![cover image](https://wikiwandv2-19431.kxcdn.com/_next/image?url=https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/e/e5/Turkey_adm_location_map.svg/langid-640px-Turkey_adm_location_map.svg.png&w=640&q=50)
Upaya kudeta Turki 2016
From Wikipedia, the free encyclopedia
Pada 15 Juli 2016, sebuah upaya kudeta dilakukan di Turki. Upaya ini diduga direncanakan oleh sebuah faksi di tubuh Angkatan Bersenjata Turki namun upaya kudeta ini telah gagal.[18][19][20]
Upaya kudeta Turki 2016 | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
|
| ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Akın Öztürk dugaan sementara[11] Muharrem Köse dugaan sementara[12] |
Recep Tayyip Erdoğan Binali Yıldırım Hulusi Akar Umit Dundar (komandan Tentara Pertama)[10] | ||||||
Korban | |||||||
1 helikopter Sikorsky ditembak jatuh (NTV)[10] 1 Jenderal tewas (klaim pemerintah)[13] 104 tentara pro-kudeta tewas dan 7.543–8.777 ditangkap (6.030 tentara, 2.745 hakim)[14] [15] | 63 pasukan pro-pemerintah tewas (60 polisi dan 3 tentara)[14] | ||||||
145 warga sipil tewas[14] Keseluruhan 232–290+ tewas dan 1.541 terluka[14][16] 7.899 polisi, 614 gendarmerie, 30 gubernur provinsi, dan 47 gubernur distrik diberhentikan dari pekerjaannya.[17] |
Upaya ini telah menyebabkan kerusakan pada beberapa gedung dan jatuhnya korban tewas maupun luka-luka. Di Ankara, contohnya, Gedung Parlemen dan Istana Presiden dibom.[6][7][8][9] Sementara di Istanbul, Agensi Berita Doğan melaporkan bahwa beberapa orang terluka setelah tentara menembakkan senjata kepada orang-orang yang berusaha untuk menyeberangi Jembatan Bosporus dalam rangka menentang usaha kudeta.[21] Baku tembak juga terjadi di dekat bandar udara utama di dua kota tersebut.[21]
Upaya kudeta dikecam oleh partai oposisi utama di Turki dan juga oleh masyarakat internasional.[22][23] Erdoğan, menyerukan rakyatnya untuk turun ke jalan melawan usaha kudeta.[24] Dan rakyat berkumpul di alun-alun utama Istanbul dan Ankara untuk menentang usaha kudeta, walau jam malam telah diberlakukan oleh militer pro-kudeta.[20] Sementara pemimpin dari negara lain atau organisasi luar seperti Uni Eropa, NATO, dan Amerika Serikat—menyerukan agar menghormati institusi yang dipilih secara demokratis di Turki dan pejabat yang terpilih.
Perdana Menteri Binali Yıldırım menyampaikan pada media tanggal 16 Juli 2016 mengatakan bahwa situasi "dalam keadaan terkendali", ia menyebut upaya kudeta merupakan "noda hitam pada demokrasi Turki". Penangkapan massal dilakukan setelah upaya kudeta dengan 2.839 tentara ditahan oleh pemerintah.[25]