Tim nasional sepak bola Kepulauan Mariana Utara
tim nasional sepak bola / From Wikipedia, the free encyclopedia
Timnas Sepak Bola Kepulauan Mariana Utara adalah tim nasional yang mewakili Persemakmuran Kepulauan Mariana Utara dalam sepak bola internasional senior pria. Tim ini ditangani oleh badan sepak bola di Kepulauan Mariana Utara, Asosiasi Sepak Bola Kepulauan Mariana Utara, yang merupakan anggota Federasi Sepak Bola Asia Timur (EAFF) dan anggota Asosiasi Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC). Badan sepak bola ini bukanlah anggota dari badan pengatur dunia FIFA. Oleh karena, meskipun tim nasional ini memenuhi syarat untuk mengikuti kompetisi yang dijalankan AFC dan EAFF, mereka tidak memenuhi syarat untuk mengikuti kompetisi global seperti Piala Dunia FIFA. Karena itu juga, mereka tidak memiliki peringkat resmi FIFA. Namun, tim tersebut secara konsisten mendapat peringkat rendah dalam sistem peringkat Elo dan pada Juli 2016 dinilai sebagai tim internasional senior pria terburuk di dunia dalam sistem peringkat yang juga mencakup sejumlah tim non-FIFA lainnya. Setelah selesainya babak kualifikasi penyisihan Piala Asia Timur EAFF 2017, tim ini hanya memenangkan satu pertandingan dan memiliki selisih gol −78 dalam pertandingan resmi. Tim ini tidak pernah lolos ke putaran final turnamen besar. Satu-satunya kompetisi resi yang dimenangkan di luar pertandingan persahabatan dan kualifikasi adalah dalam turnamen eksibisi di Micronesian Games pada tahun 1998, yang hingga saat ini, merupakan satu-satunya kesuksesan tim mereka.
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Julukan | Blue Ayuyu | ||
---|---|---|---|
Asosiasi | Asosiasi Sepak Bola Kepulauan Mariana Utara | ||
Konfederasi | AFC (Asia) | ||
Sub-konfederasi | EAFF (Asia Timur) | ||
Pelatih | Reo Fujita | ||
Kapten | Jonathan Takano | ||
Penampilan terbanyak | Nicolas Swaim (15) | ||
Pencetak gol terbanyak | Joe Wang Miller (4) | ||
Stadion kandang | Komplek Olahraga Oleai | ||
Kode FIFA | NMI | ||
Peringkat Elo | |||
Terkini | 239 1 (19 Januari 2024)[1] | ||
| |||
Pertandingan internasional pertama | |||
Kepulauan Mariana Utara 8–0 Palau B (Koror, Palau; 27 July 1998) | |||
Kemenangan terbesar | |||
Pertandingan tidak resmi Kepulauan Mariana Utara 2–1 Macau (Dededo, Guam; 23 July 2014) | |||
Kekalahan terbesar | |||
Guam 9–0 Northern Mariana Islands (Hagåtña, Guam; 1 April 2007) Palestina 9–0 Northern Mariana Islands (Kathmandu, Nepal; 4 March 2013) Mongolia 9–0 Northern Mariana Islands (Palembang, Indonesia; 4 September 2016) | |||
Piala Asia AFC | |||
Penampilan | None | ||
EAFF E-1 Football Championship | |||
Penampilan | None |
Mereka merupakan salah satu tim internasional termuda, setelah memainkan pertandingan pertama mereka di turnamen eksibisi yang terkait dengan Micronesian Games 1998. Setelah penampilan pada laga tersebut, kemudian mereka hanya memainkan satu pertandingan lagi, yaitu melawan Negara Federasi Mikronesia sebelum badan yang mengatur sepak bola di negara tersebut terbentuk, Federasi Sepak Bola Kepulauan Mariana Utara seperti tim yang mati dan juga menarik diri dari beberapa kompetisi internasional. Selama masa pembentukan Asosiasi Sepak Bola Kepulauan Mariana Utara, kriteria kelayakan untuk sebuah tim nasional cukup longgar, persyaratan residensi minimum dua tahun, yang berarti tim nasional harus sering menyertakan sejumlah kontraktor untuk membangun arena olahraga Saipan yang mana bukan bagian dari Warisan Mariana Utara. Setelah berdirinya badan pengatur sepakbola yang baru, Asosiasi Sepak Bola Kepulauan Mariana Utara membentuk kembali tim nasional, dan setelah mereka mengundurkan diri dari keanggotaan asosiasi Konfederasi Sepak Bola Oceania (OFC), mereka bergabung dengan AFC dengan sub konfederasi EAFF pada tahun 2006, dan Mariana Utara menjadi anggota penuh AFC pada tahun 2008.
Sejak hari itu, penampilan internasional mereka masih terbatas pada kompetisi kualifikasi untuk EAFF East Asian Cup, meskipun mereka juga berusaha untuk lolos ke AFC Challenge Cup. Setelah diterima sebagai anggota asosiasi pada tahun 2009, dan juga telah memainkan beberapa pertandingan persahabatan melawan negara tetangga seperti Guam, di mana kedua negara tersebut bersaing memperebutkan trofi abadi, yaitu Piala Marianas.