Bahasa Bai

bagian dari rumpun bahasa Sino-Tibet Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Bahasa Bai (Baip‧ngvp‧zix; Hanzi sederhana: 白语; Hanzi tradisional: 白語; Pinyin: Báiyǔ) adalah suatu bahasa Sino-Tibet yang dituturkan di Tiongkok, terutama di Yunnan, oleh suku Bai. Bahasa ini memiliki lebih dari satu juta penutur dan dibagi menjadi empat dialek utama.

Fakta Singkat Baip‧ngvp‧zix 白语, Báiyǔ, Dituturkan di ...
Bahasa Bai
Baip‧ngvp‧zix
白语, Báiyǔ
Dituturkan diTiongkok
WilayahYunnan
EtnisSuku Bai dan Hui[1]
Penutur
1,27 juta (2003)[2]
Dialek
Jianchuan-Dali
Panyi–Lama
Kode bahasa
ISO 639-3Mencakup:
bca  Bai Tengah, dialek Jianchuan
bfs  Bai Selatan, dialek Dali
bfc  Bai Panyi
lay  Bai Lama
ISO 639-5
ISO 639-6bicr
LINGUIST List
baii
Glottologbaic1239[4]
 Portal Bahasa
L B PW   
    
Tutup

Asal-usul bahasa Bai tidak jelas karena sangat dipengaruhi dari bahasa-bahasa Tionghoa sejak lama. Para cendekiawan bebeda pendapat mengusulkan penggolongan bahasa ini, yaitu bahwa bahasa ini merupakan saudara dari bahasa Tionghoa, Lolo, ataupun cabang tersendiri dalam lingkup Sino-Tibet.

Dialek

Ringkasan
Perspektif
Thumb
Tuoluo
Tuoluo
Gongxing
Gongxing
Enqi
Enqi
Ega
Ega
Jinman
Jinman
Jinxing
Jinxing
Zhoucheng
Zhoucheng
Dashi
Dashi
Mazhelong
Mazhelong
Dali
Dali
Situs penelitian lapangan oleh Wang di Yunnan

Xu dan Zhao (1984) membagi Bai menjadi tiga dialek, yang mungkin sebenarnya merupakan bahasa-bahasa tersendiri yang kesalingpahamannya sangat rendah: Jianchuan (Tengah), Dali (Selatan) dan Bijiang (Utara).[5] Kabupaten Bijiang kemudian berganti nama menjadi Lushui.[6] Jianchuan dan Dali memiliki hubungan dekat dan penutur dilaporkan dapat memahami satu sama lain setelah hidup bersama selama sebulan.

Dialek Utara yang lebih beragam dituturkan oleh sekitar 15.000 Laemae (lɛ21 mɛ21, Lemei, Lama), sebuah klan berjumlah sekitar 50.000 jiwa yang sebagian terasimilasi ke Suku Lisu.[7] Dialek-dialek yang sekarang ditetapkan sebagai dua bahasa terpisah oleh ISO 639-3 adalah:

  • Panyi, dituturkan oleh suku yang disebut Lemo (勒墨) di daerah aliran Sungai Nu (Salween hulu) di Kabupaten Lushui.[8][9]
  • Lama, dituturkan oleh suku yang disebut Lama (拉玛) di Sungai Lancang (Mekong hulu) di Kabupaten Lanping dan Kabupaten Weixi.[8][10][a]

Wang Feng (2012)[11] memberikan penggolongan dalam berikut untuk sembilan dialek Bai:

Bai
  • Bai Barat
    • Gongxing (共兴), Kabupaten Lanping
    • (cabang inti)
      • Enqi (恩棋), Kabupaten Lanping County; Jinman (金满), Kabupaten Lushui
      • Tuoluo (妥洛), Kabupaten Weixi
      • Ega (俄嘎), Kabupaten Lushui
  • Bai Timur
    • Mazhelong (马者龙), Kabupaten Qiubei
    • (cabang inti)
      • Jinxing (金星), Kabupaten Jianchuan
      • Dashi (大石), Kabupaten Heqing
      • Zhoucheng (周城), Kota Dali

Wang (2012)[12] juga mencatat sebuah dialek Bai di Xicun, Desa Dacun, Kotapraja Shalang, Kota Kunming (昆明市沙朗乡大村西村).[13]

Penggolongan

Ringkasan
Perspektif

Hubungan kekerabatan Bai dikaburkan selama lebih dari dua milenium oleh pengaruh dari bahasa-bahasa Tionghoa.[14] Untuk menentukan asal-usulnya, pertama-tama para peneliti harus mengidentifikasi dan menghilangkan berbagai strata kata serapan dan kemudian memeriksa residunya.[15] Dalam penelitiannya di lapangan, Wang (2006) mencatat bahwa penelitian awal terhambat oleh kurangnya data tentang Bai dan ketidakpastian dalam rekonstruksi bentuk awal bahasa Tionghoa.[16] Ahli bahasa berbeda berpendapat bahwa Bai adalah cabang awal dari bahasa Tionghoa, bahasa saudara dari bahasa Cina, ataupun kerabat jauh dalam lingkup Sino-Tibet).[17][18]

Ada pencocokan nada yang berbeda di berbagai strata.[19] Banyak kata dapat diidentifikasi sebagai serapan bahasa Tionghoa belakangan, karena menampilkan perubahan bunyi bahasa Tionghoa dalam dua milenium terakhir:[20]

Beberapa dari perubahan ini berasal dari abad pertama Masehi.[21]

Wang mencantumkan sekitar 250 kata dari strata tertua bahasa Bai yang berkerabat dengan bahasa Tionghoa,[22] termasuk kata-kata umum Bai yang juga umum dalam bahasa Tionghoa Klasik, tetapi tidak digunakan dalam bahasa-bahasa Tionghoa modern.[23] Ciri-cirinya telah dibandingkan dengan gagasan terkini tentang fonologi bahasa Tionghoa Kuno:

  • Sengau nirsuara dan and postulat lateral bahasa Tionghoa Kuno tidak ada,[24] meskipun dalam beberapa kasus konsonan refleks cocok dengan bahasa Tionghoa zaman Dinasti Han bagian barat, bukan bahasa Tionghoa Han Timur yang mana bahasa Tionghoa Pertengahan dan hampir seluruh ragamnya diturunkan dari itu.[25]
  • Di mana bahasa Tionghoa Pertengahan memiliki l-,yang diyakini merupakan refleks dari *r bahasa Tionghoa Kuno, sedangkan bahasa Bai memiliki j sebelum i, n sebelum sengau akhir, dan ɣ di semua lingkup.[26][27] However, in words where Middle Chinese l- corresponds to /s/ in inland Min dialects, Bai often has a stop initial, providing support for Baxter and Sagart's suggestion that such initials derive from clusters.[28]
  • Konsonan *l- dalam bahasa Tionghoa Kuno umumnya memiliki refleks palatal dan gigi yang mirip dalam bahasa Bai dan Tionghoa Pertengahan, tetapi tampaknya dipertahankan dalam beberapa kata Bai.[29]
  • Akhiran *-aw dan *-u dalam bahasa Tionghoa Kuno menjadi bergabung dalam suku kata Tionghoa Pertengahan tanpa sisipan tengah palatal pada abad ke-4 M, tetapi masih dibedakan dalam bahasa Bai.[30][31]
  • Beberapa kata dengan *-ts dalam bahasa Tionghoa Kuno, yang berkembang menjadi -j dengan nada angkat dalam bahasa Tionghoa Pertengahan, menghasilkan refleks nada dalam bahasa Bai yang sesuai dengan letup auslaut asli.[32]

Sergei Starostin berpendapat bahwa fakta-fakta di atas menunjukkan perpecahan dari bahasa Tionghoa Kuno umum pada sekitar abad ke-2 SM, sesuai dengan periode Han Barat.[33][34] Wang berpendapat bahwa beberapa kesesuaian antara Proto-Bai dan Tionghoa Kuno yang direkonstruksi tidak dapat dijelaskan oleh bentuk Tionghoa Kuno, dan oleh karena itu Tionghoa dan Bai membentuk kelompok Sino-Bai.[35] Namun, Gong menyarankan bahwa setidaknya beberapa dari kasus ini dapat dipertanggungjawabkan dengan menyempurnakan rekonstruksi bahasa Proto-Bai untuk memperhitungkan distribusi komplementer dalam bahasa Bai.[36]

Starostin dan Zhengzhang Shangfang secara terpisah berpendapat bahwa lapisan Tionghoa tertua menyumbang semua kecuali sisa kosa kata Bai yang tidak utama, dan oleh karena itu Bai adalah percabangan awal dari bahasa Tionghoa.[31]

Di sisi lain, Lee and Sagart (1998) berpendapat bahwa berbagai stratum kosa kata adalah serapan dari Tionghoa, dan ketika dihapus, residu non-Tionghoa yang utama tetap ada, termasuk 15 entri dari 100 kata dalam daftar Swadesh. Mereka berpendapat bahwa residu ini menunjukkan kemiripan dengan bahasa Proto-Lolo.[37] James Matisoff (2001) berpendapat bahwa perbandingan dengan Loloish kurang persuasif ketika mempertimbangkan varietas Bai lainnya daripada dialek Jianchuan yang digunakan oleh Lee dan Sagart, dan lebih aman menganggap Bai sebagai cabang tersendiri dari Sino-Tibet, meskipun mungkin dekat dengan tetangganya yaitu bahasa Lolo.[38] Lee dan Sagart (2008) menyempurnakan analisis mereka, menghadirkan residu sebagai bentuk non-Tionghoa dari Sino-Tibet, meski tidak harus bahasa Lolo. Mereka juga mencatat bahwa residu ini termasuk kosa kata Bai yang berkaitan dengan beternak babi dan pertanian padi.[39]

Analisis oleh Lee dan Sagart telah dibahas lebih lanjut oleh List (2009).[40] Gong (2015) menunjukkan bahwa stratum sisa mungkin Qiangik, menunjukkan bahwa Bai, seperti Qiang, juga menyebut diri mereka "putih" (seperti nama Bai itu sendiri), sedangkan Lolo menyebut "hitam".[23]

Catatan penjelas

  1. Hingga edisi ke-16 Ethnologue (2009), kode ISO 639-3 lay diberikan kepada "Lama (Myanmar)", terdaftar dalam indeks bahasa oleh C. F. Voegelin dan F. M. Voegelin (1977) sebagai bahasa Nung di Myanmar. Pada tahun 2013, nama referensi untuk kode tersebut diubah menjadi "Bai, Lama".[10]

Referensi

Pranala luar

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.