kitab suci Hindu; bagian dari Mahabharata Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Bhagawadgita (Sanskerta: भगवद् गीता; Bhagavad-gītā) adalah sebuah bagian dari Mahabharata yang termasyhur, dalam bentuk dialog yang dituangkan dalam bentuk syair. Dalam dialog ini, Sri Krisna, pengejawantahan dewa Wisnu, adalah pembicara utama yang menguraikan ajaran-ajaran filsafat vedanta, sedangkan Arjuna, murid langsung Sri Kresna yang menjadi pendengarnya. Secara harfiah, arti Bhagavad-gita adalah "Nyanyian Sri Bhagawan" (Bhaga = kehebatan sempurna, van = memiliki, Bhagavan = Yang memiliki kehebatan sempurna, ketampanan sempurna, kekayaan yang tak terbatas, kemasyuran yang abadi, kekuatan yang tak terbatas, kecerdasan yang tak terbatas, dan ketidakterikatan yang sempurna, yang dimiliki sekaligus secara bersamaan).
Bagian dari seri |
Sastra Hindu |
---|
![]() |
![]() |
Syair ini merupakan interpolasi atau sisipan yang dimasukkan kepada "Bhismaparwa". Adegan ini terjadi pada permulaan Baratayuda, atau perang di Kurukshetra. Saat itu Arjuna berdiri di tengah-tengah medan perang Kurukshetra di antara pasukan Korawa dan Pandawa. Arjuna bimbang dan ragu-ragu berperang karena yang akan dilawannya adalah sanak saudara, teman-teman dan guru-gurunya. Lalu Arjuna diberikan pengetahuan sejati mengenai rahasia kehidupan (spiritual) yaitu Bhagawadgita oleh Sri Krishna yang berlaku sebagai sais Arjuna pada saat itu.
Penulis Bhagawadgita adalah Sri Krishna Dvipayana Vyasa atau Resi Byasa. Bhagawadgita merupakan ajaran universal yang diperuntukkan untuk seluruh umat manusia, sepanjang masa. Untuk mengetahui rahasia kehidupan sejati di dunia ini sehingga dapat terbebaskan dari kesengsaraan dunia dan akhirat. Umat Hindu meyakini, Bhagawadgita merupakan ilmu pengetahuan abadi, yakni sudah ada sebelum umat manusia menuliskan sejarahnya dan ajarannya tidak akan dapat dimusnahkan.
Kitab ini terdiri dari 18 bab, yaitu:
Orang Jawa Kuno dan Bali sudah mengenal Bhagavad-gita karena kontak dengan India dan pengaruh agama Hindu pada masa dahulu.
Dalam buku keenam Mahabharata yaitu Bhismaparwa yang disalin ke dalam bahasa Jawa Kuno, sebuah ringkasan Bhagavad-gita ada pula. Tetapi menurut banyak pakar, penerjemah Jawa Kuno kurang paham akan bahasa Sanskerta, sehingga terjemahannya kurang sempurna. Bhagawadgita dalam Bhismaparwa ini terdiri dari sloka-sloka dalam bahasa Sanskerta yang diikuti dengan terjemahan dalam bahasa Jawa Kuno setelah setiap sloka.
Dalam kakawin Bharatayuddha berbahasa Jawa Kuno, yang konon digubah dari aslinya dalam bentuk prosa, Bhagawadgita tidaklah didapati. Hanya dua bait saja ditulis untuk menguraikan wejangan-wejangan Kresna kepada Arjuna. Bait-bait ini berasal dari pupuh 10, bait 12 dan 13:
(12)
(13)
(12)
(13)
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.