![cover image](https://wikiwandv2-19431.kxcdn.com/_next/image?url=https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/0c/Xavier_Jayakumar_%2528cropped%2529.jpg/640px-Xavier_Jayakumar_%2528cropped%2529.jpg&w=640&q=50)
Xavier Jayakumar
From Wikipedia, the free encyclopedia
Ini adalah nama India; nama "Arulanandam" merupakan patronimik, bukan nama keluarga, dan tokoh ini dipanggil menggunakan nama depannya, "Xavier Jayakumar".
Dato' Dr. Xavier Jayakumar s/o Arulanandam (bahasa Tamil: சேவியர் ஜயகுமார்) adalah seorang politisi asal Malaysia yang pernah menjabat sebagai Menteri Air, Tanah, dan Sumber Daya Alam di bawah pemerintahan Mahathir Mohamad hingga masa jabatannya berakhir ketika Pakatan Harapan runtuh dan Perikatan Nasional berkuasa.[2] Selain itu, ia juga menjadi legislator untuk daerah pemilihan Kuala Langat sejak 2018.
Fakta Singkat Menteri Air, Tanah, dan Sumber Daya Alam Malaysia, Perdana Menteri ...
Xavier Jayakumar Arulanandam | |
---|---|
சேவியர் ஜயகுமார் | |
![]() | |
Menteri Air, Tanah, dan Sumber Daya Alam Malaysia | |
Masa jabatan 2 Juli 2018 – 24 Februari 2020 | |
Perdana Menteri | Mahathir Mohamad |
![]() Pendahulu Wan Junaidi Pengganti Tuan Ibrahim Tuan Man (sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Air) Shamsul Anuar Nasarah (sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Alam) | |
Anggota Dewan Rakyat | |
Masa jabatan 9 Mei 2018 – 10 Oktober 2022 | |
Daerah pemilihan | Kuala Langat |
Informasi pribadi | |
Lahir | Xavier Jayakumar s/o Arulanandam 1953 (umur 70–71) Ipoh, Perak, Federasi Malaya |
Partai politik | Partai Keadilan Rakyat (1998–2021) Independen (2021–2022) Partai Bangsa Malaysia (sejak 2022) |
Afiliasi politik lainnya | Barisan Alternatif (1999–2008) Pakatan Rakyat (2008–2015) Pakatan Harapan (2015–2021) Perikatan Nasional (2021–2022) |
Suami/istri | Shiela Christine Devaraj |
Alma mater | Sekolah Tinggi Ilmu Kedokteran Gigi, Manipal |
Pekerjaan | |
![]() ![]() | |
Tutup
Pada 13 Maret 2021, dirinya secara tiba-tiba mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Wakil Presiden sekaligus sebagai kader Partai Keadilan Rakyat dan menjadi politikus Independen demi mendukung koalisi pemerintahan Perikatan Nasional pimpinan Muhyiddin Yassin.[3]