Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif

Afrika Tengah

negara di Afrika Tengah Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Afrika Tengah
Remove ads


Afrika Tengah (atau disebut juga sebagai Republik Afrika Tengah) adalah sebuah negara di pedalaman Afrika yang berbatasan dengan Chad di utara, Sudan di timur laut, Sudan Selatan di timur, Republik Demokratik Kongo dan Republik Kongo di selatan, dan Kamerun di barat.

Fakta Singkat Republik Afrika Tengah République Centrafricaine (Prancis)Ködörösêse tî Bêafrîka (Sango), Ibu kota (dan kota terbesar) ...
Remove ads

Dahulu negara ini merupakan koloni Prancis bernama Ubangi-Shari, yang mencapai kemerdekaan pada 1960. Selepas tiga dasawarsa bergolak akibat pemerintahan militer silih-berganti, akhirnya pemerintahan sipil berkuasa pada 1993. Namun, pemerintahan ini bertahan selama satu dekade saja. Pada Maret 2003 suatu kudeta militer yang dipimpin oleh Jenderal Francois Bozize telah menjatuhkan pemerintahan sipil pimpinan Presiden Ange-Felix Patasse dan mendirikan pemerintahan peralihan di sana.

Remove ads

Sejarah

Pada asalnya satu koloni negara Prancis, Republik Afrika Tengah merdeka pada tahun 1960. Negara baru ini dengan cepat jatuh pada pemerintahan diktator di bawah presiden pertamanya, David Dacko. Pada tahun 1966 Dacko digulingkan oleh sepupunya, Jean Bedel Bokassa yang mendirikan kerajaan militan dan menjadi diktator yang berperangai rumit. Pada tahun 1976 Bokassa mendeklarasikan dirinya sebagai maharaja dan dinobatkan dalam upacara yang serba mewah dan mahal yang dikritik oleh banyak negara lain. Dia juga kerap melanggar hak asasi manusia serta menyokong gerakan anti-Prancis. Akibatnya, pemerintahan Prancis mendukung suatu kup terhadap pemerintahannya dan pada 1979 Dacko kembali berkuasa di negara tersebut. Pemberontakan yang kedua terjadi pada 1981, dan pemerintahan demokrasi mulai berkuasa pada 1993. Namun pada 2003, suatu kudeta terjadi sekali lagi, di mana François Bozizé mengambil alih kekuasaan.

Perang saudara terjadi di Afrika Tengah sejak tahun 2012. Pada 14 Desember 2015, pemimpin pemberontak Séléka mendeklarasikan kemerdekaan Republik Logone.[9]

Remove ads

Geografi

Ringkasan
Perspektif
Thumb
Peta Republik Afrika Tengah

Afrika Tengah merupakan negara yang terkurung daratan di pedalaman benua Afrika. Negara ini berbatasan dengan Kamerun, Chad, Sudan, Sudan Selatan, Republik Demokratik Kongo, dan Republik Kongo. Negara ini terletak di antara garis lintang 2° dan 11° LU, dan garis bujur 14° dan 28° BT.[10] Dengan luas 622.984 kilometer persegi (240.535 mil persegi), Afrika Tengah merupakan negara terbesar ke-44 di dunia.[11]

Sebagian besar wilayah negara ini terdiri dari sabana dataran tinggi yang datar atau bergelombang dengan ketinggian sekitar 500 meter (1.640 kaki) di atas permukaan laut. Selain Perbukitan Fertit di timur laut Afrika Tengah, terdapat perbukitan yang tersebar di wilayah barat daya. Di barat laut terdapat Massif Yade, dataran tinggi granit dengan ketinggian 348 meter (1.143 kaki). Afrika Tengah memiliki enam ekoregion daratan: hutan dataran rendah Kongo Timur Laut, hutan dataran rendah Kongo Barat Laut, hutan rawa Kongo Barat, sabana Sudan Timur, mosaik hutan-sabana Kongo Utara, dan sabana Acacia Sahel.[12]

Sebagian besar perbatasan selatan dibentuk oleh anak-anak sungai Kongo; Sungai Mbomou di timur menyatu dengan Sungai Uele untuk membentuk Sungai Ubangi, yang juga meliputi sebagian perbatasan selatan. Sungai Sangha mengalir melalui beberapa wilayah barat negara, sementara perbatasan timur terletak di sepanjang tepi daerah aliran Sungai Nil.[10]

Diperkirakan hingga 8% wilayah negara ini ditutupi hutan, dengan bagian terpadat umumnya berada di wilayah selatan. Hutan-hutan di sana sangat beragam dan mencakup spesies Ayous, Sapelli, dan Sipo yang penting secara komersial.[13] Tingkat penggundulan hutan sekitar 0,4% per tahun, dan perburuan kayu adalah hal yang biasa.[14] Afrika Tengah memiliki skor rata-rata Indeks Integritas Bentang Alam Hutan tahun 2018 sebesar 9,28/10, yang menempatkannya di peringkat ketujuh secara global dari 172 negara.[15]

Pada tahun 2008, Afrika Tengah merupakan negara dengan tingkat polusi cahaya paling rendah di dunia.[16] Selain itu, Afrika Tengah memiliki titik fokus Anomali Magnetik Bangui, salah satu anomali magnetik terbesar di Bumi.[17]

Iklim Afrika Tengah pada umumnya tropis, dengan musim hujan yang berlangsung dari bulan Juni hingga September di wilayah utara, dan dari bulan Mei hingga Oktober di wilayah selatan. Selama musim hujan, hujan badai hampir terjadi setiap hari, dan kabut pagi merupakan hal yang biasa. Curah hujan tahunan maksimum sekitar 1.800 milimeter (71 in) di wilayah Ubangi bagian atas.[18]

Remove ads

Politik

Ringkasan
Perspektif
Thumb
Presiden Afrika Tengah saat ini, Faustin-Archange Touadéra.

Politik di Republik Afrika Tengah secara formal berlangsung dalam kerangka republik presidensial. Dalam sistem ini, Presiden adalah kepala negara, dengan Perdana Menteri sebagai kepala pemerintahan. Kekuasaan eksekutif dijalankan oleh pemerintah. Kekuasaan legislatif dipegang oleh pemerintah dan parlemen. Majelis Nasional (Assemblée Nationale) memiliki 140 anggota, yang dipilih untuk masa jabatan lima tahun dengan menggunakan sistem dua putaran (atau putaran kedua).[19]

Seperti di banyak bekas koloni Prancis lainnya, sistem hukum Republik Afrika Tengah didasarkan pada hukum Prancis.[20] Mahkamah Agung, atau Cour Suprême, terdiri dari hakim-hakim yang ditunjuk oleh presiden. Ada juga Mahkamah Konstitusi, dan para hakimnya juga ditunjuk oleh presiden.[19]

Hubungan luar negeri

Thumb
Negara-negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Afrika Tengah.
Thumb
Presiden Republik Afrika Tengah Faustin-Archange Touadéra bersama Presiden AS Joe Biden, dan Jill Biden, 14 Desember 2022.

Republik Afrika Tengah sangat bergantung pada bantuan asing, dan banyak LSM menyediakan layanan yang tidak disediakan oleh pemerintah.[21] Pada tahun 2019, lebih dari US$100 juta bantuan asing dihabiskan di negara tersebut, sebagian besar untuk bantuan kemanusiaan.[22]

Upaya negara tersebut untuk menerapkan kebijakan terbuka terhadap negara-negara tetangga telah mengalami kendala karena perang saudara yang telah berlangsung lama serta konflik regional yang lebih luas seperti ketegangan yang berulang antara Chad dan Sudan. Pada tahun 2010-an, Prancis mempertahankan kehadiran militer di negara tersebut. Hal ini sebagian besar terhenti pada tahun 2016. Pasukan Prancis terakhir meninggalkan negara tersebut pada tahun 2022 setelah hubungan dengan Prancis memburuk karena meningkatnya hubungan negara tersebut dengan Rusia di bawah Faustin-Archange Touadéra.[23] Sejak tahun 2018, Wagner Group, sebuah perusahaan militer swasta Rusia, telah melakukan operasi di Afrika Tengah.[24] Pada tahun 2017, Afrika Tengah menandatangani Perjanjian PBB tentang Larangan Senjata Nuklir.[25]

Kamerun adalah mitra dagang regional terpenting Afrika Tengah dengan impor dari negara tersebut telah meningkat pesat selama beberapa tahun terakhir.[26] Pada tahun 2022, impor dari Kamerun mencapai $243 juta[27] hingga $250,56 juta.[26] Perang telah menciptakan gelombang besar pengungsi ke Kamerun; pada tahun 2024, negara tersebut menampung 282.000 pengungsi Afrika Tengah.[28] Kedua negara menderita masalah terkait perbatasan termasuk serangan pemberontak yang kejam untuk mendapatkan pasokan serta klaim yang bersaing atas beberapa desa dan kota. Pada tahun 2022, kedua negara mengadakan pembicaraan tiga hari di Yaoundé, di mana mereka sepakat untuk menentukan batas perbatasan dan mengintensifkan kehadiran militer gabungan mereka di kota-kota perbatasan.[29]

Dengan Indonesia, Afrika Tengah baru membuka hubungan diplomatik pada 21 September 2016, bersamaan dengan Guinea Khatulistiwa dan Chad oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di sela-sela sidang umum PBB.[30][31]

Militer

Thumb
Prajurit Angkatan Bersenjata Afrika Tengah

Angkatan Bersenjata Afrika Tengah (Forces armées centrafricaines, FACA) merupakan angkatan bersenjata Republik Afrika Tengah dan hampir tidak berfungsi sejak pecahnya perang saudara pada tahun 2012. Saat ini, mereka termasuk angkatan bersenjata terlemah di dunia, yang bergantung pada dukungan internasional untuk menyediakan keamanan di negara tersebut. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah telah berjuang untuk membentuk tentara nasional yang bersatu. Angkatan ini terdiri dari Angkatan Darat (termasuk Angkatan Udara), polisi, dan Kepolisian Nasional.[32] Pada tahun 2022, pasukannya diperkirakan berjumlah 30.000 orang.[33]

Sebagian besar senjata berat dan peralatan tentara dihancurkan atau direbut oleh militan Seleka selama perang saudara 2012–2014. Segera setelah perang, tentara hanya memiliki 70 senapan. Sebagian besar persenjataannya dijarah selama pertempuran oleh koalisi Seleka dan kelompok bersenjata lainnya.[34] Ribuan senjata ringan tentara juga didistribusikan kepada warga sipil pendukung mantan Presiden Bozizé pada tahun 2013.[35] Sebelum tahun 2014, persediaan senjata dan amunisi tentara sebagian besar berasal dari Prancis, Soviet, dan Tiongkok.[34] Pada tahun 2018, persediaan peralatan tentara sebagian besar direvitalisasi dengan sumbangan 900 pistol, 5.200 senapan, dan 270 peluncur roket yang tidak disebutkan jumlahnya dari Rusia.[36]

Angkatan Udara hampir tidak dapat beroperasi. Kurangnya dana hampir menghentikan angkatan udara kecuali AS 350 Ecureuil yang dikirim pada tahun 1987. Pesawat Mirage F1 dari Angkatan Udara Prancis secara teratur berpatroli di wilayah negara yang bermasalah dan juga berpartisipasi dalam konfrontasi langsung hingga ditarik dan dipensiunkan pada tahun 2014.[37] Menurut beberapa sumber, Bozizé menggunakan uang yang diperolehnya dari konsesi pertambangan di Bakouma untuk membeli dua helikopter MI 8 tua dari Ukraina dan satu Lockheed C-130 Hercules, yang dibuat pada tahun 1950-an, dari AS. Pada akhir tahun 2019 Serbia menawarkan dua pesawat serang Soko J-22 orao baru kepada Angkatan Udara CAR tetapi tidak diketahui apakah pesanan tersebut disetujui oleh Angkatan Udara.[38]

Thumb
Pasukan amfibi Afrika Tengah

Garda Presiden (garde présidentielle) atau Garda Republik secara resmi merupakan bagian dari FACA, tetapi sering dianggap sebagai entitas terpisah di bawah komando langsung Presiden. Sejak 2010, Garda telah menerima pelatihan dari Afrika Selatan dan Sudan, dengan Belgia dan Jerman memberikan dukungan.[39] Selain itu, Afrika Tengah juga memiliki pasukan amfibi kecil yang berpatroli di sungai Ubangi. Pasukan patroli sungai tersebut memiliki sekitar seratus personel dan mengoperasikan tujuh kapal patroli.[40][41]

Angkatan bersenjata telah didominasi oleh tentara dari kelompok etnis Yakoma sejak zaman Kolingba. Oleh karena itu, militer dianggap tidak setia oleh dua presiden dari wilayah utara, Patassé dan Bozizé, yang keduanya telah melengkapi dan menjalankan milisi mereka sendiri di luar FACA. Militer juga membuktikan ketidaksetiaannya selama pemberontakan pada tahun 1996–1997. Meskipun Francois Bozizé sendiri memiliki latar belakang di FACA (menjadi kepala stafnya dari tahun 1997 hingga 2001), ia berhati-hati dengan mempertahankan portofolio pertahanan, serta dengan menunjuk putranya Jean-Francis Bozizé sebagai direktur kabinet yang bertanggung jawab untuk menjalankan Kementerian Pertahanan. Ia mempertahankan teman lamanya Jenderal Antoine Gambi sebagai Kepala Staf. Karena gagal mengekang kerusuhan yang semakin dalam di wilayah utara negara tersebut, Gambi pada bulan Juli 2006 digantikan oleh teman lama Bozizé dari akademi militer, Jules Bernard Ouandé.[42]

Pembagian administratif

Thumb

Republik Afrika Tengah dibagi menjadi 20 prefektur administratif (préfectures), dua di antaranya adalah prefektur ekonomi (préfectures économiques); prefektur tersebut selanjutnya dibagi lagi menjadi 84 sub-prefektur (sous-préfectures).[43]

Informasi lebih lanjut No., Prefektur ...
Remove ads

Ekonomi

Ringkasan
Perspektif
Thumb
Representasi proporsional dari ekspor Republik Afrika Tengah, 2019
Thumb
PDB per kapita pembangunan di Republik Afrika Tengah
Thumb
Bangui distrik perbelanjaan

Pendapatan per kapita Republik sering terdaftar sebagai sekitar $400 per tahun, salah satu yang terendah di dunia, tetapi angka ini sebagian besar didasarkan pada penjualan ekspor yang dilaporkan dan sebagian besar mengabaikan penjualan makanan yang tidak terdaftar, minuman beralkohol yang diproduksi secara lokal, berlian, gading, daging semak, dan obat tradisional .[45]

Mata uang Republik Afrika Tengah adalah CFA franc, yang diterima di seluruh negara-negara bekas Afrika Barat Prancis dan diperdagangkan dengan kurs tetap ke euro. Intan merupakan ekspor terpenting negara, menyumbang 40–55% dari pendapatan ekspor, tetapi diperkirakan antara 30% dan 50% dari yang diproduksi setiap tahun meninggalkan negara secara sembunyi-sembunyi.[45] Pada tanggal 27 April 2022,[46] Bitcoin (BTC) diadopsi sebagai tender legal tambahan. Anggota parlemen dengan suara bulat mengadopsi undang-undang yang membuat tender legal bitcoin bersama franc CFA dan melegalkan penggunaan cryptocurrency. Presiden Faustin-Archange Touadéra menandatangani tindakan tersebut menjadi undang-undang, kata kepala stafnya Obed Namsio.

Pertanian didominasi oleh budi daya dan penjualan tanaman pangan seperti ubi kayu, kacang tanahs, jagung, sorghum, jagung, wijen, dan pisang raja. PDB riil tahunan tingkat pertumbuhan hanya di atas 3%. Pentingnya tanaman pangan dibandingkan tanaman komersial yang diekspor ditunjukkan oleh fakta bahwa total produksi singkong, makanan pokok sebagian besar orang Afrika Tengah, berkisar antara 200.000 dan 300.000 ton per tahun, sedangkan produksi kapas, hasil panen utama yang diekspor, berkisar antara 25.000 hingga 45.000 ton per tahun. Tanaman pangan tidak diekspor dalam jumlah besar, tetapi masih merupakan tanaman komersial utama negara tersebut, karena orang Afrika Tengah memperoleh pendapatan yang jauh lebih banyak dari penjualan surplus tanaman pangan secara berkala daripada dari tanaman komersial yang diekspor seperti kapas atau kopi.[45] Sebagian besar negara ini swasembada tanaman pangan; namun, perkembangan ternak terhambat oleh kehadiran Lalat Tsetse.[47]

Mitra impor utama Republik adalah Prancis (17,1%). Impor lainnya berasal dari Amerika Serikat (12,3%), India (11,5%), dan China (8,2%). Mitra ekspor terbesarnya adalah Prancis (31,2%), diikuti oleh Burundi (16,2%), China (12,5%), Kamerun (9,6%), dan Austria (7,8%).[19]

Republik Afrika Tengah adalah anggota dari Organisasi untuk Harmonisasi Hukum Bisnis di Afrika (OHADA). Dalam laporan Grup Bank Dunia 2009 Doing Business, peringkat 183 dari 183 dalam hal 'kemudahan berbisnis', sebuah indeks komposit yang memperhitungkan peraturan akun yang meningkatkan aktivitas bisnis dan yang membatasinya.

Remove ads

Demografi

Ringkasan
Perspektif
Thumb
Wanita Fula di Paoua

Populasi Republik Afrika Tengah hampir empat kali lipat sejak kemerdekaan. Pada tahun 1960, populasinya adalah 1.232.000; pada perkiraan PBB , kira-kira .[2][3]

Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan bahwa sekitar 4% dari populasi berusia antara 15 dan 49 tahun adalah HIV positif.[48] Hanya 3% negara yang memiliki antiretroviral terapi yang tersedia, dibandingkan dengan cakupan 17% di negara-negara tetangga Chad dan Republik Kongo.[49]

Bangsa ini dibagi menjadi lebih dari 80 kelompok etnis, masing-masing memiliki bahasanya sendiri. Kelompok etnis terbesar adalah Baggara Arab, Baka, Banda, Bayaka, Fula, Gbaya, Kara, Kresh, Mbaka, Mandja , Ngbandi, Sara, Vidiri, Wodaabe, Yakoma, Yulu, Zande, dengan lainnya termasuk orang Eropa yang sebagian besar keturunan Prancis.[19]

Informasi lebih lanjut Peringkat, Prefektur ...

Agama

Thumb
Sebuah gereja Kristen di Republik Afrika Tengah

Menurut sensus nasional tahun 2003, 80,3% dari populasi adalah Kristen (51,4% Protestan dan 28,9% Katolik Roma), 10% adalah Muslim dan 4,5 persen kelompok agama lain, dengan 5,5 persen tidak memiliki keyakinan agama.[51] Pekerjaan yang lebih baru dari Pew Research Center memperkirakan bahwa, pada 2010, orang Kristen merupakan 89,8% dari populasi (60,7% Protestan dan 28,5% Katolik) sementara Muslim terdiri dari 8,9%.[52][53] Gereja Katolik mengklaim lebih dari 1,5 juta penganut, sekitar sepertiga dari populasi.[54] Keyakinan adat (animisme) juga dipraktikkan, dan banyak kepercayaan pribumi dimasukkan ke dalam praktik Kristen dan Islam.[55] Seorang direktur PBB menggambarkan ketegangan agama antara Muslim dan Kristen sebagai hal yang tinggi.[56]

Ada banyak kelompok misionaris yang beroperasi di negara ini, termasuk Lutheran, Baptis, Katolik, Grace Brethren, dan Saksi-Saksi Yehuwa. Sementara para misionaris ini sebagian besar berasal dari Amerika Serikat, Prancis, Italia, dan Spanyol, banyak juga dari Nigeria, Republik Demokratik Kongo, dan negara-negara Afrika lainnya. Sejumlah besar misionaris meninggalkan negara itu ketika pertempuran pecah antara pemberontak dan pasukan pemerintah pada 2002–3, tetapi banyak dari mereka kini telah kembali untuk melanjutkan pekerjaan mereka.[57]

Menurut penelitian Overseas Development Institute, selama krisis yang berlangsung sejak 2012, para pemimpin agama telah melakukan mediasi antara komunitas dan kelompok bersenjata; mereka juga menyediakan perlindungan bagi orang-orang yang mencari perlindungan.[58]

Bahasa

Dua bahasa resmi Republik Afrika Tengah adalah Prancis dan Sango (juga dieja Sangho),[59] sebuah bahasa Kreol dikembangkan sebagai antaretnis franca berdasarkan bahasa Ngbandi setempat. Republik Afrika Tengah adalah salah satu dari sedikit negara Afrika yang memiliki Bahasa Afrika sebagai bahasa resmi mereka.

Remove ads

Budaya

Olahraga

Bola basket merupakan olahraga paling populer di negara ini dan cara yang baik untuk berhubungan dengan orang-orangnya.[60][61] Tim nasionalnya memenangkan Kejuaraan Afrika dua kali dan merupakan tim Afrika Sub-Sahara pertama yang lolos ke Piala Dunia Bola Basket FIBA pada tahun 1974.

Negara ini juga memiliki tim sepak bola nasional, yang dinaungi oleh Federasi Sepak Bola Afrika Tengah, dan biasa menggelar pertandingan di Stadion Barthélemy Boganda.[62]

Remove ads

Lihat pula

Referensi

Loading content...

Pranala luar

Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.

Remove ads