Canting (berasal dari bahasa Jawa: ꦕꦤ꧀ꦛꦶꦁ, translit. canthing, IPA: tʃanʈiŋ; ejaan lama: tjanting) adalah alat yang dipakai untuk memindahkan atau mengambil cairan yang khas digunakan untuk membuat batik tulis, kerajinan khas asli Indonesia. Canting tradisional untuk membatik adalah alat kecil yang terbuat dari tembaga dan bambu sebagai pegangannya.

Fakta Singkat Tipe, Digunakan dengan ...
CantingTjantingTemplat:Script/Javanese
Thumb
Canting digunakan dalam proses pembuatan batik
TipeRengreng, Isen, Cecek, Klowong, Tembokan, Cecekan, Loron, Telon, Prapatan, Liman, Byok, Galaran
Digunakan denganMalam, Batik
PenemuOrang Jawa[1][2][3][4][5]
Diproduksi olehIndonesia (Jawa)
Alat terkait
Thumb
Peralatan dalam pembuatan batik ditampilkan di Museum Nasional Indonesia, Jakarta. Dari tengah atas: canting, alat yang digunakan untuk mengaplikasikan lilin; dari kiri ke kanan: sikat kayu dengan bulu sabut kelapa, kaliper besi untuk mengukur, kaliper, penjepit, palu, dan kikir.
Tutup
Thumb
Bagian canting
Thumb
Contoh penggunaan canting

Kegunaan

Canting dipakai untuk menuliskan pola batik dengan cairan malam. Canting pada umumnya terbuat dari bahan tembaga dengan gagang bambu, tetapi saat ini canting untuk membatik mulai digantikan dengan teflon.[butuh rujukan]

Desain

Sebuah canting terdiri dari:[butuh rujukan]

  1. Nyamplung: tempat tampungan cairan malam, terbuat dari tembaga.
  2. Cucuk: tergabung dengan nyamplung, adalah tempat keluarnya cairan malam panas saat menulis batik.
  3. Gagang: pegangan canting, umumnya terbuat dari bambu atau kayu.

Ukuran canting dapat bermacam-macam sesuai besar kecilnya lukisan batik yang akan dibuat. Saat digunakan, pengrajin memegang canting seperti menggunakan pena, mengisi nyamplung dengan malam cair dari wajan tempat memanaskan malam tersebut. Pengrajin kemudian meniup cairan malam panas dalam nyamplung untuk menurunkan suhunya sedikit, kemudian melukiskan malam yang keluar dari cucuk tersebut di atas gambar motif batik yang sebelumnya telah dilukis dengan pensil.[6]

Jenis-jenis

Terdapat dua pembagian canting yang dapat diamati:[7]

  1. Berdasarkan kegunaannya:[7]
    1. Canting Rengrengan: canting yang digunakan membatik desain utama.
    2. Canting Isen: canting yang digunakan untuk membuat isen-isen.
  2. Berdasarkan jumlah cucuk:[7]
    1. Canting Cecekan: canting dengan satu cucuk.
    2. Canting Laron/Loron: canting dengan dua cucuk.
    3. Canting Telon: canting dengan tiga cucuk[8] yang membentuk segitiga sama kaki
    4. Canting Prapatan: canting dengan empat cucuk yang membentuk persegi
    5. Canting Liman: canting dengan lima cucuk yang membentuk persegi dengan titik kelima di tengahnya
    6. Canting Byok: canting dengan jumlah cucuk ganjil (lebih dari tujuh)
    7. Canting Renteng/Galaran: canting dengan empat atau enam cucuk yang membentuk garis lurus.
Thumb
Brass and glass cantings

Catatan kaki

Wikiwand in your browser!

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.

Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.

Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.