![cover image](https://wikiwandv2-19431.kxcdn.com/_next/image?url=https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/4d/XiongnuMap.png/640px-XiongnuMap.png&w=640&q=50)
Xiongnu
suku bangsa di Mongolia / From Wikipedia, the free encyclopedia
Xiongnu (Hanzi: 匈奴; Pinyin: Xiōngnú; Wade–Giles: Hsiung-nu; Middle Chinese Guangyun: [xi̯woŋ˥˩nu˩]) adalah bangsa kuno berbasis nomad yang mendirikan suatu negara atau konfederasi di Mongolia dan Tiongkok.[3] Sebagian besar informasi mengenai Xiongnu berasal dari sumber-sumber Tiongkok, sehingga nama-nama dan gelar Xinongnu yang diketahui sekarang merupakan transliterasi bahasa Tionghoa dari bahasa asli Xiongnu.
Xiongnu | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Abad ke-3 SM–460-an M | |||||||||||
![]() Wilayah Xiongnu (hijau), Sekitar 250 SM | |||||||||||
Status | Konfederasi Nomad | ||||||||||
Ibu kota | Longcheng (龙城/蘢城), dekat Khoshoo Tsaidam (Mongolia modern), dijadikan tempat pertemuan tahunan, dan ibukota de facto | ||||||||||
Agama | Kemungkinan Tengriisme[1][2] | ||||||||||
Chanyu | |||||||||||
• 240–209 SM | Touman | ||||||||||
• 94–118 M | Feng-hou (Utara) | ||||||||||
• 195 M | Huchuquan (Selatan) | ||||||||||
Sejarah | |||||||||||
• Didirikan | Abad ke-3 SM | ||||||||||
• Dibubarkan | 460-an M | ||||||||||
| |||||||||||
Sejarah Xinjiang |
---|
![]() |
Zaman kuno
|
Zaman abad pertengahan |
Identitas inti etnik Xiongnu tak diketahui secara pasti, karena hanya sedikit kata, terutama gelar dan nama pribadi, yang terdapat dalam sumber-sumber Tiongkok. Pendapat dari sejarawan mengenai bahasa yang dituturkan oleh bangsa Xiongnu antara lain bahasa Mongol, bahasa Turk, bahasa Yenisi,[4][5] bahasa Tokharia, dan bahasa Ural.[6] Nama Xiongnu kemungkinan merupakan kognat bagi nama suku Hun, namun bukti untuk pendapat ini cukup kontroversial.[5][7]
Sumber-sumber Tiongkok dari abad ke-3 SM melaporkan bahwa bangsa Xiongnu mendirikan sebuah kekaisaran di bawah Modu Chanyu, pemimpin agung mereka setelah tahun 209 SM.[8] Kekaisaran ini membentang melampau perbatasan Mongolia modern. Setelah mengalahkan suku Yuezhi yang sebelumnya dominan pada abad ke-2 SM, Xiongnu menjadi kekuasaan yang dominan di stepa di Asia timur. Mereka aktif di Siberia, Mongolia, Manchuria barat, dan provinsi Mongolia Dalam, Gansu dan Xinjiang di Tiongkok. Hubungan antara dinasti-dinasti awal Tiongkok dengan Xiongnu cukup rumit, dengana adanya periode konflik militer dan intrik yang berulang dan silih berganti, serta ada pula pertukaran upeti, perdagangan, dan kesepakatan pernikahan.