Loading AI tools
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Ir. H. Dedi Sjahrir Panigoro biasa disingkat DSP (lahir 18 Maret 1947 ) adalah seorang pengusaha berdarah Gorontalo asal Indonesia. Saat ini ia menduduki jabatan Komisaris Utama dalam Dewan Komisaris Medco Group[1] serta sebagai Presiden Komisaris pada PT. Meta Archipelago Hotel (PT. Martel).[2] dan PT. Siggap Teknologi Internasional (SIGGAP).[butuh rujukan]
Dedi Sjahrir Panigoro | |
---|---|
Lahir | 18 Maret 1947 Sumedang, Indonesia |
Kebangsaan | Indonesia |
Almamater | Institut Teknologi Bandung |
Tempat kerja | Komisaris Utama Medco Group Presiden Komisaris PT. Meta Archipelago Hotel |
Partai politik | Ketua Umum Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI) (2009-2010) |
Suami/istri | Hendra Laksmi Somya Dewi |
Anak | Priyahita Gita Kemala Yusadha Adhimukti |
Orang tua | Suhanah (Ibu) Yusuf Panigoro (Ayah) |
Situs web | www.dedipanigoro.blogspot.com |
Dedi Sjahrir Panigoro (DSP) lahir di Sumedang, dan dibesarkan di kota Bandung, Jawa Barat. Ia adalah anak kedua dari sebelas bersaudara. Ayahnya, Yusuf Panigoro adalah seorang pengusaha beretnis Gorontalo yang pada awalnya berdagang kopiah yang kemudian berkembang menjadi agen penjualan barang elektronik Philips, produk tekstil Ratatex, dan kemudian berubah lagi menjadi percetakan. DSP turut membantu usaha ayahnya bersama dengan saudara-saudaranya antara lain kakaknya Arifin dan adik-adiknya, Hilmi, Yudi dan Yunar.[3]
Dalam catatan sejarah, keluarga besar Panigoro berasal dari Potanga, sebuah desa di wilayah Kabupaten Gorontalo,Provinsi Gorontalo. Panigoro pun merupakan salah satu Marga Gorontalo asli tersebar cukup banyak di wilayah Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo.
Selepas lulus dari SMAN 2 Bandung, DSP diterima di Institut Teknologi Bandung, mengambil jurusan Teknik Elektro, pada tahun 1965. Di Dewan Mahasiswa ITB (sekarang bernama Keluarga Mahasiswa ITB), DSP dipilih sebagai Ketua Bidang Olahraga. Saat memegang posisi tersebut DSP memprakarsai pembangunan sebuah pusat kegiatan mahasiswa yang kemudian dikenal dengan nama Student Center Barat.[4]
Perjalanan kariernya dimulai pada tahun 1973 dengan mendirikan CV Corona Electric bersama kakaknya, Arifin Panigoro. Setahun kemudian, DSP bekerja di PT. Fortune Indonesia sebagai Production Manager. Ia kemudian juga mendirikan Bandung International Developers (1981).[1]
Pada tanggal 25 Maret 1987 DSP mendirikan PT. Meta Archipelago Hotels (PT. Martel) yang kini menjadi perusahaan induk yang mengelola beberapa hotel berbintang, di antaranya Grand Hotel Preanger Bandung, Novotel Bukittinggi (sebelumnya bernama The Hills Bukittinggi Hotel & Convention), Sofitel Seminyak Bali (sebelumnya bernama Bali Imperial Hotel), Sinabung Hills Resort dan juga All Seasons Jimbaran Hotel, Bali.[2] PT. Martel didirikan sebagai dari strategi diversifikasi untuk usaha utama (MedcoEnergi) di sektor minyak dan gas.[5]
Pada Musyawarah Nasional Luarbiasa Partai Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI) di Hotel Equator Surabaya 28-29 Juli 2008, DSP ditetapkan sebagai salah satu ketua DPP PPDI.[6]
Jelang pemilu 2009 DSP diangkat menjadi Ketua Umum PPDI menggantikan Mentik Budiwiyono, setelah digelar Rapat Pimpinan Nasional PPDI di Jakarta, 4-5 Maret 2009. Pada kesempatan itu Mentik memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya.[7] Pada saat itu PPDI terdaftar sebagai partai peserta pemilu 2009 dengan nomor urut 19. Pada tanggal 10 Maret 2013, PPDI bersama sembilan partai nonparlemen lainnya menyatakan bergabung dengan Partai Hati Nurani Rakyat.[8]
DSP mendirikan Yayasan Musik Sastra Indonesia (YMSI) pada 10 Februari 2010 bersama-sama dengan Pia Alisjahbana, Chendra Panatan dan Ananda Sukarlan.[9] Yayasan ini telah mendidik lebih dari 100 anak lewat program “Children in Harmony”, sebuah program pendidikan musik secara gratis bagi anak-anak berusia 6-11 tahun dari keluarga tidak mampu dengan bimbingan guru yang mumpuni.[10]
Saat ini DSP juga menjadi Ketua Yayasan Ayo Membaca Indonesia (AMInd) yang memprakarsai Gerakan Ayo Membaca Indonesia. Gerakan ini memiliki sejumlah program unggulan. Pertama, digitalisasi buku-buku, yang bertujuan agar masyarakat luas mudah mengakses buku-buku. Kedua, menyusun panduan literer dan sistem penjenjangan buku. Tujuannya, agar ada standar dalam pencapaian kualitas literasi anak-anak di sekolah dan di luar sekolah. Ketiga, mengadakan festival Indonesia membaca. Keempat, menyelenggarakan pelayaran ekspedisi literasi nusantara. Melalui program ini, akan dijangkau daerah-daerah terpencil untuk penyebaran buku-buku dan disiapkan pula tenaga pejuang literasi dari berbagai kalangan untuk melatih membaca.[11]
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.