Cerita berbingkai

Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Cerita berbingkai (bahasa Inggris: frame story, frame narrative) sering diartikan sebagai "cerita dalam cerita". Cerita berbingkai adalah bentuk cerita yang berpokok pada suatu cerita, kemudian menerbitkan bermacam-macam cerita lagi. Cerita yang menjadi pokok itu dianggap sebagai bingkainya.[1]

Biasanya, sisipan cerita dalam suatu cerita terjadi melalui tokoh cerita. Tokoh cerita itu bercerita pula untuk membuktikan kebenaran kata-katanya pada cerita pokok. Di dalam cerita sisipan itu mungkin ada cerita sisipan lagi sehingga pada akhirnya cerita itu menjadi panjang dan luas. Berdasarkan hal itu, cerita berbingkai dibangun oleh dua struktur isi, yaitu bagian pokok cerita dan sisipan cerita.

Cerita berbingkai merupakan salah satu karya sastra Melayu klasik yang berisi nilai-nilai moral. Cerita berbingkai juga merupakan salah satu karakteristik hikayat. Contoh cerita berbingkai: Hikayat Seribu Satu Malam, Hikayat Bayam Budiman, Hikayat Bakhtiar, Hikayat Kalilah wa-Damnah, Hikayat Raja 'Ajami Azbakh atau Hikayat Ghulam. Ciri-ciri cerita berbingkai: Berisi nilai-nilai moral tanpa kesan menggurui, Memberikan nasihat dalam bentuk kiasan dan sindirian, Berfungsi menghiburkan pembaca.[2]

Referensi

Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.