Loading AI tools
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Dr. Achmad Ubaedillah, M.A. (lahir 03 Agustus 1967 ) adalah Duta Besar (Dubes) Luar Biasa Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia untuk Brunei Darussalam berkedudukan di Bandar Seri Begawan. Ia dilantik oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Senin (26/06/2023) di Istana Negara.[1][2][3] Sebelumnya Ubaedillah merupakan Atase Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Atdikbudristek) KBRI Riyadh, KSA (2017-2021).[4] [5] Ia juga Pengurus Badan Pengembangan Jaringan Internasional Pengurus Besar Nahdlatul Ulama PBNU (2022-2027) dan merupakan Akademisi dari FISIP Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.[6][7][8]
Achmad Ubaedillah | |
---|---|
Duta Besar (Dubes) Luar Biasa Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia untuk Brunei Darussalam | |
Masa jabatan 26 Juni 2023 – petahana | |
Presiden | Joko Widodo |
Informasi pribadi | |
Lahir | 03 Agustus 1967 Tangerang, Banten, Indonesia |
Sunting kotak info • L • B |
Achmad Ubaedillah, menyelesaikan pendidikan tingkat sarjana di Fakultas Ushuluddin IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta (sekarang UIN Jakarta) pada tahun 1995 kemudian melanjutkan program magister di tempat yang sama pada 2002. Ia mengawali kariernya sebagai dosen Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) di FISIP UIN Jakarta.[9] Achmad mendapatkan kesempatan mengambil program master kajian Asia Tenggara di Ohio University, Athens, Amerika Serikat. Setelah lulus dari Ohio University pada tahun 2004, setahun kemudian ayah tiga putri ini melanjutkan program doktor di bidang Sejarah Asia Tenggara di University of Hawaii at Manoa, Honolulu, AS sekaligus sebagai peserta fellowship program East-West Center (EWC), sebuah lembaga riset dan kajian strategis pada kampus tersebut. Setelah memperoleh gelar doktor dengan disertasi tentang gerakan tarekat di Sulawesi Selatan pada 2011, ia kemudian kembali mengabdi di almamaternya dengan tetap menekuni bidang yang selama ini menjadi perhatiannya: Civic Education (Pendidikan Kewarganegaraan), Islam dan Demokrasi, serta gerakan Islam kontemporer, khususnya tarekat di Indonesia.
Selain mengawali karier sebagai dosen[10], ia juga aktif sebagai trainer, curriculum developer, narasumber dan konsultan pada kegiatan program, seminar dan workshop seputar Pendidikan Kewarganegaraan dan Wawasan Kebangsaan di sejumlah kementerian dan lembaga pemerintah dan swasta. Achmad pernah menjadi direktur Indonesian Center for Civic Education (ICCE) UIN Jakarta. Ia pernah menjadi Atase Pendidikan, Riset dan Teknologi (Atdikbudristek) KBRI Riyadh, Kerajaan Saudi Arabia, selama lima tahun mulai 2017 hingga 2021. Dia diangkat oleh Menteri Pendidikan, saat itu, Muhadjir Effendi. Di masa kepemimpinan PBNU KH. Yahya Cholil Staquf saat ini, dia diberikan amanah menjabat di lembaga internasional PBNU, pada Badan Pengembangan Jaringan Internasional PBNU Periode 2022 - 2027.[11]
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.