Loading AI tools
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Amazia (bahasa Ibrani: אֲמַצְיָה, ʼĂmaṣyāhû; artinya "Yahweh Mahakuasa" atau "dikuatkan oleh Yahweh""; bahasa Inggris: Amaziah, Amasias, Amatzyah; bahasa Yunani: αμασιας; bahasa Latin: Amasias) adalah raja ke-9 kerajaan Yehuda.[1][2] Ia menggantikan ayahnya, Yoas, yang mati terbunuh.[2] Amazia berumur 25 tahun pada waktu ia menjadi raja dan 29 tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Ibunya bernama Yoadan (bahasa Ibrani: יהועדין atau bahasa Ibrani: יְהוֹעַדָּן; bahasa Latin: Joadan; bahasa Inggris: Jehoaddan) dari Yerusalem.[3]
Ia berbuat tepat seperti yang diperbuat Yoas, ayahnya, yaitu mula-mula ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN, hanya tidak dengan segenap hati,[4] bukan seperti Daud, bapa leluhurnya,[5] dan kemudian ia pun menyeleweng.[1]
Amazia mengerahkan dan mengorganisir milisi Yehuda untuk merebut kembali Edom.[2] Ia mengumpulkan orang Yehuda dan menyuruh mereka, yakni seluruh orang Yehuda dan Benyamin, berdiri menurut puak-puaknya di bawah kepala-kepala pasukan seribu dan kepala-kepala pasukan seratus. Ketika ia menghitung mereka yang berumur 20 tahun ke atas, didapatinya 300.000 teruna yang sanggup keluar berperang dengan tombak dan perisai.[13]
Amazia mendapat keberanian lalu memimpin rakyatnya ke Lembah Asin dan memukul kalah 10.000 orang dari bani Seir (=Edom). Selain itu 10.000 orang ditawan hidup-hidup oleh bani Yehuda dan dibawa ke suatu puncak bukit batu, lalu mereka dicampakkan dari puncak bukit batu itu, sehingga hancurlah mereka semua.[16] Demikianlah Amazia mengalahkan Edom di Lembah Asin, dan merebut Sela dalam peperangan itu, lalu dinamainyalah kota itu Yokteel (begitulah nama itu sampai hari ditulisnya Kitab 2 Raja-raja).[17]
Ketika Amazia kembali, setelah mengalahkan orang-orang Edom itu, ia mendirikan para allah bani Seir, yang dibawanya pulang, sebagai allahnya. Ia sujud menyembah kepada allah-allah itu dan membakar korban untuk mereka.[18] Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap Amazia; Ia menyuruh seorang nabi kepadanya yang berkata: "Mengapa engkau mencari allah sesuatu bangsa yang tidak dapat melepaskan bangsanya sendiri dari tanganmu?" Waktu nabi sedang berbicara, berkatalah Amazia kepadanya: "Apakah kami telah mengangkat engkau menjadi penasihat raja? Diamlah! Apakah engkau mau dibunuh?" Lalu diamlah nabi itu setelah berkata: "Sekarang aku tahu, bahwa Allah telah menentukan akan membinasakan engkau, karena engkau telah berbuat hal ini, dan tidak mendengarkan nasihatku!"[19] Hal ini menimbulkan kehancuran bagi kerajaan Yehuda.[2]
Kemudian Amazia, raja Yehuda, mengadakan perundingan, lalu menyuruh orang kepada Yoas bin Yoahas bin Yehu, raja Israel, mengatakan: "Mari kita mengadu tenaga!" Tetapi Yoas, raja Israel, menyuruh orang kepada Amazia, raja Yehuda, mengatakan: "Onak (= rumput duri; bahasa Ibrani: הַח֜וֹחַ, ha·ḥō·w·aḥ) yang di gunung Libanon mengirim pesan kepada pohon aras yang di gunung Libanon, bunyinya: Berikanlah anakmu perempuan kepada anakku laki-laki menjadi isterinya. Tetapi binatang-binatang hutan yang ada di gunung Libanon itu berjalan lewat dari sana, lalu menginjak onak (= rumput duri) itu. Pikirmu, engkau sudah mengalahkan Edom, sebab itu hatimu mengangkat-angkat dirimu untuk mendapat kehormatan. Sekarang, tinggal saja di rumah. Untuk apa engkau menantang malapetaka, sehingga engkau jatuh dan Yehuda bersama-sama engkau?"[20][21]
Sebab itu majulah Yoas, raja Israel, lalu mengadu tenagalah mereka, ia dan Amazia, raja Yehuda, di Bet-Semes yang termasuk wilayah Yehuda. Yehuda terpukul kalah oleh Israel, sehingga masing-masing lari ke kemahnya. Yoas, raja Israel, menangkap Amazia, raja Yehuda, anak Yoas bin Yoahas (atau Ahazia), di Bet-Semes. Lalu Yoas membawa dia ke Yerusalem. Ia membongkar tembok Yerusalem dari Pintu Gerbang Efraim sampai ke Pintu Gerbang Sudut, 400 hasta panjangnya. Sesudah itu ia mengambil segala emas dan perak dan segala perkakas yang terdapat dalam rumah Allah dan yang berada di bawah pengawasan keluarga Obed-Edom, juga perbendaharaan istana raja dan orang-orang sandera, kemudian pulanglah ia ke Samaria.[24][25]
Amazia bin Yoas, raja Yehuda, masih hidup 15 tahun lamanya sesudah Yoas bin Yoahas, raja Israel, mati.[26][27]
Kejahatan dan kebebalan Amazia ini, menyebabkan ia tidak disukai oleh rakyatnya.[2] Sejak Amazia menjauhi TUHAN, orang mengadakan persepakatan melawan dia di Yerusalem, sebab itu larilah ia ke Lakhis. Tetapi mereka menyuruh mengejar dia ke Lakhis, lalu dibunuhlah dia di sana.[28][29] Diangkutlah dia dengan kuda, lalu dikuburkan di Yerusalem di samping nenek moyangnya di kota Daud.[30][31] Segenap bangsa Yehuda mengambil Azarya atau Uzia, yang masih berumur 16 tahun dan mengangkat dia menjadi raja menggantikan ayahnya, Amazia.[32][33]
Edwin R. Thiele menghitung masa pemerintahan Amazia dari sekitar April-September 796 sampai April-September 767 SM, dimana Azarya atau Uzia, anaknya raja muda dan memerintah bersama dengannya setelah September 791 SM, kemudian memerintah sendirian menyusul kematian Amazia pada tahun 767 SM.[37][38]
Menurut perhitungan waktu pemerintahan raja Asa, Yosafat dan seterusnya, maka tahun-tahun kehidupan Amazia dapat dihitung sejak berdirinya Kerajaan Yehuda (mulai dari pecahnya Kerajaan Israel).
Kota Amatzia (bahasa Ibrani: אֲמַצְיָה), sekitar 8 km sebelah tenggara kota Lakhis di bagian selatan-tengah Israel, dinamai menurut raja Amazia yang dibunuh di daerah Lakhis.
Nama Amazia tidak dicatat dalam Silsilah Yesus yang ditulis dalam Injil Matius pasal 1.
Amazia Meninggal: 767 SM | ||
Gelar | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Yoas |
Raja Yehuda 796-767 SM |
Diteruskan oleh: Azarya (Uzia) |
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.