Galesong Utara, Takalar
kecamatan di Takalar, Sulawesi Selatan Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
kecamatan di Takalar, Sulawesi Selatan Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Galesong Utara (Makassar: ᨁᨒᨙᨔᨚ ᨕᨗᨓᨑ, translit. Galesong Iwaraʼ) adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Takalar. Luas wilayah adalah 15,11 km2 yang terbagi menjadi 9 desa dan 1 kelurahan. Kecamatan Galesong Utara memiliki kawasan lahan terbangun yang dipengaruhi oleh kawasan bisnis dan pariwisata terpadu Kota Makassar. Pada tahun 2016, jumlah penduduk Kecamatan Galesong Utara berjumlah 39.228 jiwa. Risiko bencana yang tertinggi di Kecamatan Galesong utara adalah abrasi pantai.
Bagian ini memerlukan pemutakhiran informasi. |
Galesong Utara | |||||
---|---|---|---|---|---|
Koordinat: 5.260918982599133°S 119.3843851493005°E | |||||
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Sulawesi Selatan | ||||
Kabupaten | Takalar | ||||
Kode pos | 92255 | ||||
Kode Kemendagri | 73.05.06 | ||||
Kode BPS | 7305060 | ||||
Desa/kelurahan | 13 desa 1 kelurahan | ||||
|
Wilayah Kecamatan Galesong Utara terletak di pesisir barat Kabupaten Takalar.[1] Luas wilayah Kecamatan Galesong Utara adalah 15,11 km2. Luas tersebut sama dengan 2,67% dari luas Kabupaten Takalar. Jarak Kecamatan Galesong Utara ke ibu kota Kabupaten Takalar sekitar 27 km. Ibu kota Kecamatan Galesong Utara terletak di Kelurahan Bontolebang. Wilayah Kecamatan Galesong Utara seluas 21,75 Ha merupakan kawasan pesisir yang berbatasan langsung dengan Kota Makassar.[2]
Bagian ini memerlukan pemutakhiran informasi. |
Kecamatan Galesong Utara terbagi menjadi 9 desa dan 1 kelurahan. Wilayah bagian utara dari Kecamatan Galesong Utara berbatasan dengan Kota Makassar. Kecamatan Galesong Utara di bagian selatan berbatasan dengan Kecamatan Galesong. Di bagian timur, Kecamatan Galesong Utara berbatasan dengan Kabupaten Gowa. Sementara di bagian barat, Kecamatan Galesong Utara berbatasan dengan Selat Makassar.[3]
Bagian ini memerlukan pemutakhiran informasi. |
Kesembilan desa di Kecamatan Galesong Utara yaitu:[4]
Bagian ini memerlukan pemutakhiran informasi. |
Wilayah di Desa Aeng Towa berasal dari pemekaran wailayah Desa Pakkabba. Desa Pakkabba memiliki lima dusun yang dua di antaranya membentuk Desa Aeng Towa, yaitu Dusun Sanggebongga dan Dusun Aeng Towa.[5]
Desa Aeng Batu-Batu memiliki wilayah yang memanjang dari utara ke selatan. Wilayah bagian utara dari Desa Aeng Batu-Batu berbatasan langsung dengan Kota Makassar. Bagian sebelah timur Desa Aeng Batu-Batu berdekatan dengan Kabupaten Gowa. Sementara di sebelah barat, Desa Aeng Batu-Batu berbatasan dengan Selat Makassar dan di sebelah selatan berdekatan dengan ibu kota Kabupaten Takalar.[6]
Desa Pakkabba pada awalnya memiliki lima dusun yaitu Dusun Pakkabba, Dusun Julumata, Dusun Parapa, Dusun Sanggebongga dan Dusun Aeng Towa. Dua dusunnya kemudian dimekarkan menjadi Desa Aeng Towa dari Desa Pakkabba yairu Dusun Sanggebongga dan Dusun Aeng Towa. Akhirnya, wilayah Desa Pakkabba hanya terdiri dari tiga dusun saja, yaitu Dusun Pakkabba, Dusun Julumata, dan Dusun Parapa.[5]
Desa Bontolanra merupakan salah satu desa di Kecamatan Galesong Utara dengan wilayah terluas. Persentase luas wilayahnya adalah 25,14% dari luas wilayah keseluruhan Kecamatan Galesong Utara.[7] Desa Bontolanra dibentuk sebagai hasil pemekaran wilayah dari Desa Aeng Batu-Batu.[8] Pembagian wilayah Desa Bontolanra terdiri dari 6 dusun yaitu Dusun Kunjung Mae, Dusun Kampong Parang, Dusun Kaballokang, Dusun Bontoa Utara, Dusun Bontoa Tengah dan Dusun Bontoa Selatan. Kemudian 3 dusun di Desa Bontolanra dimekarkan lagi menjadi Desa Bontokaddopepe. Ketiganya yaitu Dusun Bontoa Utara, Dusun Bontoa Tengah dan Dusun Bontoa Selatan. Sehingga jumlah dusun di Desa Bontolanra hanya 3 yaitu Dusun Kunjung Mae, Dusun Kampong Parang, Dusun Kaballokang.[9]
Pada awal pendiriannya, Desa Tamalate memiliki 6 dusun. Keenam dusun ini yaitu Dusun Tamalate, Dusun Soreang, Dusun Bontotangnga, Dusun Sampulungan Lompo, Dusun Sampulungan Caddi, dan Dusun Sampulungan Beru. Namun tiga dusunnya kemudian dimekarkan menjadi Desa Sampulungan, sehingga jumlah dusunnya hanya tersisa 3 dusun. Setelah pemekaran wilayah, Desa Tamalate hanya meliputi Dusun Tamalate, Dusun Soreang, Dusun Bontotangnga. Sementara Dusun Sampulungan Lompo, Dusun Sampulungan Caddi, dan Dusun Sampulungan Beru membentuk Desa Sampulungan.[10]
Desa Tamalate merupakan daratan berbukit rendah dengan ketinggian rata-rata 0,5 mdpl. Permukaan tanah di wilayah Desa Tamalate berpasir dan bertanah merah. Di bagian barat, Desa Tamalate berbatasan dengan Selat Makassar.[11]
Desa Sampulungan dibentuk sebagai hasil pemekaran Desa Tamalate. Wilayahnya meliputi tiga dusun yang awalnya bagian dari Desa Tamalate, yaitu Dusun Sampulungan Lompo, Dusun Sampulungan Caddi, dan Dusun Sampulungan Beru.[10] Di Kabupaten Takalar, Desa Sampulungan dikenal sebagai desa penghasil rumput laut.[12]
Desa Tamasaju berada di kawasan pantai utara Kabupaten Takalar.[13]
Desa Bontokaddopepe dibentuk sebagai hasil pemekaran wilayah dari Desa Bontolanra. Sebanyak 3 dusun di Desa Bontolanra dibentuk menjadi Desa Bontokaddopepe, yaitu Dusun Bontoa Utara, Dusun Bontoa Tengah, dan Dusun Bontoa Selatan.[14]
Bagian barat dari wilayah Kelurahan Bontolebang berbatasan dengan Desa Tamalate.[11] Di Kecamatan Galesong Utara, Kelurahan Bontolebang adalah satu-satunya kelurahan.[15] Selain itu, Kelurahan Bontolebang dijadikan sebagai ibu kota Kecamatan Galesong Utara.[16] Kelurahan Bontolebang memperoleh status sebagai kelurahan pada tahun 2007 berdasarkan Pasal 2 pada Peraturan Daerah Kabupaten Takalar Nomor 04 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kelurahan Bontolebang Kecamatan Galesong Utara. Sebelum menjadi kelurahan, Bontolebang merupakan sebuah desa. Alasan pengubahannya karena sudah memenuhi syarat untuk menjadi kelurahan. Pemenuhan syarat ini ditinjau dari jumlah penduduk dan kepala keluarga yang ada di wilayah Desa Bontolebang. Kelurahan Bontolebang memiliki empat lingkungan yang sebelumnya diberi nama dusun. Keempatnya yaitu Lingkungan Bontolebang, Lingkungan Bontomajannang, Lingkungan Bontopa’ja dan Lingkungan Tabaringan.[17]
Kawasan lahan terbangun adalah kawasan yang digunakan untuk kegiatan permukiman, perdagangan, jasa dan pariwisata. Hingga tahun 2015, luas kawasan lahan terbangun di Kecamatan Galesong Utara adalah 877,61 Ha. Kemudian pada tahun 2016, luasnya bertambah menjadi 878,32 Ha. Pertambahan luas lahan terbangun di Kecamatan Galesong Utara dipengaruhi oleh perkembangan kawasan bisnis dan pariwisata terpadu di Kota Makassar. Adanya pengaruh ini karena Kecamatan Galesong Utara merupakan jalur alternatif menuju Kota Makassar dari arah Kabupaten Takalar.[3]
Kepadatan penduduk di Kecamatan Galesong Utara merupakan yang tertinggi di Kabupaten Takalar. Tingkat kepadatan penduduknya tercatat sebesar 2.477 jiwa/km2 pada tahun 2013. Tingginya tingkat kepada penduduk dipengaruhi oleh pola permukiman pesisir pantai yang permukimannya saling berhimpit di pinggir pantai.[1]
Pada tahun 2016, jumlah penduduk Kecamatan Galesong Utara berjumlah 39.228 jiwa. Sebanyak 19.210 orang berjenis kelamin laki-laki dan 20.018 jiwa berjenis kelamin perempuan. Dari jumlah tersebut, Kelurahan Bonto Lebang memiliki jumlah penduduk yang terbanyak yaitu 5.743 orang. Sementara jumlah penduduk yang tersedikit berada di Desa Bonto Kaddopepe. Jumlah penduduknya hanya 1.580 orang.[3]
Abrasi pantai yang cukup parah selalu menimpa wilayah pantai di Kecamatan Galesong Utara, khususnya di Pantai Galesong Utara yang terletak di Desa Sampulunga. Abrasi terjadi akibat gelombang laut yang menerpanya selama angin muson barat berhembus pada bulan Desember hingga bulan April. Abrasi pantai ini mengakibatkan garis pantai di Kecamatan Galesong Utara terus mengalami kemunduran.[18]
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.