Ali Haji bin Raja Haji Ahmad
penyair, sastrawwan, pahlawan nasional, bapak bahasa Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad (Jawi: راج علي حج بن راج حج احمد) atau juga dikenal dengan nama pena Raja Ali Haji (lahir di Pulau Penyengat, Kepulauan Riau, ca 1808 - meninggal di Pulau Penyengat, Kesultanan Lingga, ca 1873)[2][3] adalah ulama, sejarawan, dan pujangga abad 19 keturunan Bugis dan Melayu.[4] Dia terkenal sebagai pencatat pertama dasar-dasar tata bahasa Melayu lewat buku Pedoman Bahasa; buku yang menjadi standar bahasa Melayu. Bahasa Melayu standar (juga disebut bahasa Melayu baku) itulah yang dalam Kongres Pemuda Indonesia 28 Oktober 1928 ditetapkan sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia. Ia merupakan keturunan kedua (cucu) dari Raja Haji Fisabilillah, Yang Dipertuan Muda IV dari Kesultanan Lingga-Riau dan juga merupakan bangsawan Bugis.
Raja Ali Haji راج علي حاج | |
---|---|
![]() Raja Ali Haji | |
Lahir | 1808 Pulau Penyengat, Kepulauan Riau[1][2] |
Meninggal | 1873 Pulau Penyengat, Kesultanan Lingga |
Pekerjaan | Ulama Sejarawan Pujangga |
Karya terkenal | Gurindam Dua Belas |
Penghargaan terkenal | Pahlawan Nasional |
Mahakarya beliau yaitu: Gurindam Dua Belas (1846), menjadi pembaru arus sastra pada zamannya. Bukunya berjudul Kitab Pengetahuan Bahasa, yaitu Kamus Bahasa Melayu Riau-Lingga penggal yang pertama, merupakan kamus ekabahasa pertama di Nusantara. Ia juga menulis Syair Siti Shianah, Syair Suluh Pegawai, Syair Hukum Nikah, dan Syair Sultan Abdul Muluk. Raja Ali Haji juga patut diangkat jasanya dalam penulisan sejarah Melayu. Buku berjudul Tuhfat al-Nafis ("Hadiah yang Berharga" tentang sejarah Melayu), walaupun dari segi penulisan sejarah sangat lemah karena tidak mencantumkan sumber dan tahunnya, dapat dibilang menggambarkan peristiwa-peristiwa secara lengkap. Meskipun sebagian pihak berpendapat Tuhfat dikarang terlebih dahulu oleh ayahnya yang juga sastrawan, Raja Ahmad. Raji Ali Haji hanya meneruskan apa yang telah dimulai ayahnya. Dalam bidang ketatanegaraan dan hukum, Raja Ali Haji pun menulis Mukaddimah fi Intizam (hukum dan politik). Ia juga aktif sebagai penasehat kerajaan. Ia ditetapkan oleh pemerintah Republik Indonesia sebagai pahlawan nasional pada 5 November 2004.
Riwayat hidup

Raja Ali Haji dilahirkan di Pulau Penyengat,[2][5] Kepulauan Riau tahun 1808 atau 1809.[6][7] Dia adalah putra dari Raja Ahmad, yang bergelar Engku Haji Tua setelah melakukan ziarah ke Mekah. Dia adalah cucu Raja Ali Haji Fisabilillah (Yang Dipertuan Muda IV dari Kesultanan Lingga-Riau dan juga merupakan bangsawan Bugis, saudara Raja Lumu).[8] Fisabilillah adalah keturunan keluarga kerajaan Riau, yang merupakan keturunan dari prajurit Bugis yang datang ke daerah tersebut pada abad ke-18.[9] Bundanya Hamidah binti Malik adalah saudara sepupu dari ayahnya dan juga dari keturunan suku Bugis.[10]
Raji Ali Haji dibesarkan dan banyak menjalani masa hidupnya serta menerima pendidikan di Pulau Penyengat, Kesultanan Lingga, yang pada masa kini merupakan bagian dari Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia.[2][11]
Karya terkenal
Puisi
- 1847: Gurindam Dua Belas
Buku
- 1860s: Tuhfat al-Nafis (Bingkisan Berharga)
- 1865: Silsilah Melayu dan Bugis
Karya lain
- 1857: Bustan al-Kathibin
- 1850-an: Kitab Pengetahuan Bahasa (Tidak selesai)
- 1857: Intizam Waza'if al-Malik
- 1857: Thamarat al-Mahammah[4]
Palsu
Silsilah
Galeri
- Gurindam 12 fasal ke-1 dan ke-2 oleh Raja Ali Haji (Pahlawan Nasional)
- Gurindam fasal ke-12
- Kompleks makam keluarga Haji Ahmad di Pulau Penyengat, Kota Tanjung Pinang
Dalam budaya populer
- Dalam film Raja Ali Haji: Mata Pena Mata Hati (2009), Raja Ali Haji diperankan oleh Alex Komang.
- Dalam film Raja Ali Haji: Mata Pena Mata Hati (2009), Raja Ali Haji (remaja) diperankan oleh Reiner Manopo.
Lihat pula
Pranala luar

Wikisumber memiliki naskah asli yang berkaitan dengan artikel ini:
- Situs penghormatan untuk Raja Ali Haji
- (Indonesia) Raja Ali Haji, dalam Bahasa Melayu Diarsipkan 2017-06-01 di Wayback Machine.
Referensi
- Contesting Malayness: Malay Identity Across Boundaries, oleh Timothy P. Barnard, NUS Press, 2004, ISBN 9971-69-279-1
- Encyclopedia of Historians and Historical Writing, oleh Kelly Boyd, diterbitkan oleh Taylor & Francis, 1999, ISBN 1-884964-33-8
- Mengenal Pahlawan Indonesia, oleh Arya Ajisaka, diterbitkan oleh Kawan Pustaka, ISBN 979-757-278-1
- Journal of the Malaysian Branch of the Royal Asiatic Society, oleh Royal Asiatic Society of Great Britain and Ireland Cabang Malaysia, 1994
- The Making of Modern Malaya: A History from Earliest Times to the Present, oleh N. J. Ryan, diterbitkan oleh Oxford University Press, 1963
- The Precious Gift: Tuhfat Al-nafis, oleh Ali al-Haji Riau, Virginia Matheson Hooker, Virginia Matheson, Barbara Watson Andaya, Oxford University Press, 1982, ISBN 0-19-582507-1
- The World's Religions, oleh Stewart R. Sutherland, diterbitkan oleh G.K. Hall, 1988, ISBN 0-8161-8978-1
- (Indonesia) Mengenang Kejayaan Sastra Melayu Diarsipkan 2007-03-11 di Wayback Machine., artikel di Suara Karya Online
- (Melayu) Artikel dari situs Islam Hadhari tentang Raja Ali Haji Diarsipkan 2007-02-09 di Wayback Machine.
- (Melayu) Posting berisi informasi tentang Raja Haji, kakek dari Raja Ali Haji
Referensi
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.