugas | R.D. Paulus Haruna |
Awalnya merupakan sebuah gereja Paroki Bogor yang termasuk dalam wilayah Prefektur Apostolik Sukabumi. Bersamaan dengan berubahnya status Prefektur Apostolik Sukabumi menjadi Keuskupan dengan nama Keuskupan Bogor. Gereja Paroki Bogor kemudian dijadikan sebagai Gereja Katedral Keuskupan Bogor.
Awal sejarah berdirinya Gereja Katedral Bogor berkaitan dengan peranan dua tokoh perintis umat kota Bogor, yaitu Mgr. Adam Carel Claessens dan R.D. M.Y.D. Claessens.
Pada tahun 1881, Mgr. Claessens membeli sebuah rumah dengan pekarangan yang cukup luas (sekarang meliputi kompleks Gereja, Pastoran, seminari, sekolah, dan Bruderan Budi Mulia). Semula tempat itu digunakan sebagai tempat peristirahatan dan penyelenggaraan Misa Kudus para tamu dari Jakarta. Namun, dengan dimilikinya rumah tersebut, juga menjadi awal umat Katolik memisahkan diri dari penggunaan Gereja Simultan/ekumene sebelumnya. Pada tahun itu pula, R.D. M.Y.D. Claessens mulai menetap di Bogor.
Pada tahun 1886 MYD. Claessen memulai karya pastoralnya untuk mendirikan Panti Asuhan untuk anak-anak. Saat itu bangunan rumah Panti Asuhan tersebut baru bisa menampung 6 orang anak. Usaha pastoral itu kemudian di kembangkan hingga menjadi Yayasan Vincentius pada tahun 1887, sehingga pada tahun 1888 mendapat pengakuan dari Pemerintah Hindia Belanda.
Pada tahun 1889 Pemerintah Hindia Belanda secara resmi mengakui dan menyatakan bahwa Bogor menjadi Stasi misi tetap Batavia. Tahun 1896 (setahun setelah Mgr. AC. Claessen meninggal), MYD. Claessens mulai membangun sebuah gedung Gereja yang megah di atas tanah yang didiaminya. Gereja itu yang hingga sekarang kita kenal dengan Gereja Katedral.
Pada tahun 1907 Pastor MYD. Claessens kembali ke Belanda setelah selama 30 tahun dia berkarya di Bogor Jawa Barat, 27 tahun kemudian, tepatnya tahun 1934, dia meninggal dalam usia 82 tahun. Semenjak kepergian Pastor Claessens, stasi misi tetap Bogor ditangani oleh Pastor Anton Pieter Franz van Velsen, S.J. Pada tahun 1924, Pastor Antonius Van Velsen diangkat menjadi Vikaris Apostolik Batavia, sehingga Bogor yang saat itu sudah menjadi Paroki diserahkan kepada Pastor OFM Conventual.
Pada bulan November tahun 1957 Paroki Bogor dipisahkan dengan Vikariat Apostolik Batavia dan digabungkan dengan Prefektur Apostolik Sukabumi.
Pada tahun 1961, Prefektur Apostolik Sukabumi ditingkatkan statusnya menjadi Keuskupan dengan nama Keuskupan Bogor. Gereja Paroki Bogor kemudian menjadi Gereja Katedral Keuskupan Bogor. Dengan demikian, Paroki Bogor namanya berubah menjadi Paroki Katedral Bogor.
Terdapat beberapa kapel yang ada di dalam wilayah Paroki Katedral Bogor.
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.