Ereveld Menteng Pulo
kawasan pemakaman di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Ereveld Menteng Pulo adalah sebuah pemakaman perang yang terletak di Jalan Menteng Pulo RT 3/RW 12, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, Indonesia. Ini adalah salah satu dari dua pemakaman perang Belanda di Jakarta, yang lainnya adalah Ereveld Ancol di Ancol. Ereveld Menteng Pulo dibangun untuk menampung para korban perang dari pendudukan Jepang selama Perang Dunia II. Saat ini dikelola oleh Oorlogsgravenstichting [nl] (OGS), yang merupakan organisasi yang mengelola seluruh pemakaman perang Belanda di dunia.[1]
Ereveld Menteng Pulo | |
---|---|
![]() Ereveld Menteng Pulo | |
![]() | |
Details | |
Lokasi | Tebet, Jakarta |
Negara | Indonesia |
Koordinat | 6°13′20″S 106°50′22″E |
Jenis | Pemakaman perang |
Pemilik | Yayasan Pemakaman Perang Belanda |
Luas | 29.000 m² |
Jml. kuburan | Sekitar 4.300 |
Situs web | https://oorlogsgravenstichting.nl/ |
Sejarah
Ringkasan
Perspektif

Pembuatan tanah berbentuk L (berukuran 29.000 m²) itu dilakukan di atas tanah wakaf yang diberikan oleh pemerintah Djakarta saat itu. Desain Ereveld Menteng Pulo dibuat oleh Letkol HA. van Oerle dari Divisi Pertama 7 Desember. Di titik tertinggi ereveld tersebut berdiri bangunan beton peninggalan Jepang. Setelah bangunan itu dibongkar, dibangunlah Ereveld Menteng Pulo. Peletakan pondasi pertama dilakukan oleh Letnan Jenderal Simon Spoor saat masih menjadi pimpinan tertinggi militer Belanda di Hindia Belanda. Ada sekitar 4.300 kuburan anggota tentara Kerajaan Hindia Belanda yang tewas selama Perang Kemerdekaan Indonesia, dan korban kekejaman kamp konsentrasi Jepang selama Perang Dunia II. Tidak hanya orang Belanda, tetapi orang asli Indonesia yang tergabung dalam Koninklijk Nederlands Indische Leger (KNIL) juga dimakamkan di sini. Dari tahun 1946 hingga 1950, hanya ada 22 kuburan di sini. Namun sejak tahun 1960, Menteng Pulo menjadi makam bagi jenazah yang dipindahkan dari beberapa daerah di Indonesia seperti Banjarmasin, Tarakan, Balikpapan, Manado, Makassar, Palembang, dan Cililitan. Kuburan di pemakaman ini disusun dalam delapan belas blok.[2]
Selain ribuan makam korban Perang Dunia II, di Ereveld Menteng Pulo terdapat pula berbagai monumen yang menjadi ciri khas. Kedua bangunan tersebut adalah Gereja Simultaan, dan di dalamnya terdapat salib yang terbuat dari bantalan rel yang diambil dari jalur kereta api Burma. Gereja yang tidak hanya digunakan untuk berdoa tetapi juga sebagai tempat peringatan dan upacara semua agama, serta Columbarium yang menyimpan abu 754 tentara Belanda yang tewas sebagai tawanan perang Jepang.[3]
Galeri
- Monumen Glodok di Ereveld Menteng Pulo
- Monumen Penerbang Militer di Ereveld Menteng Pulo
- Monumen salib di Ereveld Menteng Pulo
- Columbarium di Ereveld Menteng Pulo
- Pemandangan udara Ereveld Menteng Pulo
Tokoh yang dimakamkan di Menteng Pulo
- Simon Spoor
- Marius Crans
- Wilhelm van Kammen
Bacaan lanjutan
- Gedenkboek de Nederlandse oorlogsgraven stichting (“Buku kenangan Yayasan Belanda untuk Permakaman Perang”), 2007
Referensi
Pranala luar
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.