![cover image](https://wikiwandv2-19431.kxcdn.com/_next/image?url=https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/f9/1116_Muscle_of_the_Female_Perineum.png/640px-1116_Muscle_of_the_Female_Perineum.png&w=640&q=50)
Vaginismus
pengencangan otot di sekitar vagina secara tidak sadar, disfungsi seksual / From Wikipedia, the free encyclopedia
Vaginismus adalah salah satu jenis gangguan nyeri seksual. Ciri utamanya adalah kontraksi otot pada bagian vagina ketika bersenggaman atau ketika vagina mengalami aktivitas penetrasi lain, seperti misalnya penggunaan tampon, atau spekulum saat pemeriksaan medis.[1][2][3][4] Di banyak kasus, vaginismus terasa di saat melakukan hubungan seksual untuk pertama kali.[5]
![Thumb image](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/f9/1116_Muscle_of_the_Female_Perineum.png/640px-1116_Muscle_of_the_Female_Perineum.png)
Penyebab vaginismus yang banyak ditemukan adalah ketakutan atau kekhawatiran terhadap munculnya rasa sakit saat berhubungan seksual.[6] Penyebab lain yang dapat menjadi penyebab timbulnya gangguan ini di antaranya adalah adanya pengalaman kekerasan seksual, endometriosis, vaginitis, or a prior episiotomi.[7] Diagnosa akan ditegakkan berdasarkan gejala yang ada dan juga pemeriksaan pelvis.[7]
Penanganan gangguan ini dapat dilakukan dengan terapi perilaku,[8][9] dan tindakan bedah atau operasi biasanya tidak diperlukan.[10] Penelitian lebih jauh mengenai penggunaan botox sebagai terapi kontraksi otot masih dilakukan.[9] Saat ini perkiraan mengenai seberapa sering gangguan ini terjadi pada perempuan masih beragam.[11] Salah satu sumber menyatakan bahwa diperkirakan sekitar 0,5% perempuan mengalami gangguan ini.[9] Namun, perkiraan di dunia medis menyatakan bahwa 5-17% perempuan mengalami vaginismus.[12]