Loading AI tools
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
H. Faisol Riza, S.S., M.A. (lahir 1 Januari 1973 ) adalah seorang santri dan aktivis pejuang reformasi yang sempat diculik, tetapi dikembalikan. Ia dikenal sebagai kerabat Hasan Aminuddin mantan Bupati Probolinggo.[1]
Faisol Riza | |
---|---|
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia | |
Mulai menjabat 20 Maret 2018 Pengganti Antar Waktu hingga 30 September 2019 | |
Presiden | Joko Widodo |
Ketua DPR | Bambang Soesatyo Puan Maharani |
Pengganti Petahana | |
Grup parlemen | Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa |
Daerah pemilihan | Jawa Timur II |
Mayoritas | 82.777 (2019) 214.779 (2024) |
Informasi pribadi | |
Lahir | 01 Januari 1973 Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur |
Kebangsaan | Indonesia |
Partai politik | PKB |
Afiliasi politik lainnya | (sebelumnya Partai Rakyat Demokratik) |
Hubungan | Dhohir Farisi (Adik) Hasan Aminuddin (Sepupu) Dini Rahmania (Keponakan) |
Pendidikan | Pondok Pesantren Nurul Jadid |
Alma mater | Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta Universitas Indonesia |
Profesi | Politisi |
Sunting kotak info • L • B |
Ia sempat menjadi ketua PRD untuk mempersiapkan keikutsertaan dalam Pemilu. Namun kemudian Faisol Riza bergabung dengan PKB dan sempat menjadi Staf Ahli Kementrian Tenaga Kerja Dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar 2009 - 2014 juga Staff Khusus Kementrian Pemuda dan Olah Raga, Imam Nahrawi 2014 - 2018. Ia tercatat menjadi Wasekjen PKB pada tahun 2018. saat ini menjabat sebagai Anggota DPR RI dari 20 Maret 2018 menggantikan Abdul Malik Haramain yang mengundurkan diri untuk menjadi calon Bupati Probolinggo 2018 - 2023. Ia berhasil meraih kursi saat Pemilihan Legislatif 2019 dari Dapil Jawa Timur dan memperoleh 82.777 suara, ia ditunjuk menjadi Ketua Komisi VI DPR-RI. Ia juga sempat terpilih menjadi Ketua Bidang Olahraga, Kesenaian dan Milenial PKB pada tahun 2019.
Seiring perburuan oleh Orde Baru terhadap aktivis yang dianggap mengganggu kekuasaan dan dipicu pula oleh peristiwa Ledakan Tanah Tinggi,[2] maka Faisol Riza mulai melarikan diri dari kejaran. Ia sempat bersembunyi di RSCM, tetapi terus dikejar hingga terpojok di lantai dua. Ia dipukul dan ditendang sehingga badannya penuh lebam dan kacamatanya pecah.[3] Ulu hatinya juga dipukul, sehingga tak sanggup berteriak. Matanya ditutup dan dibawa ke suatu tempat dengan todongan pistol di pinggang agar tak berani melawan.[4]
Selanjutnya Faisol Riza dan Raharja Waluyo Jati diinterogasi dengan penyiksaan. Ia mengungkapkan kejamnya penyiksaan tersebut yang meningkat bertahap di setiap pertanyaan:
" Setiap jawaban berhadiah pukulan. Kalau tidak menjawab, dua pukulan. Pertanyaan kelima sudah menggunakan setruman. Tangan diborgol ke kursi. kaki juga (diborgol) ke kaki kursi. " [3]
Pertanyaan interogasi yang diajukan berkisar aktivitas mereka di SMID (Solidaritas Mahasiswa untuk Demokrasi) dan PRD (Partai Rakyat Demokratik). Mereka juga ditanya hubungannya dengan jaringan pro demokrasi serta tokoh-tokoh nasional seperti Amien Rais, Megawati Soekarnoputri, dan Sofyan Wanandi.Mereka kemudian menyadari bahwa dikurung dan disiksa bersama Pius Lustrilanang, Desmond J Mahesa, dan Haryanto Taslam. Lalu kemudian bersama Herman Hendrawan, Yani Afri, dan Sonny.[4]
Faisol Riza kemudian dibebaskan dan dikembalikan ke Probolinggo, ke rumah orangtuanya. Waluyo Djati ke flyover Cipinang dan dibekali tiket dan uang saku untuk pulang. Sementara Herman Hendrawan tak jelas kabarnya.[4]
Menurut pengakuan ibunya yang baru mengetahui penyiksaan ini di kemudian hari, Faisol Riza bersama Waluyo Jati ditidurkan di atas balok es dalam keadaan telanjang dan luka-luka di tubuhnya adalah akibat sundutan rokok. Penyiksaan paling berat adalah disetrum dan digantung terbalik dengan tali.[5]
Penyiksaan ini, walaupun secara fisik telah sembuh, mendatangkan trauma di kemudian hari. Faisol Riza diketahui ketakutan saat duduk di atas kursi. Kakinya selalu dinaikkan. Ia juga ketakutan dan kaget bila ada kucing tiba-tiba lewat. Ia juga tinggal berpindah-pindah setelah dibebaskan, untuk menghindari pengintaian intel.[5]
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.