Loading AI tools
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Cicak-Man adalah film terbitan KRU FILM yang merupakan percobaan dari pengarah yang berbakat Yusry KRU untuk melahirkan adihero atau superhero Malaysia. Ia berkisar di sebuah kota buatan Metrofulus. Genre film ini adalah komedi-aksi dan cereka sains. Pengarah film ini telah mendapat pujian berbagai pihak atas usaha dan hasil yang diberikan dan dikatakan sebagai satu evolusi bagi industri perfilman Malaysia.[2]
Cicak Man | |
---|---|
Sutradara | Yusry KRU |
Pemeran | Saiful Apek Fasha Sandha Aznil Nawawi Yasmin Hani Yusry KRU Jalaluddin Hassan AC Mizal Adlin Aman Ramlie |
Distributor | KRU Films Sdn Bhd |
Tanggal rilis | 2006 |
Negara | Malaysia |
Anggaran | 4,802,802,721.31 Rupiah |
Pendapatan kotor | 18,307,686,792.45 Rupiah[1] |
Cicak-Man mengisahkan seorang anak muda, Hairi (Saiful Apek), secara tidak sengaja menelan seekor cicak yang sedang dalam penelitian di makmal. Dia dan rekan karibnya, Danny (Yusry), bekerja di serikat milik Profesor Klon (Aznil Nawawi), di Kota Metrofulus. Akibat kejadian itu, Hairi dapat merasa perubahan dalam dirinya. Dia mulai bersikap seperti seekor cicak yang berupaya memanjat dinding, luka yang cepat sembuh dan cekap menggunakan lidahnya yang panjang.
Profesor Klon pernah membuat penelitian ke atas Gingerboys (AC Mizal dan Adlin Aman Ramlie). Walau bagaimanapun, penelitiannya itu gagal. Akibatnya Gingerboys menjadi cacat dan ingin balas dendam ke Profesor Klon. Untuk menenangkan Gingerboys yang berhasrat membunuhnya itu, Profesor Klon telah menyiapkan mereka menyertai misi Profesor Klon menakluki Metrofulus. Gingerboys bersetuju tanpa mengesyaki Profesor Klon hanya mau mengambil kesempatan atas kebolehan mereka.
Pada waktu yang sama, Hairi dan Danny mula mengesyaki kegiatan jahat Profesor Klon dan pengikutnya. Setiap kali Kota Metrofulus ditimpa penyakit, Profesor Klon hadir bersama penawar. Dalam cobaan jahat untuk merampas kuasa bandar berkenaan, Profesor Klon menculik lima orang menteri Metrofulus dan coba menukarkan mereka dengan klon ciptaannya. Hairi dan Danny mendapat tahu muslihat itu, lalu berusaha untuk menghalang.
Hairi juga meminati setiausaha Profesor Klon, Tania (Fasha Sandha), tetapi dia malu untuk meluahkan rasa cintanya. Dalam satu kejadian, dia menyelamatkan Tania dari cengkaman Ginger Boys. Begitupun, Tania menyangka Danny yang sebenarnya di sebalik topeng sang cicak.
Penelitian Danny membuktikan kebolehan Hairi menjadi cicak akhirnya mendatangkan musibah kepada diri sendiri. Sel manusia Hairi akan berkurangan dan terus menjadi seekor cicak. Danny meneruskan pencarian antidot untuk Cicak-Man sementara Hairi/Cicak-Man menyelamatkan Metrofulus.
Profesor Klon menyangka bahwa Cicak-Man adalah Danny setelah Gingerboys menbongkar rumah Tania dan membaca beberapa catatan Tania mengenai Cicak-Man yang disangkainya Danny. Setelah Profesor Klon menculik Danny, barulah Profesor Klon menyadari bahwa Hairi lah Cicak-Man sebenar.
Cicak-Man yang semakin tenat perlu menyelamatkan Danny dari Profesor Klon namun tidak berhasil. Profesor Klon menyuntik separuh antidot untuk Cicak-Man yang berhasil disiapkan oleh Danny sebelum ini pada Danny. Akibatnya, Danny menjadi lemah dan akhirnya mati. Walau bagaimanapun, Cicak-Man berhasil menyuntik antidot yang selebihnya dan menjadi kuat semula. Setelah membunuh Gingerboys, Cicak-Man perlu berhadapan dengan klon dia yang diciptakan oleh Profesor Klon. Terbuktilah yang original lebih baik dari yang klon apabila Cicak-Man berhasil membunuh klon ciptaan Profesor Klon.
Cicak-Man yang dikehendaki polisi karena disalah sangka mencabul Presiden Ramlan dan difitnah melakukan kriminal lain melarikan diri sebaik saja polisi Metrofulus tiba. Profesor Klon dipenjara setelah didapati melakukan kriminal.
Tania yang menyangka Danny merupakan Cicak-Man terus bersedih dengan kematiannya. Hairi pula sudah berjanji tidak akan muncul sebagai Cicak-Man dan membiarkan Danny mati sebagai wira di mata Tania. Dalam pada itu, Profesor Klon yang ditangkap bukanlah Profesor Klon yang sebenar tetapi hanya klon dia sendiri.
Seluruh Metrofulus dibuat menggunakan CGI. Metrofulus dipimpin oleh seorang presiden yaitu Presiden Ramlan. Pemerintahan di Kota Metrofulus dibantu oleh 5 orang menteri yang bertanggung jawab memegang undang-undang di Metrofulus. Klon Technologies yang dipegang oleh Profesor Klon.
Penggambaran dilakukan menggunakan true-HD (definisi-tinggi) dan kegunaan CGI yang meluas,termasuklah hampir 40% dari penggambaran dilakukan pada layar-hijau atau Green Screen. Penggambaran dijalankan,menggunakan kamera Definisi-Tinggi Sony F900 CineAlta, Cicak-Man adalah satu projek perintis bagi pengeluaran film Malaysia dengan menggunakan motion control, lagak seram & pasukan-pasukan tali-temali lengkap dan pakaian yang dibentuk. Dengan jumlah masa produksi melingkungi 36-hari, ianya adalah unik sebagai melihat bagaimana Bandar Metrofulus telah dicipta dengan begitu terperinci.
15 hari penggambaran telah dperuntukkan untuk penggambaran dalam studio, di mana pereka-pereka set telah mencipta 5 set saiz sebenar untuk penggambaran dalam dan luar studio, semua penggambaran di lakukan dengan layar hijau. untuk lokasi luar, pelakon-pelakon berpakaian dengan satu tema, iaitu pakaian musim dingin, selaras dengan mencipta iklim sejuk Bandar Metrofulus.
9 bulan penuh telah diperuntukkan untuk pasca produksi dan kesan visual dengan hampir 500 penggambaran vfx. Pasukan kesan visual yang diketuai oleh Pengarah Yusry Abdul Halim, telah berhasi mewujudkan pemandangan Bandar Metrofulus dalam 3D juga tambahan elemen CGI seperti animasi karakter, set digital tambahan dan ketidak-kelihatan wayar. Lebih 90% kerja-kerja rotoscoping dan compositing dilakukan di dalam KRU Films, juga bagi skor musik dan kesan audio. Proses pemindahan kine telah dilakukan di Bangkok, Thailand di mana Cicak-Man telah selesai dalam bentuk Dolby Digital.[4]
Film Cicak-Man ini telah mendapat penghargaan dari berbagai pihak atas usaha yang dilakukan oleh pengarahnya sebelum ia ditayangkan. Antara yang memuji dia adalah Datuk Yusof Haslam yang digelar "Six Million Dollar Man".[6]David Teo sebagai penerbit dan juga Ketua Pegawai Esekutif (CEO) Metrowealth International Group (MIG) juga menganggap Cicak-Man sebagai satu keajaiban dengan sambutan dan kelainan yang ditonjolkan dalam industri perfilman Malaysia. Selain membuat Film, Bekas Presiden Persatuan Sutradara Malaysia (FDAM), Ahmad Ibrahim, juga memuji karya yang dihasilkan Yusry dan KRU.[7]
Sebelum ini, Malaysia tidak pernah menghasilkan film seperti Cicak-Man, tetapi apabila film ini dihasilkan, pengedaran dan penjualan produk telah diambil perhatian selain dari tayangan di pawagam. Cicak-Man dijangka memperoleh RM10 juta daripada jualan tiket di pawagam, penjualan hak penyiaran ke beberapa negara, novel, cenderahati seperti kemeja-T,[8] topi,[9] gelas,[10] pulpen, gantungan kunci dan lencana.[11] KRU Films dalam perancangan menjual film ini ke beberapa negara di Asia Barat seperti Mesir, Syiria dan Arab Saudi. Program Titian Budaya Malaysia-Republik Indonesia yang diadakan di Jakarta Convention Centre (JCC) selama tiga hari bermula Sabtu ini (16 Desember) pula telah membawa film ini ke Indonesia. Ia telah membantu mempromosi nilai komersial pada film ini apabila ditayangkan bermula 17 Desember 2006 bersama dengan 6 film lain yaitu Pontianak Harum Sundal Malam 2, Gubra, Bilut, Castello, Buli dan Film Puteri Gunung Ledang. Mereka juga bercadang untuk menerbitkan rancangan berseri Cicak-Man pada tahun 2007.
Dalam pujian yang diberikan ada juga anntara penonton dan orang ramai yang mengkritik hebat film ini. Mansor Putih dalam jumpa pers dengan Harian Metro menyifatkan ada kelainan dalam film Cicak-Man, walau bagaimanapun mengatakan film ini tiada pengisian yaitu tiada ‘jiwa’, nilai seni dan budaya.[12] Ada juga banyak orang yang mencoba membandingkan Cicak-Man dengan Spiderman, Batman, Superman, Ultraman dan lain-lain superhero yang datang dari Hollywood. Namun sebelum tayangan dibuka kepada awam di Malaysia, pengarahnya Yusry telah memberitahu supaya tidak membandingkan Cicak-Man dengan karakter superhero yang lain karena badgetnya yang rendah hanya RM1.7 juta saja berbanding produksi Hollywood.
Novel Cicak-Man ditulis oleh Meor Shariman telah diterbitkan oleh KRU Publications. Ia telah diperkirakan diterbitkan sebelum film Cicak-Man ditayangkan, walau bagaimanapun film Cicak-Man telah ditayangkan dahulu sebelum novelnya diterbitkan. Terdapat beberapa perbedaan antara cerita dalam novel dengan film Cicak-Man.
Kriminal makin berleluasa di ibu kota Metrofulus dan seorang master criminal, Profesor Klon, merancang untuk menaklukan ibu kota itu. Rencana Prof Klon ialah menggantikan menteri-menteri utama dengan klon-klon ciptaannya. Namun, rancangan Prof Klon terbantut dengan kehadiran seorang superhero, Cicakman, yang tiba-tiba muncul untuk mencegah kriminal. Cicak-Man adalah Hairi, seorang pemuda yang ceroboh dan kurang kepercayaan pada diri sendiri. Teman dekat dia adalah Danny, seorang pemuda macho yang dinilai ramai gadis. Hairi yang sebenarnya baru dikaruniakan kelebihan luar biasa, bukan saja terpaksa membiasakan diri dengan kelebihan itu tetapi berhadapan dengan berbagai rintangan dalam merebut hati gadis bernama Tasha. Cicakman makin tertekan apabila warga Metrofulus menganggap dia pelaku kriminal. Lebih memeningkan kepalanya apabila Tasha mulai jatuh cinta dengan Danny. Prof Klon yang tidak mau rencananya gagal, bekerjasama dengan dua pelaku kriminal hebat – Ginger 1 dan Ginger 2, yang juga mempunyai kekuatan luarbiasa.[13]
Cicak Man 2 yang bertajuk Planet Hitam merupakan lanjutan film Cicak-Man yang disiarkan pada bulan Desember 2008 oleh KRU Films. Film ini mengisahkan bagaimana Profesor Klon mengganggu warga Metrofulus dengan rencana Planet Hitam.[14]
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.