Uruk
kota di Irak / From Wikipedia, the free encyclopedia
Uruk (Kuneiform: 𒌷𒀕 atau 𒌷𒀔}} URUUNUG; bahasa Sumeria: Unug; bahasa Akkadia: Uruk; Arab: وركاء, Warkā'; bahasa Aram/Alkitabiah Ibrani: אֶרֶךְ Erech; bahasa Yunani Kuno: Ὀρχόη, translit. Orchoē, Ὀρέχ Orech, Ὠρύγεια Ōrugeia) merupakan sebuah kota kuno Sumeria dan kemudian Babilonia, terletak di sebelah timur dataran yang sekarang sungai Efrat, di kanal kuno Sungai Efrat, sekitar 30 km timur Samawah modern, Al-Muthannā, Irak.[1]
𒀕𒆠, Unugki (bahasa Sumeria) 𒌷𒀕 atau 𒌷𒀔, Uruk (bahasa Akkadia) وركاء or أوروك Warkāʼ atau Auruk (bahasa Arab) | |
Lokasi | Al-Warka, Kegubernuran Muthanna, Irak |
---|---|
Wilayah | Mesopotamia |
Koordinat | 31°19′27″N 45°38′14″E |
Jenis | Pemukiman |
Luas | 6 km2 (2,3 sq mi) |
Sejarah | |
Didirikan | milenia ke-4 SM |
Ditinggalkan | Sekitar 700 M |
Periode | Periode Uruk hingga Awal Abad Pertengahan |
Catatan situs | |
Nama resmi | Kota Arkeologis Uruk |
Bagian dari | Ahwar Irak Selatan |
Kriteria | Campuran: (iii)(v)(ix)(x) |
Nomor identifikasi | 1481-005 |
Pengukuhan | 2016 (Sesi ke-40) |
Luas | 541 ha (2,09 sq mi) |
Zona pembatas | 292 ha (1,13 sq mi) |
Uruk adalah tipesitus untuk periode Uruk. Uruk memainkan peran utama di dalam urbanisasi awal Sumeria di pertengahan abad ke-4 SM. Pada puncaknya skt. 2900 SM, Uruk mungkin memiliki 50,000–80,000 penduduk yang tinggal di area berdinding 6 km2 (2,32 sq mi); menjadikannya kota terbesar di dunia saat itu.[1] Raja legendaris Gilgames, menurut kronologi yang disajikan di dalam Daftar Raja Sumeria, memerintah Uruk pada abad ke-27 SM. Kota ini kehilangan kepentingan utamanya pada sekitar tahun 2000 SM, dalam konteks perjuangan Babilonia dengan Elam, namun tetap dihuni sepanjang periode Seleukia dan Parthia sampai akhirnya ditinggalkan sesaat sebelum atau setelah penaklukan Islam.
Situs Uruk dikunjungi pada tahun 1849 oleh William Kennett Loftus yang memimpin penggalian pertama dari tahun 1850 sampai 1854, dan mengenalinya sebagai "Erech", diketahui sebagai "kota kedua Nimrod".[2]
Nama Arab Babilonia, al-ʿIrāq, diperkirakan berasal dari nama Uruk, melalui transmisi Bahasa Aram (Erech) dan kemungkinan Bahasa Persia Pertengahan (Erāq).[3]
- Lugal-kisal-si, raja Uruk
- Topeng Warka
- ukiran banteng, Periode Jemdet Nasr, skt. 3000 SM