Violeta Chamorro
From Wikipedia, the free encyclopedia
Violeta Chamorro (pengucapan dalam bahasa Spanyol [bjoˈleta tʃaˈmoro], terlahir dengan nama Violeta Barrios Torres; lahir 18 Oktober 1929 ) adalah seorang politikus asal Nikaragua, penerbit surat kabar dan mantan presiden Nikaragua. Dia adalah wanita pertama dan sampai saat ini satu-satunya wanita yang pernah menjabat sebagai presiden di negaranya.[1][2]
![]() ![]() | |
Nama dalam bahasa asli | (es) Violeta Barrios de Chamorro ![]() |
---|---|
Biografi | |
Kelahiran | 18 Oktober 1929 ![]() Rivas ![]() |
Presiden Nikaragua | |
25 April 1990 – 10 Januari 1997 ← Daniel Ortega – Arnoldo Alemán → ![]() | |
Data pribadi | |
Pendidikan | Our Lady of the Lake University (en) ![]() Blackstone College for Girls (en) ![]() ![]() |
Kegiatan | |
Pekerjaan | politikus, jurnalis ![]() |
Periode | Abad ke-20 ![]() |
Partai politik | Uni Oposisi Nasional ![]() |
Keluarga | |
Pasangan nikah | Pedro Joaquín Chamorro Cardenal (1950–1978) ![]() |
Anak | Cristiana Chamorro Barrios (en) ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Penghargaan
| |
Situs web | violetachamorro.org.ni ![]() |
Lahir di Rivas, Nikaragua pada tanggal 18 Oktober 1929 dari keluarga berada dan terpandang. Chamorro mengenyam pendidikan di negara bagian Texas dan Virginia Amerika Serikat. Pada tahun 1948, setelah kematian ayahnya, Chamorro kembali ke Nikaragua dan menikah dengan Pedro Joaqim Chamorro Cardenal, editor surat kabar La Prensa pada tahun 1950 pada usianya yang ke-21. Mereka dikaruniai empat orang anak. Sepak terjang Pedro Chamorro yang sering mengkritik kediktatoran keluarga Somoza menyebabkannya keluar masuk tahanan hingga akhirnya diasingkan ke Kosta Rika pada tahun 1957 namun kembali lagi ke Nikaragua setelah mendapatkan amnesti. Pada tahun 1978, Pedro Chamorro yang masih konsisten mengkritik keluarga Somoza, terbunuh. Violeta Chamorro mengambil alih surat kabar milik suaminya. Kematian Pedro Chamorro memicu revolusi yang dipimpin oleh Front Pembebasan Nasional Sandinista yang kemudian menggulingkan pemerintahan Anastasio Somoza Debayle pada Juli 1979. Awalnya Violeta Chamorro mendukung Sandinista. Tapi seiring waktu, Chamorro yang dikecewakan oleh kebijakan Marxisme Sandinista yang semakin radikal, akhirnya memilih menarik dukungannya dan kembali berkonsentrasi mengurus La Prensa dan tetap memberikan kritiknya kepada pemerintah.[1][3]
Saat pengumuman akan diadakan pemilihan presiden pada tahun 1990, Chamorro diajukan sebagai calon presiden dari aliansi 14 partai yang menamakan dirinya Persatuan Partai Oposisi Nasional (National Oposition Union, atau dalam bahasa Spanyol Unión Nacional Opositor; UNO) dan secara mengejutkan mengalahkan presiden petahana Daniel Ortega, pimpinan Sandinista. Violeta Chamorro dilantik pada tanggal 25 April dan menjadi presiden wanita pertama di Amerika Tengah.[1]
Selama masa kepemimpinannya, Chamorro membatalkan sejumlah kebijakan Sandinista. Dia memprivatisasi beberapa industri milik negara. Berbekal pengalaman dalam keterbatasan mengajukan kritik lewat La Prensa, ia mencabut pengawasan terhadap berita, majalah dan buku. Chamorro juga mengurangi armada angkatan bersenjatanya. Jalan damai yang dipilihnya terhadap beberapa faksi politik dan anggota Sandinista dengan melibatkan mereka dalam pemerintahan, dipuji banyak pihak. Chamorro mengakhiri masa jabatannya pada bulan Januari 1997.[1][2]